x

Kisah Kirichoco, Mantra Kutukan Chiellini untuk Bukayo Saka di Final Euro 2020

Jumat, 16 Juli 2021 14:23 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Timnas Italia merayakan gol ke gawang Inggris di final Euro 2020, Senin (12/07/21) dini hari WIB.

INDOSPORT.COM – Final Euro 2020 lalu disertai sebuah intrik di mana kapten Italia, Giorgio Chiellini, mengaku mengucapkan mantra sehingga penendang terakhir Inggris, Bukayo Saka gagal mengeksekusi penalti dan memastikan Gli Azzurri menjadi juara.

Italia berhasil menjadi juara Euro 2020 usai memenangkan drama adu penalti atas Inggris. Chiellini mengaku mengucapkan mantan ‘Kirichoco’ yang memastikan kemenangan Gli Azzurri.

Baca Juga
Baca Juga

Chiellini memang tak menjadi penendang penalti Italia. Namun ia disebut memiliki andil dalam adu penalti Gli Azzurri lewat mantra. Kok bisa?

Giorgio Chiellini kedapatkan kamera mengucapkan ‘Kirichoco’ sebuah mantra kutukan dari Argentina saat Saka hendak melakukan ekseskusi.

Banyak yang menyebut bahwa Chiellini mengucapkan ‘Gigio’ yang merujuk pada nama Gianluigi Donnarumma selaku penjaga gawang Italia.

Baca Juga
Baca Juga

Namun, pasca final tersebut, Chiellini mengakui dirinya mengucapkan kata ‘Kirichoco’ yang mengacu pada mantra yang dipercaya sebagai kutukan di dunia sepak bola.

Lalu, seperti apa kisah di balik mantra Kirichoco ini? apakah benar mantra yang diucapkan Giorgio Chiellini  tersebut berpengaruh terhadap kemenangan Italia?


1. Kirichoco: Si Kutukan dari Argentina

Selebrasi para pemain Timnas Italia saat merayakan kemenangan usai mengalahkan Timnas Inggris di final Euro 2020.

Asal usul mantra tersebut sendiri berasal dari tahun 1980 an di Argentina di mana terdapat seorang fans Estudiantes bernama Kiricocho.

Namanya menjadi kutukan ketika Kirichoco selalu hadir di latihan Estudiantes. Saat ia hadir, satu per satu pemain Estudiantes cedera.

Manajer Estudiantes saat itu, Carlo Bilardo, curiga dengan kondisi ini. Ia pun mengaitkannya dengan kehadiran Kirichoco yang ia yakini pembawa sial.

Tak ayal, hal itu lantas dimanfaatkan Bilardo. Manajer Estudiantes tersebut memanfaatkan Kirichoco untuk menyambut tim lawan yang akan bertanding dengan timnya.

Tak disangka, keyakinan Bilardo itu manjur. Estudiantes selalu menang di saat Kirichoco hadir. Dan anehnya, Estudiantes hanya sekali kalah saat Kirichoco absen.

Kisah kutukan ini pun terus berlangsung dari generasi ke generasi di antara negara-negara yang berbahasa latin atau Spanyol.

Joan Capdevila yang merupakan penggawa tim nasional Spanyol pernah mengaku ia mengucapkan mantra Kirichoco dengan berteriak di final Piala Dunia 2010 melawan Belanda.

Capdevilla berteriak Kirichoco saat Arjen Robben berhadapan satu lawan satu dengan Iker Casillas. Dan peluang itu pun gagal berbuah gol bagi Belanda.

Di era saat ini, ada nama Erling Haaland yang juga mengucapkan Kirichoco saat Borussia Dortmund menghadapi Sevilla di babak 16 besar Liga Champions 2020/21.

Saat itu, Haaland mengucapkan Kirichoco ke arah kiper Sevilla, Bono, saat ia berhasil mencetak gol melalui penalti yang diulangnya.

Entah ingin percaya atau tidak dengan mantra ini, namun mantra ini telah berlangsung cukup lama hingga saat ini. Akankah kisah-kisah seperti ini lahir di kemudian hari?

ItaliaGiorgio ChielliniEuro 2020Joan CapdevilaBola InternasionalEstudiantesSepak BolaErling Braut HaalandBukayo SakaEuforia Eropa

Berita Terkini