x

3 Cara Menilai Kreativitas Pesepak Bola selain dari Assist

Kamis, 25 Februari 2021 12:41 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya

INDOSPORT.COM – Dalam dunia sepak bola, pemain kreatif selalu identik dengan assist. Namun faktanya, kreativitas seorang pemain dalam dunia si kulit bundar tak berpatokan dengan jumlah assist yang ada.

Di musim 2020/21 terdapat banyak pemain yang masuk dalam kategori pembuat assist terbanyak. Namun nama Jack Grealish menjadi pemain yang paling banyak memberikan assist di lima liga top Eropa dengan 12 assist (data dari Transfermarkt) hingga artikel ini dimuat.

Grealish merupakan playmaker milik Aston Villa. Sebagai playmaker, ia bertugas mengatur alur serangan tim. Tak ayal, jumlah assist menjadi penanda bagi pemain yang ada di posisi ini.

Baca Juga
Baca Juga

12 assist Grealish sendiri tercipta di segala ajang. Ia unggul satu assist dari Harry Kane dan Bruno Fernandes yang sama-sama mengoleksi 11 assist.

Ketiga pemain ini tak ayal dicap pemain kreatif karena kemampuannya yang mampu menciptakan peluang berbuah gol untuk rekan-rekan setimnya.

Tak ayal, nama ketiganya melejit karena jumlah assist yang mereka buat berada di atas rata-rata pemain lainnya. Pasalnya, membuat assist sendiri sama sulitnya dengan mencetak gol.

Akan tetapi, dengan jumlah assist tersebut, ketiga pemain di atas tak serta merta bisa dikatakan sebagai pemain kreatif.

Masalahnya, assist bukanlah citra dari kreativitas di atas lapangan. Sebagai contoh gambaran assist adalah adanya persamaan ketika pemain memberikan umpan dua meter dengan pemain yang membawa bola sejauh 60 meter sebelum mengirimkan umpan berbuah gol.

Baca Juga
Baca Juga

Secara nilai assist, maka kedua pemain ini sama-sama mencetak satu assist. Namun secara kreativitas, tentu pemain yang membawa bola sejauh 60 meter sebelum mengirim umpan berbuah gol adalah pemain yang paling kreatif.

Kasus ini sempat merebak di media sosial. Bruno Fernandes yang dicap pemain kreatif karena assistnya, sejatinya bukanlah pemain kreatif sebenarnya di sepak bola karena assistnya hanya berasal dari umpan pendek dan kemampuan rekannya mencetak gol seperti video di bawah ini.

Sehingga, ada tiga cara lain yang bisa dipakai untuk menilai apakah seorang pemain kreatif atau tidak tanpa melihat jumlah assist saja. Berikut INDOSPORT rangkum dalam tiga poin di bawah ini seperti yang dikutip dari laman Twenty3.


1. Cara Menilai Kreativitas Pemain

Selebrasi bBek Liverpool, Virgil van Dijk, usai mencetak gol ke gawang Leeds United dalam laga Liga Inggris, Sabtu (12/9/20).

1. Expected Assist (Peluan Umpan Berbuah Assist)

Expected Assist atau xA menjadi gambaran penting bagaimana sebuah peluang gol dibuat. Statistik ini menjadi gambaran seberapa kreatifnya seorang pemain dengan pemain yang beruntung memiliki rekan yang tajam dalam mencetak gol.

Sebagai contoh, Bruno Fernandes memiliki xA senilai 9.61 saja di segala ajang dengan jumlah assist mencapai 11. Lalu Harry Kane memiliki xA senilai 6.1 di segala ajang dengan jumlah assist juga 11.

Dari kacamata statistik, jumlah assist keduanya seharusnya kurang dari 11 karena xA keduanya berada di bawah nilai 10.

Oleh karenanya, jumlah assist keduanya meningkat karena kehadiran rekannya yang tajam dalam mencetak gol seperti Edinson Cavani, Marcus Rashford dan Son Heung-min.

2. Shots Assisted

Sejatinya, statistik ini tak bisa menggambarkan begitu saja bahwa seorang pemain dikatakan kreatif. Namun, jika dilihat dalam beberapa periode, statistik ini bisa menandakan kreatifnya seorang pemain atau tidak.

Sebagai contoh Mason Mount. Ia bukanlah pemain kreatif jika dilihat dari jumlah assistnya. Namun, ia membuat Shots Assisted sebanyak 50 kali (data dariTwenty 3) di Liga Inggris 2020/21 atau menjadi yang tertinggi kedua di kompetisi ini.

Mungkin ia mampu memberi operan yang berbuah peluang untuk membuat tembakan dan menjadi gol.Sayangnya, rekan setimnya tak memiliki ketajaman yang cukup untuk menciptakan gol dari Shots Assisted-nya sehingga jumlah assistnya di bawah rata-rata.

Jadi, statistik ini tak begitu menggambarkan kreativitas sepenuhnya karena umpan yang dilakukan tanpa sengaja pun bisa saja menjadi sebuah tembakan yang berpotensi menjadi gol.

3. Operan ke Sepertiga Akhir Lapangan

Statistik ini pun tak selamanya berbuah assist, tapi statistik ini penting bagi suatu tim menyusun serangan ke pertahanan lawan.

Virgil van Dijk menjadi contoh nyata. Ia memang jarang membuat assist atau bahkan cenderung tidak pernah. Namun, setiap bermain ia punya kemampuan melepaskan umpan ke pertahanan lawan.

Mungkin operannya tak selalu tepat sasaran. Namun, karena operannya lah Liverpool bisa menerapkan taktik Gegenpressingnya.

Tak semua pemain bisa memberikan atau melakukan Decision Making yang tepat saat memasuki sepertiga akhir lapangan (area lawan). Sehingga, butuh lebih dari sekadar keberanian dan kemampuan melepaskan operan yang pas agar permainan tim tetap berlanjut saat berada di area lawan.

Harry KaneJack GrealishBola InternasionalVirgil van DijkSepak BolaBruno FernandesMason Mount

Berita Terkini