x

Profil Jordi Amat: Bek Keturunan Raja Nusantara dan Anak Emas Pochettino yang Siap Bela Indonesia

Minggu, 24 Oktober 2021 12:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Jordi Amat saat melawan Cristiano Ronaldo.

INDOSPORT.COM – Pendukung Timnas Indonesia dikejutkan dengan kabar Jordi Amat, anak asuh Mauricio Pochettino yang mau membela tim Merah Putih di laga internasional.

Jordi Amat yang merupakan mantan penggawa Timnas Spanyol U-21 dan pernah diasuh oleh Mauricio Pochettino belum lama ini buka-bukaan bahwa ia memiliki darah Indonesia.

Darah Indonesia itu ia miliki dari sang nenek yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan. Karenanya, ia siap bergabung dengan Timnas Indonesia.

Baca Juga
Baca Juga

Saat ini, pemain berusia 29 tahun tersebut membela KAS Eupen di Jupiler Pro League atau kasta tertinggi sepak bola Belgia.

Tak disangka, Jordi Amat selaku kapten KAS Eupen, berhasil membawa timnya bersaing di papan atas Jupiler Pro League dengan menempati peringkat ke-3 dalam 12 pekan yang telah dijalani.

Karena pengakuannya itu, banyak pendukung Timnas Indonesia mendukung proses naturalisasinya. Apalagi, ia belum pernah merepresentasikan negara mana pun di level senior.

Meski telah berusia 29 tahun, Jordi Amat dianggap pantas membela Timnas Indonesia karena ia punya pengalaman di level tertinggi.

Baca Juga
Baca Juga

Diketahui, Jordi Amat pernah membela Espanyol, Swansea City, Rayo Vallecano, dan Real Betis sebelum bermain untuk KAS Eupen di Belgia.

“Saya telah bermain sepakbola profesional selama 12 tahun di Eropa, dan saya ingin membawa pengalaman tersebut ke Asia, dengan memberikan apa yang saya punya dan bakti saya kepada Indonesia," katanya dikutip dari Goal.

Keinginan Jordi Amat untuk membela Timnas Indonesia pun ditengarai oleh garis keturunannya yang diketahui memiliki darah ningrat dari raja di Nusantara. Seperti apa profilnya?


1. Keturunan Ningrat dan Hubungan Spesial dengan Pochettino

Jordi Amat

Dalam wawancara ekslusifnya dengan Goal, Jordi Amat mengaku punya darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan.

Tak disangka, sang nenek merupakan keturunan dari raja Nusantara yakni M.D Kansil atau Manalang Doelag Kansil yang tak lain raja ke-17 Kerajaan Siau yang terletak di Sulawesi Utara pada periode 1895 hingga 1908.

“Nenek saya lahir di Makassar, Sulawesi dan merupakan sosok penting yang mendukung saya dalam karier sepak bola selama ini,” tutur Jordi Amat.

“Ibu dari nenek saya berasal dari Siau, dan ayahnya yang tak lain moyang saya adalah M.D Kansil berasal dari Banda Neira, Maluku,”lanjutnya.

Meski punya darah dari raja Nusantara, Jordi Amat tak pernah merasakan hangatnya iklim tropis Indonesia. Ia sendiri lahir dan tumbuh di Catalunya pada 21 Maret 1992.

Sejak kecil, bakatnya di sepak bola telah terlihat. Di usia 7 tahun atau tahun 1999, ia tergabung di tim muda Espanyol. Tak dinyana 10 tahun kemudian ia sudah berhasil menembus tim utama.

Tepatnya pada 2009, Jordi Amat mendapat debutnya di tim utama saat Espanyol menghadapi Real Mallorca.Adalah Mauricio Pochettino yang memberikannya debut di usia 17 tahun itu.

Tak disangka, pelatih yang kini menukangi PSG itu merupakan figur ayah bagi Jordi Amat, begitu pula sebaliknya bagi Pochettino yang menganggap ia adalah anak emasnya. Hal ini seperti pengakuan eks pemain Swansea City itu pada 2016 silam.

“(Mauricio) Pochettino itu seperti ayah saya. Itu hubungan yang spesial. Dia menjaga saya dan banyak berbicara kepada saya, dia mengatakan Anda harus begini dan begitu.”

“Dia berkata bahwa ia seumuran saya 20 tahun sebelumnya, ketika dia berusia 17 tahun memainkan debutnya di bawah Marcelo Bielsa. Itu seperti kemiripan, tapi di tahun yang berbeda,” tutur Jordi Amat dilansir dari laman Independent.

Perginya Pochettino dari Espanyol pada 2012 pun diikuti Jordi Amat yang dipinjamkan ke Rayo Vallecano hingga tahun 2013.

Tampil apik bersama Rayo Vallecano, Jordi Amat kemudia dipinang Swansea City pada 2013 dan berhasil membawa The Swans berbicara banyak dengan finis di tempat ke-8 Liga Inggris 2014/15.

Pada tahun 2017, Jordi Amat dilepas Swansea City dengan status pinjaman ke Real Betis. Tak disangka, keputusan tersebut berbuah fatal bagi The Swans yang kemudian terdegradasi di musim 2017/18.

Karena Swansea terdegradasi, Rayo Vallecano pun memboyongnya secara permanen di musim panas 2018 di mana ia tampil satu musim sebelum hijrah ke KAS Eupen pada musim panas 2019.

Di KAS Eupen, Jordi Amat dikontrak selama tiga tahun hingga 2022 atau musim panas mendatang. Kedatangannya dan pengalamannya pun membawanya menjadi kapten tim Belgia tersebut hingga saat ini.

Kiprah Jordi Amat nyatanya tak hanya di level klub saja. Di level tim nasional, ia pernah membela kelompok umur Timnas Spanyo dari U-19, U-20, hingga U-21.

Total 27 penampilan ia buat bersama tiga tim kelompok umur itu di mana penampilan terbanyak ia buat di laga persahabatan dan Kualifikasi Euro U-21 seangkatan dengan Alvaro Morata, Dani Carvajal, dan David De Gea.

Swansea CityMauricio PochettinoEspanyolTimnas IndonesiaIn Depth SportsprofilSepak BolaBerita Timnas IndonesiaJordi Amat

Berita Terkini