x

Sistem Liga Champions Bakal Berubah Usai Pemilik Juventus Andrea Agnelli Bertitah

Selasa, 9 Maret 2021 09:07 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Isman Fadil
Sistem Liga Champions bisa saja berubah total usai Andrea Agnelli ajukan proposalnya kedapa UEFA.

INDOSPORT.COM - Sistem Liga Champions untuk musim mendatang berpotensi alami perubahan total. Siapa sangka, hal tersebut diumumkan oleh Andrea Agnelli pemilik Juventus sekaligus ketua Asosiasi Klub-klub Eropa.

Sepak terjang Si Nyonya Tua memang dikenal sebagai penguasa domestik laten. Buktinya? sudah sangat terlihat ketika tim ini sempat perpanjang torehan Scudetto sebanyak sembilan kali secara beruntun.

Baca Juga
Baca Juga

Bayangkan saja, sejak dilatih Antonio Conte kemudian Massimiliano Allegri dan Maurizio Sarri mereka tak ada henti-hentinya menangi gelar Serie A. Setelah mengoleksi 36 gelar liga, mereka sempat menyasar Eropa.

Maklum, terakhir kali menangi Liga Champions pada 1995-1996 buat Bianconeri harus menunggu 25 tahun hingga kini. Berbagai upaya dilakukan oleh mereka mulai dari tebus Cristiano Ronaldo seharga 112 juta euro (Rp1,9 triliun) hingga percaya dengan Andrea Pirlo.

Akan tetapi segala sesuatunya tetap saja nihil, terlihat kala Juventus terancam tersingkir pada babak 16 besar usai kalah pada leg pertama dengan skor 1-2 kontra Porto. Adapun mereka lolos, masih ada lawan tangguh seperti Bayern Munchen yang siap menghadang.

Baca Juga
Baca Juga

Jika dengan sistem lama saja sudah terkesan sulit, apa jadinya perjuangan mereka ketika pentas terakbar seantero Eropa yang bakal gunakan sistem baru? Semua itu berawal dari konflik Andrea Agnelli dengan UEFA terkait jadwal yang padat.

Agnelli selaku orang nomor satu Juventus melayangkan protes dan berharap adanya Sistem Swiss bakal menjadi solusi ampuh Liga Champions yang baru. Seperti apakah sistem yang akan dikenalkan tersebut?


1. Andrea Agnelli Cetuskan Sistem Swiss di Liga Champions, Apakah Itu?

Resmi ke Juventus, Cristiano Ronaldo berpose bersama Giuseppe Marotta, Andrea Agnelli, Fabio Paratici dan Jorge Mendes selama konferensi pers.

Usut punya usut, sistem ini akan memperluas komptetisi Benua Biru yang bakal diikuti oleh 36 klub berbeda. Nantinya akan ada 10 pertandingan grup ketimbang sebelumnya yang hanya berlangsung enam kali saja, klasemen pun nantinya terlihat lebih praktis.

"Saya pikir kita sudah sangat dekat dengan Liga Champions ideal versi saya, saya pikir sistem ala Swiss begitu indah. Saya pikir kompetisi ini akan kian menarik para partisipan serta menunjukkan fase knockout yang sesungguhnya," ucap Agnelli dilansir The Guardian.

"Keinginan saya adalah mendapat solusi dari konflik dengan UEFA. Kami selalu saja bertengkar dengan Alxander Ceferin (ketua UEFA), untuk menemukan keseimbangan kompetisi kontinen dan juga domestik. Semua demi pertandingan kompetitif," tutupnya.

Agnelli sendiri mewakili 246 klub seantero Eropa termasuk sembilan diantaranya ialah dari Liga Inggris, menyatakan jika keinginannya ialah kalender pentas domestik hanya berlangsung dua pertiga setiap musimnya. Ia yakin opsi ini adalah yang terbaik.

Nantinya sistem ini tak cuma menyangkut terkait jalannya kompetisi saja, melainkan juga terkait transfer. Dia menyebut tak diperbolehkan adanya tiga transfer dari para partisipan liga kasta atas Eropa ini agar lebih fokuskan diri dengan pemain tim bawah.

Dengan maksud kompetisi baru urung bergulir hingga 2024 mendatang, Andrea Agnelli berharap Liga Champions juga bisa menghapuskan kerugian aturan financial fair play (FFP). Akankah nasib Juventus lebih beruntung menjuarai kompetisi ini nantinya?

Cristiano RonaldoLiga ChampionsAndrea PirloUEFAJuventusAndrea AgnelliSepak Bola

Berita Terkini