x

21 Laga Tanpa Kalah, Musuh Terbesar AC Milan Kini Tinggal Diri Sendiri

Minggu, 25 Oktober 2020 21:44 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Tampil seakan tak tersentuh, kini saatnya raksasa Serie A Italia, AC Milan, untuk 'melawan' keraguan dalam diri mereka sendiri untuk memuluskan kebangkitan.

INDOSPORT.COM - Tampil seakan tak tersentuh, kini saatnya raksasa Serie A Italia, AC Milan, untuk 'melawan' keraguan dalam diri mereka untuk mewujudkan mimpi kembali menjadi raja Italia dan Eropa. 

Fantastis. Mungkin satu kata itu yang menggambarkan penampilan raksasa Serie A Italia, AC Milan dalam lima bulan terakhir.

Tercatat 21 laga sudah I Rossoneri belum tersentuh kekalahan. Rinciannya, Milan meraih 17 kemenangan dan 4 seri serta mencetak 54 gol. 

Hasil ini didapat Milan terhitung sejak Juni atau seperempat musim lalu. Padahal, sebelum itu, Milan kerap tampil inkonsisten. 

Peran Stefano Pioli dan rekrutan pemain yang tepat menjadi kunci dalam kebangkitan Milan. Stefano Pioli sukses mengeluarkan potensi terbaik dari tim Milan saat ini dengan formasi 4-2-3-1. 

Baca Juga
Baca Juga

Dengan formasi 4-2-3-1, Rossoneri sukses melibas lawan-lawannya. Tercatat, tim-tim besar macam Juventus, Lazio, AS Roma, dan teranyar Inter Milan berhasil dilibas oleh Rossoneri.

Pada awal musim 2020-2021 ini saja Milan mampu sapu bersih empat kemenangan dan memimpin klasemen Serie A Italia. Saat ini Milan memiliki kedalaman skuad yang cukup baik dengan mengandalkan pemain muda dan beberapa pemain senior. 

AC Milan pun kini mulai digadang-gadang sebagai penantang serius scudetto musim ini. Namun, sudah cukup kuatkan Milan memenuhi ekspektasi itu?

Kebangkitan Milan

Selama sembilan tahun semenjak AC Milan terakhir merebut gelar Serie A Italia pada 2011, Liga Italia dikuasai oleh Juventus. Tak ada satu pun tim yang bisa menghentikan hegemoni Juventus di Serie A, mulai dari Napoli, AS Roma, Inter, Lazio.

Namun dalam dua musim terakhir, peta kekuatan Serie A mulai berubah. Perlahan tapi pasti, tim-tim tradisional mulai meningkatkan level kekuatannya. 

Musim lalu Inter Milan tampil luar biasa dengan menjadi runner-up terpaut satu poin saja dari Juventus. Mereka juga berhasil tembus babak final Liga Europa. 

Pun demikian dengan Lazio dan Atalanta yang berkembang pesat. Dan tentu saja ada AC Milan yang tengah on fire.

Kali ini, berbeda dengan musim-musim kelam sebelumnya, kebangkitan AC Milan terlihat sangat menjanjikan. 21 laga sudah I Rossoneri belum tersentuh kekalahan.

Capaian semacam itu tidaklah bisa diraih sembarang tim. AC Milan kini dalam track yang tepat untuk bersaing di papan atas, bahkan merebut scudeto. 

Hanya saja, untuk bisa menggapai hal tersebut, Milan mesti mengalahkan lawan terkuat, yakni diri mereka sendiri. 

Baca Juga
Baca Juga

Milan seakan tak terhentikan. Meski belum sempurna, tim manapun bisa ditantang. Namun, apakah Milan cukup percaya diri untuk bisa menjadi yang terbaik musim ini?


1. Melawan Rasa Ragu

Hakan Calhanoglu, pemain bintang AC Milan

Sebagai sebuah tim, Milan musim ini komplet. Di lini belakang, mereka memiliki duet sekaliber Alessio Romagnoli (Timnas Italia) dan Simon Kjaer (kapten Timnas Denmark) yang begitu sentral. 
Begitu pun dengan Gianluigi Donnaruma di bawah mistar. Lini belakang Milan baru kebobolan satu gol di Serie A musim ini.

Di posisi gelandang bertahan, ada Franck Kessie dan Ismael Bennacer yang begitu kuat dan konsisten. Pada posisi ini Milan bahkan memiliki sosok Sandro Tonali, gelandang bertahan muda berbakat Italia. 

Di posisi gelandang lainnya, Milan memiliki pemilik nomor 10 di Timnas Turki, Hakan Calhanoglu. Di bawah Pioli, Calhanoglu menjelma menjadi sosok nomor 10 yang dibutuhkan AC Milan. Namanya kini menjadi incaran Juventus.

Pada posisi serupa, Milan juga punya Brahim Diaz, pemuda yang didatangkan Milan di bursa transfer musim ini bersamaan dengan wonderkid Norwegia, Jens Petter Hauge. 

Demi penyeimbang, Milan memiliki Theo Hernandez, sang fullback kiri yang menunjukkan penampilan kelas dunia. Sementara di sayap kanan, ada Davide Calabria yang penampilannya terus menanjak naik. 

Dan terakhir, tentu saja lini depan mumpuni yang diisi oleh pemain-pemain hebat seperti Rafael Leao, Ante Rebic, Samu Castillejo, dan sang singa, Zlatan Ibrahimovic. 

Untuk itu, tak ada alasan lagi bagi Milan untuk ragu dan minder. Stefano Pioli dan tim harus bisa meyakinkan diri sendiri bahwa mereka bisa untuk mendapatkan lebih musim ini. 

Milan mesti belajar dari masa lalu. Jangan lagi bermental tempe serta cepat puas terhadap kesuksesan sementara. Milan adalah tim besar dan membutuhkan mental dan keyakinan kuat untuk menjadi juara. Namun, bukan berarti Milan harus sombong, biar bagaimanapun evaluasi tetap harus terus dilakukan. 

Jika semua itu dimiliki AC Milan, maka bukan hal mustahil jika I Rossoneri bisa bersaing merebut gelar scudetto Serie A Italia musim ini menantang tim sekelas Inter Milan dan Juventus.

Serie A ItaliaAC MilanStefano PioliLiga ItaliaBerita Liga Italia

Berita Terkini