x

Tepatkah Keputusan Thomas Tuchel 'Menghabisi' Karier Tammy Abraham di Chelsea?

Sabtu, 10 April 2021 12:49 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Tammy Abraham, pemain Chelsea.

INDOSPORT.COM – Tepatkah keputusan Thomas Tuchel untuk ‘menghabisi’ karier Tammy Abraham di Chelsea menjelang berakhirnya musim 2020/21?

Tuchel membuat pernyataan mengejutkan mengenai Abraham. Sebagaimana diketahui, pemain berusia 23 tahun tersebut urung tampil baik sebagai starter maupun dari bangku cadangan.

Urung tampilnya Abraham membuat banyak pihak bertanya-tanya ada apakah gerangan. Apa benar Tuchel tak mengapresiasinya dan lebih memilih mengesampingkannya?

Baca Juga
Baca Juga

Padahal, Abraham tercatat sebagai top skorer Chelsea di Liga Inggris. Bersama Jorginho, ia telah mencetak enam gol. Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang Timo Werner ataupun Olivier Giroud.

Pun dengan jumlah gol Tammy Abraham di segala ajang musim ini. Ia diketahui telah mencetak 12 gol, unggul dari Werner yang baru mencetak 10 gol di Chelsea. Namun, Thomas Tuchel tetap saja mencadangkan Abraham.

Jelang lawan Crystal Palace, Tuchel mengeluarkan pernyataan yang mungkin memang telah membuat karier Abraham habis bersama Chelsea di musim ini kendati dirinya tak cedera sama sekali.

Tuchel menyebut Abraham tengah tak beruntung karena berada di situasi sulit dan Chelsea di bawah arahannya meraih hasil apik tanpa mantan pemain Aston Villa tersebut.

Baca Juga
Baca Juga

“Tammy memiliki sedikit waktu yang sulit. Ia jadi starter dua atau tiga kali dan digantikan dua kali di pertengahan babak karena persoalan taktik. Dia tak bisa memberikan dampak yang ia inginkan dan kami harapkan darinya,” tutur Tuchel.

Pernyataan ini seakan menegaskan bahwa Tuchel tak mempercayai Abraham untuk mengomandoi lini serang Chelsea yang memang tengah tumpul.

Namun, dengan terus menerus mencadangkan Tammy Abraham yang berstatus top skor Chelsea musim ini, apakah keputusan Thomas Tuchel terbilang tepat?


1. Singkirkan Abraham dari Chelsea Jadi Keputusan Tepat Tuchel?

Tammy Abraham, pemain Chelsea.

Abraham terakhir tampil untuk Chelsea pada laga melawan Southampton pada 20 Februari 2021. Kala itu ia menjadi starter dan ditarik keluar saat babak kedua dimulai.

Semenjak saat itu, ia tak pernah lagi menjejakkan kakinya ke lapangan untuk membela Chelsea dan hanya duduk di bangku cadangan.

Saat ia tak tampil, Tuchel beralasan bahwa Abraham mengalami cedera. Hal itu benar adanya karena menurut Transfermarkt, ia menepi selama 43 hari terhitung dari tanggal 21 Februari hingga 5 April 2021.

Total delapan laga di mana ia absen. Di laga terakhir Chelsea kala melawan FC Porto, Abraham menjadi cadangan dan tak diturunkan meski The Blues kala itu kesulitan mencetak gol.

Malahan, Tuchel lebih memilih Olivier Giroud di babak kedua agar daya gedor Chelsea makin tajam. Meski tak mencetak gol, hasilnya pun terbilang apik yakni kemenangan.

Jika merunut pernyataan Tuchel, maka tak ada paksaan baginya memainkan Abraham. Keputusannya menyingkirkan Abraham pun terbilang tepat.

Sebab, Chelsea saat ini membutuhka hasil untu finis di empat besar dan atau bahkan melangkah lebih jauh di Piala FA dan Liga Champions.

Dengan target tersebut, sulit untuk Tuchel merubah formasi serta komposisi yang ia mainkan. Dengan fakta ini, karier Abraham di Chelsea di sisa musim 2020/21 telah habis.

Lalu, keputusan Tuchel menyingkirkan Abraham adalah tentu terkait dengan taktik. Sebagai penyerang dan top skor Chelsea, Abraham memiliki kelemahan dalam Link Up bersama pemain lainnya.

Abraham bertipe Poacher, dan hanya menunggu peluang untuk mengkonversi gol. Berbeda dengan Giroud yang berperan sebagai penyerang namun juga tak hanya sebatas menunggu peluang dan siap membantu rekannya mencetak gol dengan Link Up-nya.

Laga melawan Leicester City di video di bawah ini adalah bukti bagaiman Abraham merusak Build Up serangan Chelsea kala diasuh oleh Frank Lampard.

Sebagai Target Man, Abraham kesulitan membangun Link Up dengan pemain lainnya saat menyerang. Selain itu, ia terkesan malas untuk turun dan memberi tekanan dalam taktik Counter Pressing yang diterapkan Tuchel seperti saat Chelsea ditahan imbang Southampton.

Oleh karenanya, penyingkiran Abraham adalah keputusan tepat dari Tuchel. Kembali lagi ke fakta bahwa Abraham tak cocok dengan karakter yang dibutuhkan Tuchel dan Tuchel tengah dituntut meraih hasil.

Belum lagi dengan fakta bahwa Abraham senang membuang-buang peluang di depan mata seperti analisa di artikel INDOSPORT lainnya yang berjudul ‘Tammy Abraham: Duri dalam Daging Chelsea di Laga Penting dan Big Match’.

ChelseaThomas TuchelIn Depth SportsTammy AbrahamSepak Bola

Berita Terkini