x

Duel Antarlini Juventus vs Barcelona: Saling Jajal Formasi

Rabu, 28 Oktober 2020 15:53 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Duel per lini laga big match antara Juventus melawan Barcelona pada pekan ke-2 Grup G Liga Champions musim 2020-2021, Kamis (29/10/20).

INDOSPORT.COM - Pekan ke-2 Liga Champions 2020-2021 akan menyajikan laga big match di Grup G antara Juventus melawan Barcelona yang dilakoni di Allianz Stadium, Kamis (29/10/20) dini hari. 

Pertemuan antara Juventus dan Barcelona ditunggu-tunggu banyak pihak karena keduanya memang memiliki nama besar di Eropa. Kedua tim juga dihuni oleh banyak bintang ternama.

Namun sayangnya, big match kali ini ternoda oleh rekor buruk kedua tim di liga domestik masing-masing. Di Italia, Si Nyonya Tua menghuni peringkat lima dengan sembilan poin (2 kali menang dan 3 kali imbang).

Baca Juga
Baca Juga

Sementara itu, tim Catalan malah terpuruk ke posisi 12 di LaLiga Spanyol dengan tujuh poin hasil dari 2 kali menang, 1 kali imbang, dan 2 kali kalah. 

Kedua tim memang tengah dalam masa transisi setelah kedatangan pelatih baru. Kubu Barcelona dilatih Ronald Koeman, sementara Juventus dilatih oleh Andrea Pirlo. Tentu saja akan ada perbedaan wajah Barca dan Juventus dari musim lalu dan musim ini.

Kira-kira, bakal seperti apa duel antarlini kedua tim dengan kehadiran pelatih baru mereka masing-masing musim ini? Berikut pembahasannya. 

Perkiraan Formasi:
Juventus: 4-4-1-1
Barcelona: 4-2-3-1

Kiper

Kiper Juventus Wojciech Szczesny saat sesi latihan Liga Champions jelang laga antara Juventus vs Lyon

Untuk posisi kiper tak ada perubahan mencolok dari kedua tim. Juventus masih akan mengandalkan kiper utama mereka, Wojciech Szczesny yang sejak musim lalu sudah tampil reguler untuk Juve. 

Sementara Barcelona masih akan memainkan Neto sebagai pengganti Ter Stegen yang masih menepi karena cedera. Sejauh ini penampilan Neto terbilang biasa saja. 

Gawangnya telah bobol sebanyak lima kali dari lima laga LaLiga. Tiga di antaranya datang dari Real Madrid dalam laga El Clasico. Meski begitu, secara umum pertahanan Barcelona memang menurun dibanding awal musim lalu. 

Sedangkan Wojciech Szczesny, sejauh ini tampil konsisten. Ia sanggup memberikan rating tinggi di laga-laga Juve baik itu di Serie A maupun Liga Champions. Pada pertandingan melawan Kiev pekan lalu melakukan beberapa penyelamatan penting. 

Belakang

Sergino Dest di laga Barcelona vs Real Madrid

Untuk posisi belakang kedua tim sama-sama akan menurunkan empat bek. Kubu Juventus belum akan mengubah starting eleven di posisi ini dengan menempatkan Cuadrado (kanan), Demiral (tengah), Bonucci (tengah), dan Danilo (kiri). 

Juventus masih harus kehilangan Matthijs de Ligt dan Chiellini karena cedera. Namun sejauh ini Demiral mampu menjalankan perannya dengan cukup baik. 

Kekuatan utama Juventus justru terletak pada kedua bek sayap mereka, Danilo dan Cuadrado. Kedua pemain ini tengah tampil on fire dalam beberapa laga terakhir. Barcelona pun wajib mewaspadai mereka. 

Sementara di kubu Barca, pelatih Koeman juga belum bisa memainkan skuad terbaik. Samuel Umtiti masih menderita cedera, sementara Jordi Alba masih diragukan tampil starter. Parahnya, mereka juga ditinggal oleh Gerard Pique yang tak bisa main karena sanksi kartu merah. 

Baca Juga
Baca Juga

Pos lini belakang Barca pun kemungkinan diisi oleh Jordi Alba (kiri), Lenglet (tengah), Araujo (tengah), dan Dest (kanan). Jika mengukur angka kebobolan, Juventus masih lebih baik dari Barcelona di awal musim ini. 

Barisan belakang Barcelona masih terlihat canggung di bawah Ronald Koeman. Sementara Juventus sudah lebih mantap walau belum bisa memainkan pemain terbaik mereka.  


1. Tengah

Aksi memukau Ansu Fati dalam laga Barcelona vs Villarreal

Persaingan menarik akan terjadi di lini tengah. Baik Juventus maupun Barcelona tampil beda musim ini. 

Di bawah Pirlo, Juve tak lagi main dengan formasi 4-3-3. Setidaknya ada tiga formasi berbeda yang dipakai Pirlo di awal musim ini. 

Mulai dari 3-5-2, 4-3-2-1, sampai 4-3-1-2. Pirlo terlihat banyak melakukan eksperimen terhadap para pemainnya. Mungkin ini yang membuat mereka tiga kali meraih hasil imbang di Serie A Italia. 

Dengan absennya Cristiano Ronaldo, Pirlo seperti bakal memutuskan menggunakan formasi 4-4-1-1. Pada formasi ini, Pirlo masih akan menaruh Chiesa pada posisi gelandang kanan. Sebab, posisi itulah yang paling mungkin ditempati Chiesa di bawah Pirlo. 

Tiga pemain lainnya yang mengisi barisan empat gelandang sejajar adalah Arthur (tengah), Rabiot (tengah), dan Ramsey (kanan). Kabar menyebutkan pirlo lebih memilih menempatkan Kulusevski sebagai second striker ketimbang Ramsey. 

Sementara di kubu Barcelona, perubahan drastis juga dilakukan oleh pelatih baru, Ronald Koeman. Koeman mengubah wajah Barca dari yang identik dengan 4-3-3 menjadi lebih bertahan dengan 4-2-3-1. 

Koeman mengandalkan dua gelandang bertahan (double pivot) yang diisi oleh Frenkie De Jong dan Sergio Busquets. Sementara di posisi gelandang serang, ada tiga pemain bernaluri tajam yakni Ansu Fati (kiri), Pedri (tengah), dan Griezmann (kanan). Ronald Koeman terpaksa menurunkan Pedri di laga ini karena Philippe Coutinho masih cedera. 

Depan

Aksi Alvaro Morata dalam laga Liga Champions antara Dynamo Kyiv vs Juventus.

Di Lini depan, tuan rumah Juventus akan mengandalkan ketajaman seorang Alvaro Morata. Morata menjadi top skorer Juventus di awal musim ini. 

Pemain yang baru didatangkan itu sudah mencetak tiga gol bagi Juve. Bahkan, ia membuat brace di laga perdana melawan Dynamo Kiev beberapa waktu lalu. 

Pirlo tentu tak ingin menyia-nyiakan potensinya sehingga dirinya dipasang sebagai ujung tombak dengan disokong oleh Dejan Kulusevski yang kali ini bermain di posisi second striker seperti saat ia membobol gawang Sampdoria. 

Secara produktivitas, Juventus masih belum begitu meyakinkan dibanding musim lalu. Beruntungnya, sang lawan, Barcelona, juga memiliki masalah yang sama. 

Lini depan Barcelona musim ini seperti kehilangan magisnya. Kepergian Luis Suarez begitu terasa bagi tim Catalan. 

Lionel Messi yang biasanya selalu mencetak gol kini sering absen mencatatkan namanya di papan skor. Dari lima laga LaLiga, Messi baru membuat satu gol. 

Sementara pada pesta gol melawan tim gurem Ferencvaros, Messi cuma menyumbang satu gol dan satu assist. Padahal, di bawah Koeman ia dipasang sebagai striker murni di depan. 

Perubahan strategi ini dinilai jadi penyebab menurunnya statistik Messi dan kualitas lini serang Barca secara keseluruhan. Mereka saat ini baru mencetak 9 gol di lima laga LaLiga. 

Angka yang terbilang sedikit dibanding musim-musim sebelumnya. Sementara laga perdana Liga Champions melawan Ferencvaros tak bisa dijadikan ukuran karena lawan yang dihadapi begitu timpang. 

BarcelonaLionel MessiLiga ChampionsAndrea PirloJuventusBerita Liga Champions Eropa

Berita Terkini