x

Safin Pati Football Academy: Fasilitas Prima, Sekolah Pribadi hingga Pelatih Nasional

Senin, 6 Juli 2020 16:05 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Nama Safin Pati Football Academy (SPFA) semakin melambung di kancah persepak bolaan nasional.

INDOSPORT.COM - Nama Safin Pati Football Academy (SPFA) semakin melambung di kancah persepak bolaan nasional. Betapa tidak, akademi sepak bola yang berada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu digadang-gadang sebagai akademi dengan fasilitas prima dan terlengkap di Indonesia.

CEO sekaligus Direktur Teknik SPFA, Rudy Eka Priyambada kepada INDOSPORT menjelaskan konsep akademi yang terletak di Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil tersebut.

"Awalnya akademi ini sudah ada, namun belum mengarah ke konsep industri. Akhirnya kami ngobrol dengan Pak Wabub (Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin sekaligus owner SPFA) akhirnya digarap lebih matang," ungkap Rudy, Minggu (06/07/20).

Baca Juga
Baca Juga

Saat itulah atau sejak Oktober tahun lalu, SPFA mulai mengembangkan diri dengan membangun sarana super lengkap. Rudy menceritakan, kedatangan salah satu agen kelas wahid Indonesia, Muly Munial.

"Bang Muly sempat berkunjung ke kami saat awal-awal. Setelah itu 'dikompor-kompori' membangun fasilitas standart dan lengkap akhirnya kita jalankan," ujarnya sembari berkelakar.

Tak pelak, berbagai fasilitas mewah pun dibangun. SPFA memiliki tiga lapangan dengan kualitas tinggi. Satu menggunakan rumput jenis Zoysia Matrella Japonica, satu rumput sintetis, serta terakhir menggunakan rumput lokal.

Selain itu, SPFA juga membangun wisma bagi para siswa yang terletak persis di samping lapangan. Proses pembangunan pun masih berjalan dan diharapkan dalam waktu dekat akan selesai dengan total kapasitas 300 sampai 350 orang.

"Tahun depan para siswa sudah menempati mess baru. Sekarang sementara ini mereka tinggal di mess lama di pendopo Pak Saiful," paparnya.

Baca Juga
Baca Juga

Mulai Senin (06/07/20), program latihan pun dimulai. SPFA telah memiliki puluhan siswa yang berasal dari bebragai daerah mulai seperti Medan, Manado, hingga Papua.

"Setiap kelas ada 40 siswa yang masuk. Alhamdulillah semuanya sudah terpenuhi jauh-jauh hari dan sekarang program mulai berjalan," tegas Rudy.


1. Datangkan Pelatih Berlabel Nasional

Safin Pati Football Academy

Salah satu keunggulan dan kesriusan SPFA adalah dari segi tim kepelatihan. Tak tanggung-tanggung, sederet nama-nama nasional hingga mantan pemain Timnas Indonesia pun didatangkan.

Mulai Kas Hartadi (eks Sriwijaya FC) yang didapuk menangani siswa kelompok usia (KU) 17. Lalu legenda Persebaya Surabaya, Ibnu Graham sebagai pelatih KU-15, serta Hidayat (Persiku Kudus) yang bakal meracik tim dengan KU-13.

Tak cukup itu saja, mantan kiper Timnas Indonesia, Kurnia Sandi juga bergabung. Dia ditunjuk menjadi kepala pelatih penjaga gawang.

"Kami ingi dengan pengalaman yang dimiliki beliau-beliau bisa memberikan ilmu ke anak-anak. Apalagi mereka juga berlabel timnas. Termasuk kami datangkan fisioterapis eks Timnas Futsal Indonesia, Diky Krisnanda yang musim lalu di PSS Sleman," ujarnya.

Sekolah Pribadi dan Kegiatan Ekstra

Safin Pati Football Academy

Keunggulan lain dari Safin Pati Football Academy (SPFA) adalah fasilitas pendidikan. SPFA memiliki sekolah sendiri dengan berbasis internasional mulai jenang SD, SMP, serta SMA.

Kurikulum Cambridge International School pun dijalankan. Rudy menilai, ilmu pendidikan sangat diperlukan bagi para pesepak bola, tak hanya skill bermain di lapangan.

"Biasanya kan akademi itu sekolahnya dititipkan di beberapa tempat. Namun kita punya sendiri dengan berbasis internasional sekolah Singapura," jelasnya.

"Sehingga mereka juga memiliki ilmu bahasa inggris dan bahasa asing lainnya. Kemampuan itu sangat penting bagi pesepak bola, termasuk di era modern saat ini," tegas mantan pelatih fisik Persebaya Surabaya tersebut.

Tak hanya pendidikan formal, para siswa juga dibekali kemampuan informal dengan berbagai kegiatan ekstra. Rudy menjelaskan, kegiatan ekstra itu meliputi bercocok tanam hingga peternakan.

"Kami ingin membekali mereka dengan ilmu di luar sepak bola untuk pegangan nanti. Karena rata-rata pemain itu kan maksimal usia 34 sampai 35 tahun sudah pensiun. Jadi setelah gantung sepatu, mereka memiliki keahilan lain termasuk berwirausaha," pungkas dia.

Liga IndonesiaRudy Eka PriyambadaSepak BolaSafin Pati Football Academy (SPFA)

Berita Terkini