Kilas Balik Piala AFF 2004, Pasoepati Ikut Ramaikan Final di Singapura

INDOSPORT.COM - Suporter asal Solo, Pasoepati, dikenal militan dalam mendukung timnas Indonesia. Piala AFF 2004 atau dulu dikenal dengan nama Piala Tiger merupakan salah satu momen dukungan Pasoepati pada tim Garuda.

Tak ada yang akan lupa pada prestasi timnas Indonesia di Piala AFF 2004. Kala itu, Timnas membuat heboh Vietnam berkat performa menawan Boaz Solossa dkk.

Tak tanggung-tanggung, tuan rumah Vietnam dihajar pasukan Peter White 3-0 di My Dinh, Hanoi. Pada akhirnya, Indonesia sukses menjadi juara grup A dengan torehan 10 poin dan mencetak 17 gol, tanpa kebobolan satu pun.

Prestasi itu membuat Timnas Indonesia dijagokan menjadi juara Piala AFF 2004. Terlebih pada babak semifinal, Indonesia menyingkirkan Malaysia dengan keunggulan agregat 5-3.

Singapura pun jadi lawan pada partai puncak. Dengan format kandang dan tandang, sudah pasti suporter Indonesia menyerbu Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Pasoepati menjadi salah satu kelompok suporter yang ikut menyerbu GBK. Berangkat dari Solo ke Jakarta menggunakan kereta api Senja Bengawan dan sejumlah bus, ratusan Pasoepati ikut memerahkan GBK.

Mayor Haristanto menjadi salah satu Pasoepati yang berangkat. Salah satu pendiri Pasoepati ini berangkat bersama spanduk belasan meter bergambar para pemain timnas Indonesia.

Sayang, kala itu GBK belum bersahabat bagi timnas Indonesia. Singapura menang dengan skor 3-1. Kekalahan itu menimbulkan kekecewaan mendalam karena Piala AFF 2004 diharapkan jadi pemutus rentetan kegagalan di partai puncak.

1. Momen Saat Itu

Namun begitu, meski ada rasa kecewa, dukungan kepada timnas Indonesia tak berhenti. Ada ratusan suporter yang memberi dukungan langsung di Singapura, termasuk Mayor Haristanto.

"Setelah nonton di Jakarta, saya memutuskan untuk melanjutkan ke Singapura. Saya ingin menuntaskan dukungan pada timnas Indonesia saat itu," kenang Mayor Haristanto ketika ditemui awak media, termasuk Indosport.com di Museum Titik Nol Pasoepati, Kamis (2/12/21).

Mayor turut membawa spanduk panjang yang sudah mejeng duluan di GBK. Tak ketinggalan dia mengenakan sebuah kaos bertuliskan "I Believe The White Magic! Mission Possible: Tiger Cup 2004 tour Indonesia-Singapore, 14-17 Januari 2005".

"Itu momen pertama saya jadi suporter internasional, artinya memberikan dukungan pada timnas sampai ke luar negeri. Saya bergabung dengan sekitar 200 suporter Indonesia dalam satu blok tribun," tutur Mayor.

Mayor masih ingat momen itu. Meski jumlah suporter Indonesia kalah telak dari suporter Singapura, kebisingan suporter Indonesia tak kalah. Teriak dukungan ratusan suporter Indonesia menggema di stadion.

"Tahu sendiri orang Indonesia kalau teriak sangat kencang. Kita tidak kalah dari suporter tuan rumah. Sayangnya, dalam pertandingan kita kalah lagi," kata Mayor.

Momen dukungan ke Singapura masih melekat sampai sekarang. Apalagi kaos dan syal yang kala itu dipakai di Singapura masih tersimpan di Museum Titik Nol Pasoepati. Kaos itu sudah ditandatangani Peter White.

"Saya juga masih menyimpan foto bareng Ilham Jaya Kesuma. Saat itu dia menjadi top skor dari Piala AFF 2004. Kliping berita dari awal sampai di Singapura masih lengkap," papar Mayor.

Kini, Piala AFF kembali ke Singapura. Mayor berharap Indonesia bisa mengakhiri puasa gelar, setelah beberapa kali selalu kalah di partai final.

"Saya berharap momentum Shin Tae-yong, dengan skuat Garuda yang muda-muda, bisa membuat Indonesia juara, karena kalau tidak sekarang, kapan lagi?," pungkasnya.

Di Piala AFF 2020, timnas Indonesia akan mengawali perjalanan dengan bersua Kamboja pada Kamis (9/12/21). I Kadek Agung Widnyana dkk. sudah tiba di Singapura, Kamis malam.