Kai Havertz Memang Sensasional Atau Hanya Sensasi Biasa Saja?
INDOSPORT.COM – Dengan banderol senilai 90 juta poundsterling (1,6 triliun rupiah), Kai Havertz merupakan salah satu bintang muda yang siap mengguncang jagad sepakbola dunia.
Chelsea dikabarkan siap mendatangkan Havertz dan rela kehilangan 1,6 triliun rupiah demi memastikan kedatangannya ke Stamford Bridge. Namun, apakah bintang Bayer Leverkusen itu memang merupakan pemain sensasional dan bukan merupakan sensasi yang biasa saja?
Untuk mengetahui apakah Havertz merupakan pemain sensasional dan layak dibanderol setinggi langit, maka mari kita lihat pencapaiannya hingga saat ini.
Haverts berhasil menjadi pemain Bundesliga Jerman pertama yang mampu mencatatkan torehan 35 gol sebelum menginjak usia 21 tahun. Sebuah catatan rekor yang menakjubkan mengingat Bundesliga Jerman merupakan satu dari lima liga top Eropa selain Liga Inggris, Serie A Italia, LaLiga Jerman, dan Ligue 1.
Dirinya juga tercatat sebagai pemain termuda Bayer Leverkusen yang melakoni debut di Bundesliga Jerman pada bulan Oktober 2016 lalu saat usianya baru menginjak 17 tahun 126 hari. Belum ada setahun, Havertz telah menjadi pilihan reguler di skuat utama Leverkusen.
Belum ada setahun pula dirinya sukses mencatatkan rekor sebagai pencetak gol termuda Leverkusen di Bundesliga Jerman, tepatnya pada 2 April 2017 dalam laga imbang 3-3 kontra Wolfsburg.
Setahun kemudian, Havertz kembali mencatatkan rekor sebagai pemain termuda yang mampu mencetak 50 penampilan di Bundesliga Jerman saat usianya masih menginjak 18 tahun 307 hari. Memecahkan rekor milik rekannya di Timnas Jerman, Timo Werner.
Pada musim 2018/19, dirinya berhasil mencetak 17 gol. Raihan gol terbanyak yang mampu dicatatkan pemain muda di bawah 20 tahun dalam satu musim. Pada musim itu pula dirinya hampir saja meraih gelar Pesepakbola Terbaik Jerman andaikata tidak kalah dari Marco Reus dengan selisih poin voting yang sangat sedikit.
Seakan terlahir untuk menjadi bintang, Havertz selalu tampil sensasional dan memecahkan berbagai macam rekor meskipun saat ini dirinya masih berusia 21 tahun.
1. Kai Havertz Memang Sensasional Atau Hanya Sensasi Biasa Saja?
Havertz adalah The ‘Alleskonner’
Dikutip dari Sky Sports, Havertz disebut-sebut sebagai pemain Jerman penerus jejak Mesut Ozil, Michael Ballack, dan Toni Kroos yang dijuluki sebagai alleskonner atau seseorang yang bisa melakukan segalanya.
Hal tersebut juga diakui oleh eks gelandang Liverpool yang juga merupakan bintang asal Jerman, Dietmar Hamann. Hamann yang saat ini berprofesi sebagai pandit untuk Sky Sports mengatakan jika Havertz mengingatkan dirinya akan Michael Ballack sewaktu muda dulu.
“Dia pemain arogan—dalam artian yang bagus—dan memiliki dua kaki yang sama kuat. Dia tinggi dan sangat bagus dalam duel udara. Dia bisa bermain dan berperan di posisi manapun. Dan saya yakin dia adalah pemain terbaik yang dimiliki oleh Jerman saat ini,” ujar Hamann pada Sky Sports.
Pernyataan yang tak berlebihan, mengingat Havertz memang bisa melakukan segalanya. Musim ini, dirinya beberapa kali dipasang sebagai penyerang oleh Peter Bosz, pelatih Leverkusen saat ini.
Hasilnya? Sungguh di luar dugaan. Havertz sukses mencatatkan 10 gol sejak bulan Januari kemarin, sebuah catatan apik mengingat dirinya baru kali ini diplot sebagai penyerang.
Bahkan catatan golnya di paruh musim tersebut hampir sama dengan catatan gol milik Robert Lewandowski yang berhasil mencetak 15 gol sejak bulan Januari.
Dengan catatan-catatan tersebut, apakah Havertz layak mendapat julukan sebagai pemain sensasional dan layak juga dibanderol seharga 1,6 triliun rupiah?
Ujian Havertz sesungguhnya akan datang sebentar lagi. Dengan Chelsea di Liga Inggris, sanggupkah dirinya membuktikan puja-puji banyak orang yang mengatakan jika dia adalah penerus pemain dengan sentuhan magis asal Jerman seperti yang telah dilakukan oleh seniornya di masa lalu?
Havertz perlu membuktikan kualitasnya dengan mereplika penampilan sensasionalnya di Bundesliga Jerman ke Liga Inggris bersama Chelsea agar dirinya sah dijuluki sebagai pemain yang benar-benar sensasional, paling sensasional di generasinya.