x

Oakley Cannonier, Mesin Gol Akademi Liverpool dan Mantan Bocah 'Ajaib' di Liga Champions

Jumat, 4 Maret 2022 17:29 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Ada peran bocah 'ajaib' di balik perjalanan Liverpool juara Liga Champions 2018-2019. Foto: Burak Akbulut/Anadolu Agency/Getty Images.

INDOSPORT.COM - Pemain akademi Liverpool, Oakley Cannonier, punya cerita panjang terkait sepak terjangnya bersama klub Liga Inggris ini sedari muda.

Dari sekian wonderkid yang tumbuh dan berkembang di bawah didikan akademi Liverpool, Oakley Cannonier adalah salah satu pemain yang menandatangani kontrak profesionalnya pada bulan Juli 2021 lalu.

Namun belum lama ini, pemuda kelahiran Leeds tersebut mencetak prestasi yang cukup luar biasa di level U-18 hingga membuatnya layak menyandang predikat mesin gol Liverpool.

Ia menjadi bagian tim yang merebut tiket perempat UEFA Youth League. Bertanding melawan Genk, Oakley Cannonier tampil sebagai satu-satunya pencetak gol dalam laga yang berakhir imbang pada 2 Maret itu.

Baca Juga
Baca Juga

Alhasil, kedua tim harus sampai ke duel adu penalti yang pada akhirnya dimenangkan Liverpool 4-3. Dengan ini, mereka berhak melaju ke perempat final dan bakal berhadapan dengan Juventus pada 15 Maret.

Mencatatkan nama di papan skor saat melawan Genk, Oakley Cannonier pun sampai ke raihan 21 gol musim ini yang ia torehkan hanya dari 26 pertandingan! Tentu capaian yang sangat impresif bagi penyerang muda sepertinya.

Sebelum itu, pemain kelahiran 6 Mei 2004 ini juga tidak bisa berhenti mencetak angka, bahkan sejak musim 2021-2022 ini dimulai.

Bagaimana tidak? Ia sempat menorehkan 18 gol dari 14 pertandingan sebelum menambah panjang rekor tersebut sampai pekan ini di UEFA Youth League.

Baca Juga
Baca Juga

Jika terus-terusan on fire, bukan tidak mungkin ia bisa membawa tim muda Liverpool ke final UEFA Youth League dan meraih gelar pertama mereka.

Sejauh ini, Chelsea masih jadi klub tersukses dengan dua gelar dan empat final. Namun untuk sampai ke partai puncak di edisi 2021-2022 ini, Liverpool harus melewati hadangan Juventus dan juga musuh di semifinal.

Final UEFA Youth League 2021-2022 sendiri rencananya bakal digelar di Nyon pada bulan April ini, usai tahun lalu kompetisi ditiadakan karena pandemi Covid-19.

 

1. Siapa Oakley Cannonier?

Mengenal lebih dekat Oakley Cannonier sang mesin gol akademi Liverpool. Foto: PAUL ELLIS/AFP/Getty Images.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, Oakley Cannonier adalah pemain muda akademi Liverpool yang berasal dari Leeds. Usianya kini 17 menuju 18 tahun pada bulan Mei nanti.

Ia pertama bergabung dengan Liverpool di level U-12 dari Leeds United. Berkat sepak terjangnya yang potensial dan menjanjikan, Oakley Cannonier pun mampu menembus posisi reguler di tim Liverpool U-18.

Sukses menjadi mesin gol bersama The Reds junior pun seperti bukan barang baru baginya. Berposisi sebagai penyerang, sudah selayaknya ia mengantongi naluri mencetak angka yang ganas dan sulit dibendung.

Jika menarik ke belakang, kehebatan remaja yang satu ini juga nyata terlihat pada Agustus 2021 saat mencetak hattrick ke hawang Manchester United di Premier League U-18.

Anak-anak muda The Reds pun menang telak dengan skor 5-0 kala itu. Setelahnya, ia pun tidak ingin berhenti mencetak angka dan kini sudah melangkahkan kaki ke tim U-23 dengan berada di bangku cadangan.

Di usianya yang masih 17 tahun, Oakley Cannonier masih punya banyak waktu untuk berkembang. Ia seorang pemain yang cerdas dalam bermain, bahkan melampaui rekan-rekan sepantarannya.

Bahkan hal ini juga diakui oleh pelatihnya di Liverpool, Marc Bridge-Wilkinson. Ia menyebut anak asuhya itu sebagai pemain yang bagus, bisa mencetak angka, menciptakan peluang, dan mengancam lini belakang lawan.


2. Bocah 'Ajaib' di Liga Champions

Ada peran bocah 'ajaib' di balik perjalanan Liverpool juara Liga Champions 2018-2019. Foto: Burak Akbulut/Anadolu Agency/Getty Images.

Di balik takdir yang kini menuntunnya menuju tim senior Liverpool, Oakley Cannonier dulunya pernah jadi buah bibir di gelaran Liga Champions 2018-2019.

Bisa dibilang, pada waktu itu ia adalah bocah ‘ajaib’ yang tidak disangka-sangka berperan penting dalam perjalanan skuat Jurgen Klopp ke tangga juara. Saat itu, ia adalah ball boy di laga comeback lawan Barcelona di fase semifinal.

Oakley Cannonier pun dengan sigap memberi bola kepada Trent Alexander-Arnold, yang dengan cepat pula mengeksekusi sepak pojok hingga terselesaikan dengan apik oleh Divock Origi dalam wujud gol.


3. Liverpool Juara Liga Champions 6 Kali

Pemain Liverpool merayakan kemenangan dengan selebrasi bersama pelatih mereka, Jurgen Klopp. Foto: Matthias Hangst/Getty Images.

Bermain di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Liverpool yang lolos ke final pada akhirnya meraih kemenangan lewat dua gol tanpa balas atas Tottenham Hotspur, lewat Mohamed Salah dan Divock Origi.

Ini adalah trofi juara Liga Champions pertama bagi Jurgen Klopp. Sebelumnya, ia sudah dua kali melenggang di partai puncak ketika bersama Borussia Dortmund (2012-2013) dan Liverpool (2017-2018), tetapi belum beruntung.

Keberhasilan ini pun membuat rekor baru, yakni dengan menempatkan nama Jurgen Klopp di deretan pelatih elite asal Jerman. Ia menjadi pelatih kelima dari negeri ini yang mampu memenangkan trofi bergengsi Eropa tersebut.

Kemenangan pada musim 2018-2019 ini adalah gelar keenam Liverpool di ajang Liga Champions. Kini mereka sejajar dengan Bayern Munchen.

LiverpoolLiga ChampionsLiga Primer InggrisUEFA Youth LeagueLiga InggrisBerita Liga Inggris

Berita Terkini