x

Mengenang Juan Carlos Tapia, Benteng Tangguh Persik Kediri yang 'Buta Huruf'

Sabtu, 22 Januari 2022 10:15 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
Logo klub Liga 1, Persik Kediri.

INDOSPORT.COM - Pemain legendaris Persib Bandung, Zaenal Arief, mengenang salah satu benteng tangguh milik Persik Kediri era 2000-an, Juan Carlos Tapia.

Juan Carlos Tapia bergabung dengan Persik Kediri di era Divisi I 2002. Bek asal Chile itu pernah membawa tim asal Jawa Timur itu keluar sebagai juara Divisi Utama 2003.

Sementara itu, Zaenal Arief atau yang akrab disapa Kang Abo, kala itu mencapai masa kejayaannya bersama Persita Tangerang. Ia menjadi striker lokal paling diperhitungkan.

Sebagai striker, Zaenal Arief mengaku kerap menghadapi bek tangguh, tapi tak ada yang lebih sulit daripada menghadapi Juan Tapia.

Baca Juga
Baca Juga

Saat tampil di Youtube Tiento ID, Zaenal Arief mengaku selalu gentar saat bersua Juan Carlos Tapia. Walau posturnya tidak tinggi, tapi ia bek yang tak kenal kompromi.

"Dulu Persik Kediri ada stopper, namanya Juan Carlos Tapia, dari Chile, tapi main bolanya seperti buta huruf. Dia nggak tahu aturan, untung atau tidak untung, dia pasti hajar," cetusnya.

"Itulah membuat saya takut. Di satu sisi, saya ingin menjaga aset saya (kaki), ketika ada benturan atau hal-hal yang dikhawatirkan, saya hindari," kenang Zaenal Arief lagi.

Bahkan, mantan striker Persib Bandung itu mengaku trauma setiap kali berhadapan dengan Juan Carlos Tapia dari Persik Kediri.

Baca Juga
Baca Juga

"Ada bola yang harus pakai kepala, dia pakai kaki, bahaya banget, apalagi dengan kualitas kompetisi waktu itu tidak secanggih seperti sekarang, sedikit rasa traumatis," imbuhnya.


1. Charis Yulianto

Apa kabar Charis Yulianto, pelatih lisensi A AFC yg kini membesut tim Liga 3.

Selain Juan Tapia, Zaenal Arief mengaku juga ada satu bek lainnya yang sulit untuk dilewati. Ia adalah bek lokal, Charis Yulianto, kala itu masih berseragam PSM Makassar.

"Satu lagi bek tangguh, Charis Yulianto. Dengan postur yang sangat besar, suara yang menggema, membuat para striker itu agak sedikit ciut nyalinya," kenang Zaenal.

"Tapi sepak bola itu sempit, unik. Ketika di lapangan, dia sosok yang saya perhatikan, postur yang luar biasa, saya takut, tapi di luar lapangan, sangat humble," tukasnya.

Zaenal Arief sendiri sudah meninggalkan karier profesionalnya di sepak bola. Terakhir kali ia membela Persepam Madura United di Indonesia Super League 2014.

Persik KediriLegenda OlahragaLiga IndonesiaCharis YuliantoZaenal AriefBola Indonesia

Berita Terkini