x

5 Dosa Besar Josep Bartomeu kepada Barcelona yang Tak Bisa Dimaafkan

Selasa, 2 Maret 2021 10:32 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Ditangkap kejaksaan karena kasus Barcagate, Josep Maria Bartomeu semakin menambah panjang daftar dosanya di klub LaLiga Spanyol, Barcelona.

INDOSPORT.COM - Ditangkap kepolisian karena kasus Barcagate, Josep Maria Bartomeu semakin menambah panjang daftar dosanya di klub LaLiga Spanyol, Barcelona. 

Mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu ditangkap polisi setelah terjerat skandal Barcagate. Kepolisian Catalan telah menggeledah kantor Barcelona pada, Senin (01/03/21).

Dilansir dari One Football, penangkapan ini berkaitan dengan skandal Barcagate yang telah merebak sejak tahun lalu. Dalam kasus tersebut terendus dugaan manipulasi keuangan Barcelona.

Selain itu, para pejabat klub Barcelona juga diduga telah melakukan kampanye kotor terhadap pemain dan pelatih. Kampanye tersebut dilakukan untuk membela Josep Maria Bartomeu yang sudah dapat banyak kritik dari pemain dan pelatih.

Baca Juga
Baca Juga

Demi melakukan kampanye kotor itu, petinggi Barcelona bahkan sampai melakukan hal ekstrem yakni mengontrak sejumlah perusahaan untuk melancarkan serangan terhadap para pemain Blaugrana lewat media sosial.

I3 Ventures SL, NSG Social Science Ventures SL, Tantra Soft SA, Digital Side SA, Big Data Solutions SA dan Futuric SA adalah sejumlah perusahaan yang terkait dengan kasus Barcagate.

Josep Maria Bartomeu, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden klub asal Catalan pada Oktober tahun lalu. Bartomeu adalah satu dari tiga orang yang ditangkap sejauh ini, bersama dengan CEO klub, Oscar Grau, dan kepala layanan hukum Roman Gomez Ponti, dan diperkirakan akan lebih banyak nama lagi yang akan menyusul.

Sebelum ditangkap, nama Josep Maria Bartomeu memang telah lama jadi kontroversi di Barcelona. Begitu banyak dosa-dosa yang telah ia lakukan untuk Barca. Berikut ini ulasan selengkapnya. 

1. Pengelolaan Uang Buruk, Utang Menumpuk

Alasan pasti mengapa Bartomeu membuat para Cules geram ialah buruknya manajemen untuk menggunakan lulusan La Masia. Alih-alih kembangkan tradisi para pemain muda di tim junior, imej Barca kini ternoda karena pemain baru yang terlalu mahal.

La Masia sejatinya menjadi andalan Barcelona semenjak beberapa tahun terakhir, sebut saja kehadiran Carles Puyol, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Gerard Pique, Sergio Busquets, dan Lionel Messi yang punya torehan apik. Namun kini justru jauh berbeda.

Bartomeu membuat citra lama itu pudar dengan menyetujui kedatangan Antoine Griezmann, Ousmane Dembele, Philippe Coutinho, yang jika ditotal punya harga transfer nyaris 400 juta euro (Rp7 triliun).

Tak cuma gemar buat pemborosan yang kini berimbas nyaris kebangkrutan karena corona, ia juga jadi biang kerok beberapa pemain tak jelas yang tak pernah injak kaki ke Camp Nou. Beberapa namanya ialah Paulinho, Matheus Fernandes, atau Gustavo Maia.

Ada satu nama lagi yakni Martin Braithwaite yang dianggap sebagai pembelian darurat Azulgrana lewat harga 18 juta euro (Rp316 miliar) dari Leganes. Striker asal Denmark ini pun tak pelak hanya jadi cadangan saja tanpa turun di beberapa laga penting musim lalu.

Lebih parahnya, sebagian besar pembelian bintang baru di era Bartomeu berasal dari uang hasil utang. Kini total utang Barcelona sepeninggal Bartomeu menembus angka 

Kini, total utang Barcelona ditaksir menyentuh angka 1,2 miliar euro atau setara Rp20 triliun. Entah bagaimana cara Barca melunasi setengah saja dari utang tersebut. 

2. Ancaman Klausul Rilis Sekaligus Pembatasan Kebebasan

Setelah putuskan untuk batal pergi, Messi sempat menyatakan keluh kesahnya kala sang ayah sekaligus agensinya, Jorge Messi, diancam harus membayar klausul pelepasan 700 juta euro (Rp12 triliun). Ucapan ini tak senada dengan janji Bartomeu.

Sang orang nomor satu di Barca sempat mengatakan jika La Pulga punya keistimewaan untuk menjadi pemain bebas transfer sesuai kehendaknya pada kontrak layaknya Xavi atau Iniesta. Akan tetapi kenyataan berkata lain usai ada pembatasan kebebasan.

Ada indikasi pidana di belakangnya, Messi pun tak berdaya jika harus membawa masalah ini ke jalur hukum. Kemarahan pemain asal Argentina ini juga terlihat dari para Cules yang menggrebek kantor Barcelona dan menuding semuanya karena salah seorang Bartomeu.

Baca Juga
Baca Juga

Meskipun Bartomeu mungkin bisa bertahan dari mosi tak percaya, dia tetap akan turun dari kursi penting Barcelona. Pasalnya, Lionel Messi akan punya kesempatan angkat kaki kala jalani LaLiga Spanyol 2020-2021 pada Maret tahun depan sehingga keputusan harus segera dibuat.


1. 3. Blunder Menunjuk Abidal

Antoine Griezmann saat diperkenalkan presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu di Camp Nou.

Carut-marut bobroknya sosok Josep Bartomeu nampaknya tak lepas juga dari kehadiran Eric Abidal di bagian manajemen klub. Dua sosok ini bagi para penggemar dianggap sebagai suatu lingkaran setan di kubu Barcelona setelah musim lalu jalani kondisi bak neraka.

Usai pemecatan  Ernesto Valverde, Cules menganggap Abidal terlalu malas mencari pelatih baru sebelum akhirnya pilih Quique Setien. Hasilnya sangat mengejutkan, eks juru latih Real Betis itu kian buat Barcelona berantakan usai berbagai hasil tak konsisten sekaligus malu di laga Eropa.

Baru dua tahun jalani profesinya, Eric Abidal nampak sadar diri akan berbagai kegagalannya sehingga putuskan undur diri. Sementara itu, Josep Bartomeu masih sulit untuk mengakui kesalahannya dan malah membuat perang berkepanjangan hingga Messi kian murka.

4. Membuat Lionel Messi Tidak Betah

Meski bukan 'dosa' secara langsung, namun buruknya kepemimpinan Bartomeu di Barcelona berimbas pada tidak betahnya sejumlah pemain bintang, terutama Lionel Messi. 

Bayangkan, Lionel Messi yang begitu setia dan identik dengan Barcelona sampai muak untuk berada di Camp Nou. Semua adalah karena ulah Josep Maria Bartomeu. 

Ironisnya, setelah deretan kesalahannya di Barca, Bartomeu malah menambah dosa dengan membohongi Lionel Messi alias tidak menepati janji. Hal itu bermula saat Lionel Messi inign mengaktifkan klausul hengkagn secara gratis pada kontraknya. 

Menurut keterangan Messi, Bartomeu pernah berjanji tidak akan menghalangi kepergian Lionel Messi secara gratis pada musim panas 2020. Namun faktanya, Messi dicegat untuk hengkang dengan alasan klausul kontrak pada pertengahan 2020 silam. 

Tak cuma itu, Lionel Messi juga sampai melaporkan Josep Maria Bartomeu ke pihak berwajib atas tudingan telah lalai membocorkan detail kontraknya ke media massa pada 2020 lalu.

5. Menyerang Pemain Sendiri dalam Kasus Barcagate 

Teranyar, atau yang tengah jadi pembicaraan hangat adalah ulahnya pada kasus Barcagate. Bartomeu yang kerap jadi sasaran kritik para pemain membalas dendam dengan cara kotor. 

SER Catalunya pertama kali melaporkan pada Februari tahun lalu bahwa Barca telah meminta layanan I3 Ventures untuk membersihkan citra Bartomeu, yang bergeser dan menargetkan para pemain klub. I3 Ventures diduga menyerang orang-orang yang terkait dengan klub, termasuk sang megabintang, Lionel Messi, dan juga Gerard Pique.

Baik Messi dan istrinya, Antonella Roccuzzo, menjadi sasaran, sementara Pique,dikritik karena keterlibatannya dalam penyelenggaraan Piala Davis. 

Orang-orang seperti Carles Puyol, Xavi dan Pep Guardiola, semua legenda klub, juga didiskreditkan oleh kampanye yang diduga dijalankan oleh I3 melalui sejumlah akun Facebook dan Twitter, bahkan kandidat presiden Barcelona Agusti Benedito dan Vitor Font juga jadi korban.

Sebelum terjadi penangkapan, Barcelona membatalkan kontrak mereka dengan I3 dan melakukan penyelidikan internal namun justru membebaskan mereka dari kesalahan. Meskipun pada akhirnya Josep Maria Bartomeu dan para dewan direksi mengundurkan diri di tengah tekanan dan kemarahan yang meningkat dari para penggemar klub raksasa LaLiga Spanyol itu pada bulan Oktober tahun lalu.

BarcelonaLaLiga SpanyolLiga SpanyolJosep Maria BartomeuBerita Liga Spanyol

Berita Terkini