Akmal Marhali Bongkar Borok Penyebab Liga 1 Dihantam Badai Covid-19
INDOSPORT.COM - Menurut pengamat sepak bola, Akmal Marhali, jadwal Liga 1 yang padat dan jam bertanding malam bisa membuat pemain rawan terpapar Covid-19.
Sebagaimana diketahui, sejumlah klub Liga 1 mengungkap maraknya virus Corona atau Covid-19 yang menimpa para pemainnya, sehingga mereka tak bisa tampil maksimal.
Awalnya, ada 4 pemain asing Arema FC yang dikonfirmasi terpapar virus Corona, kemudian disusul 9 pemain Persib Bandung dan 3 pemain andalan Persebaya Surabaya.
Bahkan, banyak pemain Timnas Indonesia yang juga dikonfirmasi terinfeksi virus asal Wuhan tersebut, sehingga tidak muncul di line up kontra Timor Leste, Minggu (31/01).
Situasi berbahaya ini membuat banyak pihak menuntut agar PSSI dan PT LIB untuk langsung memperketat protokol kesehatan tiap klub, atau menghentikan Liga 1 2021-22.
Bukan hanya sistem bubble to bubble yang mulai kendor, pengamat sepak bola, Akmal Marhali juga melihat aspek lain yang turut mempengaruhi penyebaran virus Corona.
"Jadwal padat dan juga jam pertandingan yang larut malam, ikut mempengaruhi imunitas pemain yang akhirnya rentan terpapar Covid-19," ungkap Akmal Marhali.
"Jangan sampai Liga 1 menjadi cluster baru penyebaran Omicron karena akan sangat kontraproduktif dengan visi kembali digelarnya kompetisi," jelas Akmal lagi.
1. Win Win Solution: Liga 1 Stop
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali menawarkan kompetisi BRI Liga 1 2021-22 sebaiknya dihentikan untuk jangka waktu tertentu, guna menerapkan program 3T.
"Ada baiknya, kompetisi diistirahatkan satu minggu untuk dilakukan Testing, Tracing, Treatment," papar Akmal Marhali lagi.
Belum lagi, kompetisi Piala AFF U-23 2022 juga akan segera digelar di pertengahan Februari nanti, di mana para pemain diambil dari klub yang mengandalkan pemain muda.
Hal ini bisa menjadi solusi bagi klub yang pemainnya dipanggil ke Timnas Indonesia U-23 dan yang terpapar Covid-19, agar bisa menunggu seluruh pemain lengkap kembali.