x

Konspirasi Euro 2020: UEFA Beri Hadiah Juara ke Perdana Menteri Inggris

Jumat, 9 Juli 2021 15:50 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
Menjelang laga pamungkas Euro 2020, sejumlah media Italia mengklaim adanya konspirasi UEFA memenangkan Inggris sebagai hadiah untuk Perdana Menteri Inggris.

INDOSPORT.COM - Menjelang laga pamungkas Euro 2020, sejumlah media Italia mengklaim adanya konspirasi UEFA memenangkan Inggris sebagai hadiah untuk Perdana Menteri Inggris.

Klaim ini diungkap oleh pihak media Italia, La Gazzetta Dello Sport yang mengaitkan langkah memenangkan Inggris di Euro 2020 dengan penolakan pejabat Inggris terhadap European Super League (ESL).

Sebelumnya Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dan Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid telah mendeklarasikan dukungan terhadap UEFA terkait penolakan ESL.

Baca Juga
Baca Juga

ESL merupakan laga tandingan yang dibentuk oleh sejumlah klub besar Eropa termasuk klub asal Inggris seperti Liverpool, Manchester United, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Chelsea.

"Turnamen Euro 2020 kali ini diselenggarakan dan diatur untuk Inggris oleh UEFA," tulis La Gazzetta Dello Sport.

"Sehingga tidak mengherankan penalti yang didapat oleh Sterling saat melawan Denmark dapat dengan mudah mereka dapatkan. Itu merupakan langkah yang mulus untuk Inggris ke final Euro 2020 setelah 55 tahun absen ke final turnamen resmi," sindir La Gazzetta Dello Sport.

Lebih lanjut, media satir asal Italia ini juga menyindir stadion yang digunakan berada di London, tepatnya di Stadion Wembley.

"Bagi Inggris ini adalah turnamen kandang, tapi mereka harus bermain melawan Italia dan mereka khawatir." 

"Roberto Mancini selaku pelatih Italia harus memperhitungkan dua hal, yakni konsistensi menghadapi lawan dan angin politik yang berhembus (ikut campur dalam kompetisi)," tegas Gazzetta.

Baca Juga
Baca Juga

"Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, tercatat dalam sejarah sebagai orang yang menyelamatkan sepak bola Eropa. Sebuah balasan dari UEFA untuk memberikan gelar Euro 2020 akan sangat logis," lanjutnya. 

"Kita mungkin berpikir buruk (suudzon), kita mungkin berdosa, tapi lebih baik daripada menjadi bodoh dibohongi elit politik," tutup La Gazzetta Dello Sport.


1. Isu Euro 2020 Settingan

Stadion Wembley.

Isu adanya kepentingan politik terselubung antara UEFA dan Inggris memang telah beberapa kali berhembus sepanjang Euro 2020.

Selain kontroversi laga Inggris vs Denmark yang menjadi puncaknya, sebelumnya UEFA juga sempat menjadi sorotan karena pemilihan Stadion Wembley untuk babak final Euro 2020.

Padahal Inggris saat itu masih masuk dalam daftar negara dengan peningkatan kasus positif Covid-19 yang signifikan.

Selain itu, Inggris juga tercatat telah melakoni enam laga di kandang sendiri dari total tujuh laga sejak memasuki putaran final Euro 2020.

Terlepas dari itu, Inggris akan menghadapi Italia pada babak final yang digelar di Stadion Wembley pada Senin (12/7/21) dini hari WIB.

InggrisItaliaEuro 2020Bola InternasionalEuforia Eropa

Berita Terkini