x

Jangan Terburu-buru Memecat Mikel Arteta, Arsenal

Selasa, 17 November 2020 15:54 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
Empat kekalahan dari 8 laga Liga Inggris dan berada di peringkat 11 membuat masa depan Mikel Arteta diguncang. Namun, Arsenal perlu bersabar dengannya.

INDOSPORT.COM – Empat kekalahan dari 8 laga Liga Inggris dan berada di peringkat 11 membuat masa depan Mikel Arteta diguncang. Namun, Arsenal perlu bersabar dengannya.

Sukses menjuarai Piala FA musim lalu dan Community Shield awal musim ini, membuat fans Arsenal berharap banyak kepada manajer Mikel Arteta. Apalagi, pria asal Spanyol itu melakukannya meski belum semusim penuh membesut The Gunners.

Harapan itu makin tinggi setelah Arsenal sukses mendatangkan sejumlah bintang anyar di bursa transfer musim panas. Tak cuma Willian dan Gabriel Magalhaes, mereka juga sukses memboyong pemain yang menjadi prioritas mereka yakni Thomas Partey dari Atletico Madrid.

Baca Juga
Baca Juga

Di Liga Inggris yang kini baru menyelesaikan pekan kedelapan, Arsenal tampil baik pada awal musim dengan meraih tiga kemenangan dan satu kekalahan dari empat laga.

Namun, di empat laga berikutnya, mereka kehilangan konsistensi sehingga situasinya menjadi terbalik, dengan The Gunners mengalami tiga kekalahan dan hanya satu kali menang. Terbaru, mereka dihajar Aston Villa 3-0 meski bermain di kandang sendiri, Emirates Stadium.

Kekalahan tersebut pun mulai menyulut kekecewaan fans. Tidak sedikit yang kemudian mendesak manajemen klub untuk memecat Arteta.

Situasi ini pun ditanggapi mantan kapten Arsenal, Cesc Fabregas. Rekan senegara Arteta itu melontarkan pembelaan dan menyebut sang manajer masih butuh waktu.

"Arsenal masih bertransisi. Mikel Arteta butuh waktu," tegas Fabregas seperti dilansir Metro. “Masalah bagi manajer saat ini adalah mereka tidak diberi cukup waktu. Jika Anda kalah tiga kali berturut-turut, Anda dipecat," lanjutnya.

Pernyataan Fabregas sendiri ada benarnya. Pasalnya, meski ada keputusannya yang layak dipertanyakan seperti penempatan Pierre-Emerick Aubameyang sebagai sayap kiri, kekalahan Arsenal tak bisa sepenuhnya ditimpakan kepada sang manajer.

Di laga melawan Manchester City dan Leicester, misalnya. Arsenal bisa saja mencuri poin di kedua pertandingan itu, andai Alexandre Lacazette tampil lebih klinis di depan gawang lawan dan tak membuang peluang.

Apalagi, meski belum konsisten di Liga Inggris, Arsenal tampil sangat baik di Liga Europa dengan selalu menang di tiga matchday pertama fase grup.

Momen jeda internasional bulan ini pun menjadi kesempatan bagi sang manajer untuk merencanakan sejumlah perubahan, termasuk menjajal formasi dan pola permainan lain.

Tak cuma itu, penampilan gemilang sejumlah pemain seperti Nicolas Pepe, Joe Willock, dan Reiss Nelson di Liga Europa pun layak dihadiahi sang manajer dengan memberi mereka kesempatan di Liga Inggris.

Baca Juga
Baca Juga

Di sisi lain, Arsenal patut berkaca kepada pengalaman Liverpool. Meski gagal meraih gelar di beberapa musim pertamanya, The Reds memilih tetap percaya kepada Jurgen Klopp. Kepercayaan itu terbayar di akhir musim keempat dan kelima, ketika Klopp menghadirkan trofi Liga Champions dan Liga Inggris.

Dibandingkan Klopp, prestasi Arteta sejatinya bisa dibilang lebih baik. Belum semusim penuh melatih Arsenal, pria Spanyol itu sukses menghadirkan gelar Piala FA di bulan ketujuh.

Catatan ini juga masih lebih baik dibandingkan sejumlah manajer lain, seperti Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United dan Mauricio Pochettino ketika di Tottenham Hotspur, yang masih nirgelar meski memiliki masa kerja lebih lama. Apalagi, ini adalah pengalaman pertama Arteta menjadi manajer.

Dengan Liga Inggris yang baru akan memasuki pekan kesembilan akhir pekan nanti, musim kompetisi 2020/2021 ini bisa dibilang masih panjang. Para penggemar Arsenal pun perlu memberi waktu dan kepercayaan lebih banyak kepada sang manajer muda.

ArsenalJurgen KloppMauricio PochettinoOle Gunnar SolskjaerMikel ArtetaLiga Primer InggrisLiga InggrisBerita Liga Inggris

Berita Terkini