Gelandang Jepang Persipura Sedih Ditinggal Boaz dan Tipa
INDOSPORT.COM - Gelandang Persipura Jayapura asal Jepang, Takuya Matsunaga juga mengaku bersedih setelah timnya ditinggalkan Boaz Solossa dan Yustinus Pae (Tipa) yang dilepas manajemen Persipura karena alasan indisipliner.
Taki, sapaan akrab Takuya Matsunaga, menuturkan peran Boaz dan Tipa sangat penting dalam membentuk karakternya di tim Persipura, ketika ia baru saja bergabung dari Kalteng Putra.
Taki juga mengaku Boaz Solossa dan Yustinus Pae-lah yang membantu Matsunaga beradaptasi di tim berjulukan Mutiara Hitam.
"Saya sedih dan tentunya semua orang di Persipura sangat sedih. Kakak berdua itu yang selalu bantu saya untuk beradaptasi di tim ini (Persipura) dan buat tim kita selalu kompak," ujar Taki saat dihubungi awak media olahraga INDOSPORT, Rabu (07/07/21).
Meski begitu, Taki tak bisa berbuat banyak, karena sebagai pesepak bola profesional ia harus menghormati keputusan manajemen Persipura Jayapura.
"Tapi kami berkerja untuk tim ini. Sebagai pemain, kita harus mengarti dan respek dengan keputusan manajemen," ungkapnya.
1. Jacksen Tiago Juga Bersedih
Sebelumnya, pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago juga tak menampik jika dirinya ikut bersedih ditinggal dua pemain andalannya, Boaz Solossa dan Yustinus Pae (Tipa) karena dilepas manajemen dengan alasan indisipliner.
Jacksen mengungkapkan jika dirinya tak bisa berbuat banyak untuk mencegah keputusan yang telah dibuat oleh manajemen itu.
"Mereka bukan sekadar pemain saya, tapi kita sudah lama berkumpul dan kita sudah semacam saudara dan jujur saya sedih. Tanpa Boaz dan Tipa kekuatan kita berkurang, itu sudah pasti," kata Jacksen via zoom.
"Yang jelas semua dalam tim sedih itu sudah pasti. Tapi keputusan manajemen itu melibatkan dari yang paling kecil sampai yang besar di Persipura. Saya tidak terlibat tapi saya mendengar seperti itu," tambahnya.
Keberadaan Boaz Solossa dan Yustinus Pae (Tipa) di tim Persipura Jayapura tak bisa dipungkiri sudah menghadirkan segalanya bagi klub kebanggaan masyarakat Papua itu dalam pengabdian mereka selama belasan tahun. Boaz mempersembahkan 4 gelar juara Liga Indonesia, sementara Tipa mempersembahkan 3 gelar juara.