Lukaku Merapat ke Chelsea, Tammy Abraham Langsung Stres Berat
INDOSPORT.COM - Merapatnya Romelu Lukaku ke Stamford Bridge rupanya mengganggu psikologis Tammy Abraham. Bahkan pemain berusia 23 tahun itu dilaporkan sampai stres berat.
Kabar kembalinya Lukaku Si Anak Hilang tinggal menunggu peresmian saja. Pakar transfer Italia, Fabrizio Romano mengkonfirmasi jika Inter Milan akhirnya merelakan bombernya angkat kaki dari Giuseppe Meazza. Proses transfer kepulangan Lukaku ke Chelsea ditaksir menelan biaya 115 juta Euro (senilai Rp1,95 triliun).
Bomber berusia 28 tahun itu hanya tinggal menjalani semeronial saja mengingat Lukaku sudah menjalani tes medis di Klinik Columbus di Milan pada Senin (09/08/21).
Makin dekatnya Lukaku untuk kembali berbaju The Blues ternyata membawa pengaruh negatif bagi mental Tammy Abraham.
Tammy Abraham dikabarkan sampai frustasi dengan kedatangan Lukaku. Bukan tanpa sebab, Tammy Abraham saat ini tengah berjuang untuk mendapatkan tempat di skuat utama Tuchel.
Di laga persahabatan, pemain yang diorbitkan Frank Lampard itu tampil menjanjikan. Termasuk saat mencetak gol kemenangan The Blues ata The Gunners. Sayangnya jerih payah Tammy Abraham untuk merebut hati Tuchel kini jadi sia-sia setelah Chelsea memulangkan Lukaku.
Sebelum laga Piala Super kontra Villarreal, Thomas Tuchel seolah tak menampik jika Tammy Abraham tengah frustasi. Pelatih asal Jerman pun memaklumi apa yang dialami Tammy Abraham.
1. Posisinya Makin Tidak Aman
Jika Lukaku datang, rasanya hampir mustahil bagi Tammy Abraham untuk tetap berseragam The Blues musim depan. Bahkan, datang atau tidak datangnya Lukaku sekalipun, nasib Tammy Abraham juga di ujung tanduk. Sejak Tuchel mengambil alih kursi kepelatihan, Tammy Abraham seolah jadi anak tiri.
"Saya tidak akan mengomentari situasi sebenarnya – seberapa jauh ini dan apakah itu benar dan tidak benar,” kata Tuchel
"Tammy sekarang ada di skuat. Dia jelas tidak senang dengan setengah tahun terakhir dan mungkin dia punya alasan juga untuk tidak bahagia. Mungkin juga salah saya untuk tidak mendorongnya, tidak memercayainya di level yang sama, saya mungkin memercayai pemain lain,"
"Saya benar-benar dapat memahami bahwa dia menginginkan lebih banyak menit bermain. Jadi keputusannya adalah 'bagaimana kami merencanakan, apa rencana Tammy, apakah dia berjuang kembali ke tim dari posisi di mana dia mengakhiri musim lalu atau apakah dia ingin berubah. klub untuk memiliki kesempatan menjadi starter reguler?,"