Latihan Bareng PSIS Senior, Begini Komentar Pemain Madura
INDOSPORT.COM - Pemain muda PSIS Semarang, Bahril Fahreza berkesempatan untuk mengikuti latihan dengan tim PSIS Senior untuk menyambut kompetisi Liga 1 2021.
Kesempatan tersebut membuat Bahril semakin termotivasi untuk menunjukkan penampilan terbaik setelah sebelumnya mampu berprestasi bersama tim PSIS U-18 di kompetisi Elite Pro Academy.
Sebelumnya, pemain asal Madura ini memang berhasil mengantarkan PSIS U-18 menjadi runner up kompetisi EPA U-18 tahun 2019 lalu.
Penampilannya di ajang EPA juga sempat mencuri perhatian tim kepelatihan Timnas. Bahkan Bahril Fahreza terpilih untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 di Kroasia dan Spanyol beberapa waktu lalu dalam rangka persiapan menghadapi Piala Dunia U-20.
Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Bahril Fahreza sebenarnya berkesempatan untuk turun di Piala Dunia U-20. Namun rencana tersebut pupus setelah Piala Dunia U-20 di Indonesia harus ditunda karena masih tingginya angka penyebaran Covid-19.
1. Dampak Panggilan Timnas
Namun, tak berhenti di situ, pemanggilan Timnas yang pernah didapatkan Bahril Fahreza membuat ia berkesempatan untuk promosi ke tim senior PSIS pada kompetisi Liga 1 2021. Tetapi keputusan jadi tidaknya Bahril Fahreza promosi berada di tangan pelatih kepala PSIS, Dragan Djukanovic.
“Tentunya ada motivasi tersendiri pada saat bergabung dengan tim senior PSIS. Ini juga pengalaman pertama saya. Ke depan saya akan terus mencoba untuk memberikan penampilan terbaik pada saat latihan atau pun nantinya berkesempatan untuk turun di pertandingan,” ujar Bahril Fahreza, Kamis (03/06/21).
Pemain yang berpostur cukup tinggi ini juga mengaku akan memanfaatkan momentum latihan dengan tim senior untuk menyerap ilmu dari senior-seniornya dan segenap komponen tim lainnya. Apalagi di PSIS ada beberapa pemain senior yang cukup apik menjadi goal getter seperti Hari Nur Yulianto yang bisa ia jadikan sebagai mentor.
“Selain latihan, saya juga akan belajar dari senior-senior dan seluruh komponen tim seperti tim pelatih. Itu pengalaman yang mungkin tidak ternilai,” pungkas Bahril Fahreza.