x

Kerap Tersandung di Liga Champions, Pelatih Man City 'Akui' Sering Bikin Taktik Bodoh

Selasa, 5 April 2022 22:19 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor:
Pep Guardiola secara satir mengakui jika ia sering terlalu berlebihan dalam memikirkan strategi hingga Manchester City kerap sial di Liga Champions.

INDOSPORT.COM - Jelang dimulainya laga leg pertama babak delapan besar Liga Champions 2021/2022 melawan Atletico Madrid, Pep Guardiola angkat bicara soal klaim jika dirinya adalah pelatih yang terlalu banyak berpikir.

Dengan nada satir, manajer Manchester City tersebut mengaku jika dirinya memang senang overthingking dalam meracik taktik sehingga hasilnya terkadang justru tak memuaskan.

Baca Juga

Boleh dikatakan Guardiola memang adalah pelatih sepak bola terbaik di dunia namun 'kekurangan' terbesarnya mungkin adalah tendensi untuk mengutak-atik skema dengan jaminan menangnya di waktu yang kurang tepat.

Contohnya di final Liga Champions musim lalu dimana City berjumpa dengan Chelsea. The Cityzens yang kala itu sukses menjadi kampiun Liga Inggris diposisikan sebagai favorit.

Jika memainkan taktik yang biasa dijalankan, maka Kevin de Bruyne dan kolega hampir pasti akan mengangkat trofi The Big Ears namun Guardiola memilih bereksperimen.

Baca Juga

Manchester City memilih bermain tanpa striker dan gelandang bertahan murni dengan mencadangkan Sergio Aguero dan Fernandinho. 

Pep Guardiola baru memasukkan keduanya saat Chelsea sudah unggul 1-0 berkat gol Kai Havertz namun usaha tersebut sia-sia dan akhirnya City kalah dan ejekan jika dirinya terlalu suka 'neko-neko' pun melekat.

"Di Liga Champions, aku selalu overthingking. Banyak taktik baru yang kupikirkan dan anda akan menyaksikannya besok," ujar Guardiola pada Sky Sports.

Baca Juga

"Tapi itu alasan kenapa aku selalu menang di Liga Champions. Akan sangat membosangkan jika aku terus memainkan strategi yang sama,"

"Aku akan memikirkan sebuah taktik yang konyol. (Melawan Atletico) Kami akan bermain dengan 12 pemain sekaligus," lanjutnya menyindir para wartawan.


1. Duel Dua Filosofi

Diego Simeone

Duel Manchester City vs Atletico Madrid boleh dibilang spesial namun bukan hanya karena terjadi di ajang Liga Champions.

Pasalnya dua kesebelasan menganut paham sepak bola berbeda karena dilatih oleh Pep Guardiola dan Diego Simeone.

Baca Juga

Guardiola sangat mendewakan permainan menyerang dan tidak puas jika para pemainnya tidak mendominasi dalam hal penguasaan bola.

Sementara itu Simeone adalah salah satu pelatih yang berpegang teguh pada filosofi pragmatisme. Menang adalah tujuhan utama apapun caranya termasuk lebih banyak bertahan selama 90 menit.

Sepanjang karier mereka, Guardiola dan Simeone sudah saling adu taktik sebanyak tiga kali dengan nama pertama untuk sementara unggul dengan kedudukan 2-1.

Baca Juga

Kendati demikian Guardiola enggan menganggap jika sepak bola racikannya lebih superior ketimbang Simeone. Di matanya tidak ada kebenaran absolut dalam olahraga 11 lawan 11.

Pep Guardiola meyakini jika kubu yang menang adalah yang benar. Maka dari itu ia hanya ingin fokus membawa Manchester City menang,

"Aku tidak tertarik mengomentari debat bodoh soal siapa yang lebih baik. Kami semua hanya ingin menang. Yang sukses adalah yang benar," sambung Guardiola lagi.

Baca Juga

"Apa yang dilakukan City dan Atletico sama. Tidak ada gunanya menghakimi permainan tim lain karena fokusnya adalah menang,"

"Memang apa itu sepak bola buruk? Apakah itu saat timku menang 1-0 namun Bernardo Silva menahan bola lima menit di sudut lapangan?. Itu bukan buruk namun bertahan," pungkasnya kemudian.


2. Barcelona Inginkan Joao Felix

Joao Felix mencoba mengontrol bola di laga Real betis vs Atletico Madrid (07/03/22). (Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo)

Barcelona rupanya tidak berniat untuk melepas Antoine Griezmann kembali ke Atletico Madrid pada bursa transfer musim panas 2021 lalu dengan kontrak pinjaman.

Los Cules sebenarnya menginginkan barter dengan mereka mendapatkan Joao Felix namun sayangnya angan-angan tersebut gagal terwujud.

Padahal Barcelona sudah sangat mendambakan talenta Felix yang dirasa cocok dengan filosofi mereka. Wonderkid 22 tahun asal Portugal tersebut tentunya lebih klop dengan sepak bola menyerang yang diperagakan di Camp Nou.

Agen dari Felix, Pedro Cordreiro, sudah siap membantu Barcelona untuk melancarkan transfer tersebut namun pada akhirnya Atletico menolak.

Mereka merasa jika sang penyerang serba guna Portugal tersebut masih jadi bagian proyek di Wanda Metropolitano.

Baca selengkapnya: Rela Lepas Griezmann ke Atletico, Barcelona Inginkan Balas Budi Mahal Berupa Pemain Bintang

Atletico MadridManchester CityLiga ChampionsDiego SimeonePep GuardiolaBerita Liga Champions Eropa

Berita Terkini