x

Barcelona Masih Bisa Remontada, Ronald Koeman kok Sudah Nyerah?

Kamis, 18 Februari 2021 19:41 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Alih-alih menyerah, Ronald Koeman seharusnya memberikan keyakinan kepada skuad karena Barcelona punya sejarah manis Remontada di Liga Champions atas PSG.

INDOSPORT.COM - Alih-alih menyerah, Ronald Koeman seharusnya memberikan keyakinan kepada skuad karena Barcelona punya sejarah manis Remontada di Liga Champions atas PSG. 

Raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, harus menelan pil pahit setelah dibantai dengan skor telak 1-4 oleh tamunya Paris Saint-Germain di laga babak 16 besar Liga Champions Eropa, Rabu (17/02/21) dini hari WIB. 

Meski unggul duluan lewat penalti Lionel Messi, Blaugrana kemudian diberondong empat gol dari hattrick Kylian Mbappe dan satu gol Moise Kean. Kekalahan telak itu jelas mempersulit langkah Barcelona untuk lolos ke babak selanjutnya. 

Baca Juga
Baca Juga

Hal itu ternyata diamini betul oleh pelatih Blaugrana, Ronald Koeman. Entrenador asal Belanda itu begitu pesimistis setelah mengetahui hasil akhir pertandingan. 

“Normalnya, kekalahan 1-4 itu sulit. Saya bisa berbohong pada kalian semua, tetapi faktanya kekalahan 1-4 di kandang sendiri, hanya ada sedikit peluang untuk lolos,” ujar Ronald Koeman dikutip Goal International, Rabu (17/02/21).

Kylian Mbappe merayakan gol penyama kedudukan dalam pertandingan Barcelona vs PSG

Ucapan Ronaldo Koeman itu memang jujur, tapi di sisi lain hal tersebut sejatinya tidak perlu diungkapkan oleh Koeman di depan media. Bagaimana mungkin para pemain Barcelona bisa bangkit jika pelatihnya saja sudah menyerah lebih dulu. 

Dalam sepak bola, segalanya masih mungkin terjadi. Alih-alih menyerah, Koeman seharusnya tetap optimistis dan tidak menimbulkan kepanikan di dalam skuad. 

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Tim yang dilatih Ronald Koeman saat ini adalah Barcelona. 

Barca memiliki sejarah panjang di Liga Champions Eropa. Seperti apapun kondisi tim, mereka memiliki mental dan DNA untuk selalu selalu mengincar tempat tertinggi di Eropa. 

Baca Juga
Baca Juga

Saat ini bukan saatnya bagi tim untuk menyerah. Apalagi, Barcelona punya sejarah bagus kala berjumpa PSG. 


1. Belajar dari Remontada

Lionel Messi (kiri) dan Kylian Mbappe di leg kedua 16 besar Liga Champions.

Pada musim 20156-2017 lalu Barcelona pernah melakukan comeback dramatis saat berjumpa Paris Saint-Germain. Kelak, comeback itu akan diingat terus sebagai La Remontada alias "The Comeback".

Pertemuan antara Barcelona menghadapi PSG memang pantas disebut sebagai duel klasik di Liga Champions era modern. Sebab, satu dekade lalu kedua tim bertanding sebanyak empat kali di fase gugur.

Yakni pada 2014/15 dan 2016/2017. Dari dua kesempatan itu, musim 2016/17 adalah yang paling melegenda. 

Sebuah comeback luar biasa yang sukses dilakoni oleh Barcelona. Bagaimana tidak, pada pertemuan pertama di babak gugur musim 2016/2-17, Barcelona digunduli dengan skor 4-0 di Parc des Princes. 

Banyak pihak beranggapan skuad asuhan Ernesto Valverde saat itu hampir pasti tidak lolos ke babak selanjutnya. Namun, tepat tiga pekan kemudian, El Barca melakukan malam yang ajaib di Camp Nou. 

Mengusung misi balas dendam alias Remontada, Barcelona sukses menjungkalkan PSG dengan cara luar biasa. Kala itu, Blaugrana masih memiliki sosok Neymar Jr. yang masih membela juara Liga Spanyol itu. 

Barcelona tampil spartan dan dominan hingga unggul 2-0 di babak pertama. Lalu, comeback semakin nyata ketika mereka menambah satu gol di babak kedua menjadi 3-0. 

Namun, Barca sempat terjepit ketika Edinson Cavani memperkecil kedudukan menjadi 3-1. Itu artinya, Barcelona minimal harus mencetak tiga gol lagi supaya bisa menyingkirkan PSG yang unggul produktivitas gol tandang. 

Situasi semakin sulit bagi Barca ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-86. Skor 5-1 tak cukup untuk meloloskan mereka. 

Namun, momen ajaib dimulai. Pada menit ke-87 Neymar mencetak satu gol tambahan untuk mengubah skor menjadi 4-1. Lalu tepat pada menit injury time 90+1, Neymar menambah lagi golnya menjadi 5-1. 

Artinya Barca tinggal butuh satu gol lagi untuk menjungkalkan PSG. Ketika tamunya mulai di atas angin ketika laga memasuki menit 90+5, tiba-tiba aksi heroik dilakukan oleh Sergi Roberto dengan mencetak gol keenam Barcelona. 

Ronald Koeman harusnya belajar dari momen ajaib di Liga Champions musim tersebut. Jika tidak bisa memercayainya, lebih baik bagi Koeman untuk tidak melatih tim penuh keajaiban seperti Barcelona. 

Barcelona akan kembali bertemu Paris Saint-Germain di Parc des Princes pada 11 Maret nanti. Pasukan Ronald Koeman minimal harus bisa menang 3-0 di Prancis agar bisa lolos ke babak berikutnya. 

BarcelonaLiga ChampionsParis Saint-GermainRonald KoemanPSGBerita Liga Champions Eropa

Berita Terkini