x

Olivier Giroud, Buah Sukses Keyakinan Stefano Pioli dan Perburuan Panjang AC Milan

Rabu, 9 Maret 2022 18:22 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
Olivier Giroud jadi pahlawan kemenangan AC Milan atas Napoli. Ketajaman eks Chelsea itu jadi buah dari keyakinan Stefano Pioli dan perburuan panjang Rossoneri. (Foto:REUTERS/Ciro De Luca)

INDOSPORT.COM – Olivier Giroud jadi pahlawan kemenangan AC Milan atas Napoli. Ketajaman eks Chelsea itu jadi buah dari keyakinan Stefano Pioli dan perburuan panjang Rossoneri.

Kemenangan penting diraiih AC Milan di pekan ke-28 Liga Italia 2021/2022. Bertandang ke markas Napoli pada Senin (07/03/22) dini hari WIB, Rossoneri berhasil menang tipis 1-0 lewat gol Olivier Giroud.

Hasil itu membawa anak auh Stefano Pioli kembali menguasai puncak klasemen Serie A. AC Milan kini mengoleksi 60 poin dari 28 laga, unggul 2 poin dari Inter Milan dan 3 poin dari Napoli. Namun, patut diingat Inter Milan baru bermain 27 kali.

Sorotan pun tertuju kepada Olivier Giroud. Pasalnya, gol tunggal pria Prancis itulah yang menjadi kunci kemenangan Rossoneri, sekaligus mengakhiri rangkaian hasil seri di 3 laga terakhir.

Baca Juga
Baca Juga

Proses gol tersebut pun menunjukkan kualitas Giroud sebagai penyerang tengah mumpuni. Di tengah kondisi kemelut, ia menunjukkan refleks apik untuk menyambar bola mendatar hasil sepakan Davide Calabria.

Gol tersebut menjadi gol kedelapan Giroud di Liga Italia musim ini, membuatnya sejajar dengan Rafael Leao dan Zlatan Ibrahomivic sebagai top skor Milan di Serie A Italia 2021/2022.

Menariknya, Olivier Giroud bukan kali ini saja menjadi pahlawan AC Milan di laga-laga genting. Sepanjang 2022, ia sudah beberapa kali melakukannya.

Baca Juga
Baca Juga

Pada Januari, Giroud menjadi kunci kemenangan 3-1 AC Milan atas AS Roma, berkat torehan 1 gol dan 1 assist.

Ia juga menjadi bintang kemenangan 2-1 Rossoneri atas Inter Milan pada Februari, di mana ia menyapu bersih 2 gol AC Milan di laga tersebut.

Ketajaman dan performa Olivier Giroud ini pun seolah membayar tuntas keyakinan Stefano Pioli terhadapnya, dan proses panjang AC Milan untuk memboyongnya dari Chelsea.

 

1. Gagal Diboyong Gratis

Olivier Giroud melakukan selebrasi usai mencetak gol sekaligus berhasil membawa AC Milan unggul atas Inter Milan pada laga Serie A di San Siro, Minggu (06/02/22). FOTO: REUTERS/Daniele Mascolo

Seperti diketahui, penyerang tengah memang salah satu prioritas AC Milan di bursa transfer musim panas lalu. Pasalnya, Zlatan Ibrahimovic sudah berusia 39 tahun sehingga tak bisa diandalkan untuk turun di semua laga.

Sejumlah nama sempat mengemuka sebagai incaran, namun manajemen Milan dan pelatih Stefano Pioli akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Giroud.

Pasalnya, bersama Chelsea, Giroud dinilai tetap bisa tampil tajam meski hanya berperan sebagai penyerang pelapis.

Kualitas ini dinilai cocok dengan kebutuhan AC Milan yang memang memburu pelapis bagi Zlatan Ibrahimovic.

Selain itu, Giroud dinilai punya mental juara, yang terbukti lewat torehan berbagai gelar yang ia menangi bersama Montpellier, Arsenal, Chelsea, maupun timnas Prancis.

Di sisi lain, kontraknya ketika itu bakal habis pada 30 Juni 2021 sehingga AC Milan bisa memboyongnya secara gratis.

Namun rencana itu tak berjalan mulus. Pasalnya, Chelsea memberikan kontrak baru kepada Giroud pada awal Juni 2021, alias tak sampai satu bulan sebelum kontrak lamanya berakhir.

Situasi ini membuat AC Milan dipastikan tak bisa memboyongnya secara gratis. Namun, hal itu tidak lantas membuat Rossoneri dan Pioli menarik diri.

Bukannya beralih ke nama lain, negosiasi terus dilakukan dengan Chelsea untuk mendatangkan sang bomber ke San Siro.


2. Bomber 1 Juta Euro

Selebrasi Olivier Giroud bersama Theo Hernandez usai mencetak gol di laga AC Milan vs Lazio (10/02/22). (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)

Pada akhirnya, pendekatan panjang AC Milan pun meluluhkan hati Chelsea. Pada pertengahan Juli 2021, atau sebulan setelah perpanjangan kontrak, The Blues akhirnya melepas Giroud ke pelukan Rossoneri.

Menariknya, sang penyerang dibanderol dengan harga super miring yakni hanya 1 juta euro, atau kurang lebih setara dengan Rp17 miliar.

Giroud sendiri diikat kontrak berdurasi 2 musim hingga Juni 2023 di AC Milan, dan diberi nomor punggung sembilan.

Datang di usia 34 tahun, dengan status sebagai pelapis di Chelsea, dan fakta bahwa ia diberi nomor yang dikenal sial, membuat Giroud diyakini takkan sukses.

Apalagi, ia belum pernah bermain di Liga Italia sehingga tentu perlu waktu untuk beradaptasi.

Namun, dengan performanya saat ini, keputusan AC Milan memilih Olivier Giroud tampak sebagai pilihan tepat.


3. Peluang Giroud Perpanjang Catatan Juara

Proses gol Olivier Giroud di laga AC Milan vs Lazio (10/02/22). (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)

Bukan tidak mungkin, keputusan AC Milan memboyong bomber murah nan gaek ini akan menghasilkan buah istimewa bagi AC Milan musim, berupa gelar juara.

Patut diingat, selain berpeluang menjuarai Liga Italia, Rossoneri juga masih punya peluang menjuarai Coppa Italia di mana mereka sudah menembus semifinal.

Di sisi lain, jika berhasil membawa AC Milan meraih gelar juara musim ini, Giroud pun akan menorehkan catatan istimewa yakni membawa 4 klub terakhir yang ia bela meraih juara. Seperti sudah disebutkan, sebelumnya ia sudah menghadirkan trofi bagi Montpellier, Arsenal, dan Chelsea.

Menarik ditunggu performa Olivier Giroud di sisa musim ini bersama AC Milan, khususnya ketika pesaingnya di lini depan yakni Zlatan Ibrahimovic sudah pulih dari cedera dan akan bersaing langsung dengannya untuk merebut tempat utama di lini depan.

ChelseaAC MilanOlivier GiroudStefano PioliLiga ItaliaBerita Liga Italia

Berita Terkini