Diari Kelabu Vampeta, Legenda Brasil yang Sempat Terdampar di Inter
INDOSPORT.COM - Mengingat kembali secuil perjalanan karier mantan pemain Inter Milan, Marcos Andre Batista dos Santos atau yang juga akrab disapa Vampeta.
Pria yang kini berusia 47 tahun ini sempat dikenal sebagai pemain yang gagal bersinar di skuat Nerazzurri. Padahal, ia adalah rekomendasi dari legenda sepak bola Brasil sekaligus rekannya di PSV, Ronaldo.
Vampeta dikenal dengan fisiknya yang cukup menarik perhatian. Ia memiliki kumis yang ikonik, tampilan penuh percaya diri.
Marcello Lippi menambahkan Vampeta untuk memperkuat lini tengah skuatnya. Kepindahannya dari Corinthians ke Inter Milan pada tahun 2000 pun membuatnya kembali bereuni dengan Ronaldo.
Vampeta adalah pemain yang bisa memperkuat lini tengah tim mana saja yang ia bela. Ia seorang pemain yang berteknik, punya kekuatan fisik, dan juga kontinuitas.
Selain itu, ia juga hebat saat bermain ofensif dan tahu cara mencetak gol. Perannya lebih di sebelah kanan, tapi karena permainannya yang bagus, ditempatkan di manapun nampaknya tidak akan jadi masalah untuknya.
Namun sayangnya, dengan segala kualitas tersebut, ia tidak mampu menunjukkan performa terbaik saat berseragam Nerazzurri. Vampeta berakhir sebagai pemain besar yang tidak mendapat banyak menit bermain.
Bahkan, kedatangannya ke Inter Milan saja sudah disambut salah satu peristiwa bersejarah yang mencoreng nama klub, yakni kekalahan kontra Helsingborgs di ajang Liga Champions 2000-2001. Ada yang masih ingat?
Tipis saja, Helsingborgs menekuk Inter Milan dengan 1-0 di laga kualifikasi lewat gol Michael Hansson, menjadikan mereka klub Swedia pertama yang berhasil tampil di fase grup Liga Champions.
1. Terdampar di Inter Milan
Diari Marcos Andre Batista dos Santos alias Vampeta bersama Nerazzurri memang kurang berwarna. Catatannya yang tidak mentereng di klub ini pun tidak jarang membuatnya masuk daftar rekrutan terburuk Inter Milan.
Padahal saat bergabung, ia didatangkan dengan banderol 30 miliar lira. Namun ketika membahas kontribusinya, rasanya sungguh miris jika didengar.
Selama berseragam Inter Milan, ia hanya bermain di satu pertandingan saja yakni melawan Reggina di Serie A Liga Italia. Sementara itu, gol semata wayangnya dicetak di ajang Supercoppa Italiana kontra Lazio.
Vampeta sendiri berstatus juara dunia bersama Timnas Brasil pada tahun 2002 dan Copa America pada 1999. Selain itu, prestasinya di klub-klub sebelum membela Inter Milan juga bisa dibilang cukup lumayan.
Misalnya saja saat bermain untuk PSV Eindhoven, ia meraih trofi kemenangan Eredivisie Belanda 1997. Demikian halnya di Corinthians, klub yang disinggahinya dua kali sepanjang berkarier sebagai pesepak bola aktif.
Bikin Heboh
Karier Vampeta bersama Inter Milan memang tidak berkilau, namun sekali dalam hidupnya ia pernah membuat gempar lantaran berpose untuk majalah gay, G Magazine, bersama Claudinei Alexandre Pires alias Dinei.
Karier setelah Inter Milan
Setelah pergi dari Inter Milan pada 2000, Vampeta merapat ke Paris Saint-Germain dan Flamengo pada tahun yang sama, barulah pulang ke Corinthians pada 2002.
Tidak bertahan lama melainkan hanya satu tahun, sosok yang dulu bermain sebagai gelandang ini pun singgah ke beberapa klub tak terkenal sebelum menutup karier di klub Brasil, Juventus da Mooca, pada 2008.