x

Kisah Nyentrik Roberto Lopes, Pemain yang Dipanggil Timnas Cape Verde via LinkedIn

Minggu, 9 Januari 2022 11:45 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Roberto Lopes, pemain Timnas Cape Verde.

INDOSPORT.COM – Piala Afrika 2021 akan segera digelar. Jelang ajang ini, banyak hal menarik tercipta. Salah satunya kisah soal Roberto Lopez yang dipanggil tim nasional Cape Verde atau Tanjung Verde lewat LinkedIn.

Memanggil pemain keturunan tengah menjadi tren di dunia sepak bola saat ini. Banyak negara yang memanggil para pemain keturunan karena dinilai lebih mumpuni.

Dengan majunya teknologi, negara yang ingin memanggil para pemain keturunan pun bisa mendapatkan profil para pemain keturunan dengan mudah.

Baca Juga

Salah satunya adalah kisah Roberto Lopes yang mendapat panggilan membela tim nasional Cape Verde dengan bermodalkan jejaring media sosial, LinkedIn.

Roberto Lopes adalah seorang pesepak bola milik Shamrock Rovers yang lahir di Dublin, Irlandia. Ia lahir dari ayah yang berasal dari Cape Verde dan ibu orang Irlandia.

Sejak kecil, ia besar dan tinggal di Irlandia. Bahkan, dalam karier sepak bolanya ia pernah membela tim nasional Irlandia kelompok umur.

Baca Juga

Seiring bertambahnya usia, ia pun tak pernah mendapat panggilan ke tim nasional kembali. Hal ini tentu menjadi hal miris baginya yang memasuki usia matang sebagai pemain.

Namun hal ini berubah drastis saat ia bercanda bahwa dirinya bisa membela tim nasional Cape Verde sehingga membuatnya mendapat panggilan ke tim nasional.

Tak tanggung-tanggung, panggilan itu datang untuk Roberto Lopes via LinkedIn. Lantas bagaimana kisahnya sehingga ia bisa membela Cape Verde?


1. Candaan yang Jadi Kenyataan

Roberto Lopes, pemain Shamrock Rovers.

Kisah Roberto Lopes membela Cape Verde sendiri bermula dari rekannya di klub Bohemians, yakni Ayman Ben Mohamed yang dipanggil oleh Tunisia.

Ayman sendiri merupakan warga Irlandia. Namun, ia merupakan keturunan Tunisia dari sang ayah, sama seperti Roberto Lopes yang keturunan Cape Verde.

Saat Ayman dipanggil ke tim nasional Tunisia, Roberto Lopes berkelakar bahwa dirinya juga bisa saja membela Cape Verde yang tak lain negara asal sang ayah.

Tak disangka, kelakarnya itu ditanggapi serius oleh seorang jurnalis yang kemudian memuat berita bahwa dirinya adalah pemain keturunan Cape Verde.

“Saat itu saya sedang wawancara dan bercanda  bahwa saya bisa bermain di turnamen internasional karena saya berasal dari Cape Verde dan saya akan menyelesaikan dokumennya,” terang Lopes dikutip dari laman BBC.

“Ternyata ada seorang jurnalis yang menanggapi candaan saya itu dengan serius dan mulai menghubungi seseorang di federasi Cape Verde. Tapi tidak ada yang terjadi,” lanjutnya.

Nyatanya, peruntungan Lopes hadir di LinkedIn. Tiga tahun setelah wawancara itu, ia mendapat pesan di akun LinkedIn-nya.

Tak disangka, pesan itu berasal dari pelatih Cape Verde. Hanya saja, pesan itu berbahasa Portugis sehingga Lopes mengindahkannya karena menganggapnya sebagai pesan Spam.

“Saya membuat profil (LinkedIn) ketika saya kuliah tapi tak pernah melihat kembali profil itu. Saya mendapat pesan dari pelatih Cape Verde saat itu, Rui Aguas tapi dia menuliskan pesan dengan bahasa Portugis. Saya pikir itu hanya pesan spam dan saya tak menyadarinya,” ucap Lopes.

Sembilan bulan kemudian, pesan itu datang lagi ke profil LinkedIn Lopes. Karena penasaran, ia pun lantas membuka Google Translate dan menerjemahkan pesan Spam sebelumnya.

“Sembilan bulan kemudian, dia (Rui Aguas) mengirimiku pesan dan berkata,’ Hai Roberto, apa Anda punya kesempatan untuk mempertimbangkan tawaran saya?’,” lanjutnya.

Baru ia sadari bahwa pesan itu adalah ajakan baginya untuk membela tim nasional Cape Verde. Lopes pun merasa kasar bahwa ia mendiamkan pesan itu berbulan-bulan.

“Saya merasa bersikap kasar karena tak membalasnya berbulan-bulan sebelumnya. Saya menyalin pesan itu dan memasukkannya ke Google Translate. Dan di situ tertulis: ‘Kami tengah mencari pemain baru untuk skuat Cape Verde dan apakah Anda tertarik?’,” terangnya.

Lopes pun lantas mengiyakan ajakan itu. Pada 2019, ia lantas terbang ke Prancis yang menjadi tempat latihan Cape Verde untuk mengurus dokumennya.

Meski di awal kesulitan karena kendala bahasa, Lopes tetap tak merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan barunya di atas lapangan.

Kehadiran Lopes nyatanya memberi efek apik dalam perjalanan Cape Verde yang berhasil lolos ke putaran final Piala Afrika 2021.

Piala Afrika 2021 pun menjadi ajang internasional pertama bagi Roberto Lopes. Tentu ia ingin membawa negara sang ayah bisa berbicara banyak di ajang ini.

Piala AfrikaIrlandiaBola InternasionalBohemians 1905Sepak BolaShamrock Rovers

Berita Terkini