x

Manchester City yang Terlalu Remehkan para Rival

Minggu, 4 Oktober 2020 19:25 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Manchester City harus memulai kampanyenya di Liga Inggris 2019-2020 dengan lambat sebagai akibat dari kebijakan transfer yang terkesan meremehkan.

INDOSPORT.COM - Manchester City harus memulai kampanyenya di Liga Inggris 2019-2020 dengan lambat sebagai akibat dari kebijakan transfer yang terkesan meremehkan.

Manchester City harus memulai start lambat di Liga Inggris musim 2020-2021. The Citizens saat ini tertahan di peringkat 11 klasemen sementara Liga Inggris setelah hanya meraih satu kemenangan, satu imbang, dan satu kalah dari tiga pekan awal kompetisi.

Setelah sempat tampil meyakinkan dengan mengalahkan Wolverhampton 3-1 di pekan perdana, City secara mengejutkan dicukur 2-5 oleh Leicester. Hasil minor tak berhenti kala mereka harus ditahan tim promosi, Leeds United.

Hasil yang dicapai skuad asuhan Pep Guardiola ini sangat berbeda dengan musim lalu ketika mereka sanggup meraih dua kemenangan dan satu imbang.

Baca Juga
Baca Juga

Sorotan teranyar adalah kala mereka harus bermain imbang melawan Leeds. Pemandangan yang jarang di mana tim Man City harus kalah penguasaan bola dari tim promosi tersebut.

Publik pun mulai meragukan kapabilitas Manchester City sebagai salah satu kontender juara musim ini. Memang masih terlalu dini untuk menilai, namun melihat rival utama mereka, Liverpool, yang menyapu tiga laga beruntun, pantaslah asumsi tersebut muncul.

Manchester City di bawah Pep Guardiola masih memainkan sepak bola yang sama dengan formasi 4-3-3 dengan gaya menyerang yang mengandalkan ball possession, bola-bola pendek, sergapan cepat di sisi sayap, menyerang dari tengah, serta terkadang melepaskan tembakan jarak jauh melalui para pemainnya.

Namun, meski menciptakan banyak tembakan, hal itu seperti tak benar-benar ampuh di dua pekan terakhir Liga Inggris ini. Dari tiga laga, Man City mencetak hanya 6 gol dan sudah kebobolan 7 gol.

Baca Juga
Baca Juga

Bandingkan dengan Liverpool (9-4), Leicester (12-4), Everton (12-5), dan Chelsea (10-6). Sepertinya, Manchester City telah melakukan salah perhitungan dalam persiapan Liga Inggris musim 2020-2021 ini.


1. Remehkan Rival

Phil Foden dan Sergio Aguero selebrasi di laga Liga Inggris antara Manchester City vs Burnley.

Manchester City sanggup menjadi kekuatan sepak bola Inggris yang lebih ditakuti di tangan Josep 'Pep' Guardiola. Di tangan Guardiola, mereka pernah menjuarai liga dengan raihan 100 poin.

Pada musim 2018-2019, mereka juga 'menembus batas' dengan menjuarai liga dengan raihan 98 poin. City sangat dominan atas lawan-lawannya di Liga Inggris.

Dalam dua musim terakhir, mereka mendapat tantangan serius dari Liverpool yang tengah bangkit di tangan Jurgen Klopp. Rupanya, kedigdayaan di liga tersebut membuat Man City agak lengah jelang musim baru ini.

Mengapa? Manchester City terkesan meremehkan para rival mereka. Mereka lupa bahwa ini adalah Liga Inggris, yang artinya pesaing mereka bukan melulu hanya Liverpool.

Tiap tahun, tim-tim raksasa Inggris bakal menghabiskan uang untuk memperbaiki skuad dan bangkit merebut juara.

Dibanding tim-tim elite lain, Man City tergolong tim yang adem ayem di bursa transfer. Padahal, mereka memiliki banyak kelemahan.

Chelsea telah merekrut 8 pemain sekaligus, yang mayoritas pemain bintang berharga mahal. Liverpool mendatangkan Thiago Alcantara dan Diogo Jota, dua pemain yang melengkapi skuat mereka saat ini.

Tottenham Hotspur memulangkan Gareth Bale, dan membeli sejumlah pemain penting lainnya. Bahkan, Everton sukses memulai kampanye liga dengan empat kemenangan beruntun usai mengamankan jasa James Rodriguez dan Allan.

Sementara Man City, melakukan strategi transfer yang terkesan meremehkan. Man City musim ini cuma mendatangkan Ruben Dias (bek), Nathan Ake (bek), dan Ferran Torres (kanan).

Hanya Ruben Dias yang bisa dibilang sebagai bintang top yang bisa setara dengan rekrutan Chelsea musim ini. Sementara Ake bermain di posisi yang sama.

Padahal, Man City kehilangan kekuatan cukup signifikan setelah kepergian sang jenderal, David Silva, di akhir musim. Mereka juga saat ini tengah krisis striker tengah usai Sergio Aguero dan Garbiel Jesus cedera.

Namun, tak ada satu pun pemain dengan level sama di sektor tersebut yang didatangkan City untuk membantu mereka mengarungi musim yang panjang ini. Padahal, City bisa mensiasatinya dengan meminjam pemain di pos striker tengah, misalnya.

Maka tak heran jika musim ini, mereka mulai kelihatan goyah. Armada Pep Guardiola seperti terlalu yakin bahwa skuad yang mereka miliki sekarang sudah cukup kuat untuk bersaing dengan Liverpool. Faktanya, mereka saat ini tertinggal 8 poin dari Everton.

Pep Guardiola adalah pelatih yang terbiasa dikelilingi oleh pemain bintang. Menarik untuk melihat bagaimana cara Manchester City comeback dan kembali ke jalur juara secepatnya di Liga Inggris musim 2019-2020 ini.

Manchester CityPep GuardiolaLiga InggrisBerita Liga Inggris

Berita Terkini