Lima Pemain Inter Milan yang Raih Gelar Perdana Saat Juara Liga Italia 20/21
INDOSPORT.COM – Termasuk sang kapten, berikut lima pemain Inter Milan yang jadikan gelar juara Liga Italia musim 20/21 sebagai trofi perdana sepanjang karier. Siapa sajakah mereka?
Inter Milan sendiri sepanjang gelaran Liga Italia 20/21 memang tampil sangat impresif. Bahkan, dalam laga teranyarnya mereka sukses mengalahkan tuan rumah Crotone dengan skor 0-2.
Hasil tersebut semakin memperpanjang rekor tak terkalahkan Inter Milan musim ini menjadi 18 pertandingan beruntun. Jika dilihat, terakhir kali La Beneamata rasakan kekalahan adalah awal Januari 2021 silam, tepatnya saat ditumbangkan Sampdoria dengan skor 2-1.
Puncaknya, Inter Milan mampu memastikan diri keluar sebagai juara Liga Italia 20/21 usai Atalanta yang jadi pesaing terdekat hanya bisa raih satu poin di pekan terbaru.
Dengan perolehan 82 angka, Inter Milan kini unggul 13 poin dari Atalanta. Jarak tersebut dipastikan tak bakal bisa dikejar, meski dalam empat pertandingan terakhir Inter Milan gagal raih kemenangan.
Gelar juara Liga Italia musim 20/21, memang terasa sangat spesial buat Inter Milan terlebih para punggawanya yang tampil impresif sepanjang kompetisi.
Selain sukses mengakhiri puasa juara sejak 2010 silam, scudetto musim ini juga membuat La Beneamata memutus dominasi sang rival, Juventus, yang terus berkuasa di Serie A sejak musim 2011/12.
Sementara bagi beberapa pemain Inter Milan, gelar juara Liga Italia musim ini berhasil memecahkan rekor trofi perdana sepanjang karier sepak bola mereka.
Lantas, siapa sajakah para pemain yang akhirnya buka puasa gelar pasca membawa Inter Milan jadi capolista musim ini? Berikut INDOSPORT coba merangkum:
Samir Handanovic
Nama pertama adalah Samir Handanovic, penjaga gawang sekaligus kapten Inter Milan ini sebelumnya memang belum pernah meraih satu gelar pun sepanjang berkarir di dunia sepak bola.
Jika melihat dari trek rekornya, cukup masuk akal mengapa Samir Handanovic tak pernah juara. Sebab, klub yang ia perkuat rata-rata hanya tim papan tengah Eropa dan Inter Milan jadi puncak karirnya.
Mencatatkan total 386 pertandingan bersama Inter Milan dan menorehkan 139 kali clean sheets, Samir Handanovic yang bergabung ke skuad Nerazzurri sejak tahun 2012 akhirnya bisa angkat satu trofi dalam sejarah kariernya.
Alessandro Bastoni
Berikutnya ada Alessandro Bastoni, pemain muda berusia 22 tahun tersebut memang jadi salah satu kunci keberhasilan Inter Milan merengkuh gelar juara. Duetnya bersama Milan Skriniar serta Stefan de Vrij membuat La Beneamata jadi salah satu tim paling sulit dibobol musim ini.
Dengan usia yang terbilang muda, jebolan akademi Atalanta ini pun belum pernah bergabung ke tim besar kecuali Inter Milan sejak musim 2017 silam.
Walau main gemilang bersama Parma tahun 2018 lalu, namun Alessandro Bastoni hanya bisa mengantarkan I Gialloblu finish di peringkat 14 klasemen akhir Serie A.
1. Danilo D'Ambrosio
Pemain yang bergabung sejak 2014 ini, bisa dibilang sebagai salah satu punggawa paling loyal di Inter Milan. Namun sayang, dalam tujuh tahun terakhir di San Siro, Danilo D'Ambrosio gagal mempersembahkan dan meraih satu gelar pun buat Inter.
Bahkan saat masih berseragam Torino pada 2010 hingga 2014, prestasi paling mentereng Danilo D'Ambrosio hanyalah mengantarkan Grande Torino finish sebagai runner up Serie B musim 2011/12.
Roberto Gagliardini
Dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di Italia, tak heran jika Inter Milan mendatangan Roberto Gagliardini dengan mahar 20 juta euro dari Atalanta pada 2017 silam.
Sempat bermain rutin di awal-awal kedatangan, namun faktor cedera membuat menit bermain Roberto Gagliardini sedikit berkurang terutama pasca kedatangan Antonio Conte serta Eriksen musim 2019/20 lalu.
Sejak jadi pesepakbola profesional pada 2013/14, tercatat jika Roberto Gagliardini belum pernah meraih gelar juara di kompetisi resmi. Pencapaian terbaiknya mungkin peringkat runner up Europa League 19/20 bersama Inter Milan.
Stefano Sensi
Terakhir adalah Stefano Sensi, gelandang yang disebut punya kapabilitas mirip Andrea Pirlo ini juga alami nasib sama seperti Roberto Gagliardini. Faktor cedera membuat Sensi lebih banyak di ruang perawatan ketimbang merumput di lapangan.
Tiga musim memperkuat Sassuolo sebelum akhirnya hengkang ke Inter Milan pada 2019/20 silam, Stefano Sensi belum pernah mengangkat trofi juara.
Penampilan terbaiknya sebelum memperkuat Inter Milan, mungkin mentas di ajang Liga Europa fase penyisihan grup musim 2016/17 bersama Sassuolo.