x

Malu! Myanmar Saja Punya, Ini 3 Negara ASEAN yang Miliki Fasilitas Latihan Timnas Sendiri

Minggu, 29 Mei 2022 14:00 WIB
Editor: Juni Adi
Latihan Timnas Indonesia di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung. Foto: Arif Rahman/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Sejumlah negara di Asia Tenggara ternyata sudah memiliki fasilitas tempat latihan sendiri untuk tim nasionalnya, tidak seperti Timnas Indonesia.

Sebuah insiden menghebohkan terjadi baru-baru ini yang membuat nama sepak bola Indonesia kembali tercoreng.

Insiden itu adalah batalnya Timnas Indonesia senior menggelar latihan, karena lapangan yang akan digunakan belum dipesan oleh PSSI.

Baca Juga

Seperti diketahui, usai gelaran SEA Games 2021 lalu, pelatih Shin Tae-yong langsung kembali mengumpulkan para pemain untuk mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia.

Hal itu dilakukan karena Timnas Indonesia akan menggelar laga uji coba melawan Bangladesh, serta melakoni pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2023 awal Juni nanti.

Skuad Garuda sejatinya dijadwalkan akan berlatih di Stadion Madya pada Kamis (26/05/22) pukul 17:00 WIB.

Namun latihan tersebut batal setelah menemui masalah dalam proses pemesanan.

Baca Juga

"Saya agak malu mengatakan ini. Ketika kami mau berangkat ke lapangan ternyata ada kabar stadion belum di-booking," ungkap pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dikutip Antara.

Akan tetapi pelatih Shin Tae-yong tidak terlalu mempermasalahkan hal terseut, karena materi latihan yang akan diberikan pada saat itu hanya untuk pemulihan kebugaran saja.

Namun ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang di kemudian hari.

"Ke depan, hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi," tegas pria asal Korea Selatan itu.

Baca Juga

Insiden ini pun lantas menjadi viral karena banyak diperbincangkan oleh publik di media sosial.

Tidak sedikit yang melontarkan kritik terhadap PSSI yang bertanggung jawab penuh terhadap masa depan sepak bola Indonesia khususnya Timnas Indonesia, terutama memberikan fasilitas pemusatan latihan sendiri milik Tim Nasional.

Tak ingin masalah itu menjadi bias, PSSI melalui Sekjennya, Yunus Nusi memberikan klarifikasi. Ia menyebut kalau kejadian itu karena adanya perubahan agenda yang mendadak.

Yunus menyatakan PSSI sudah melakukan permohonan pengajuan penggunaan lapangan Stadion Madya pada pukul 17.00 WIB. Setelah itu PSSI juga sudah memesan lapangan untuk pukul 18.00 hingga 20.00 WIB.

"Kami melalui sekretaris timnas Indonesia sudah melakukan booking lapangan seperti yang direquest oleh pelatih Shin Tae-yong.

"Namun tiba-tiba beberapa jam sebelum latihan Shin Tae-yong minta diubah mendadak dan dipercepat menjadi pukul 17.00 WIB, namun lapangan masih ada yang memakai jadi tidak bisa kami gunakan."

"Pihak pengelola stadion Madya memberi info adanya pukul 18.00 hingga 20.00 dan ini sudah diinfokan kepada pelatih Shin Tae-yong," kata Yunus Nusi dikutip dari situs resmi PSSI. 

Yunus juga menjelaskan PSSI selalu meminta jadwal latihan kepada pelatih jauh hari sebelum pelaksanaan, namun kemarin Shin memberikan jadwal lebih mepet dan meminta perubahan mendadak.


1. Vietnam

Laga antara Timnas U-23 vs Thailand di laga SEA Game Vietnam 2021. Foto: PSSI

Vietnam merupakan salah satu negara dengan perkembangan sepak bola cukup pesat. Hal itu dibuktikan dengan sederet prestasi yang banyak ditorehkannya di level Asia Tenggara.

Seperti juara Piala AFF dan merebut medali emas SEA Games, yang terbaru di SEA Games 2021 kemarin.

Baca Juga

Hal itu juga tidak lepas dari peran penting adanya Promotion Found for Vietnamese Football Talent (PVF) Academy.

PVF adalah salah satu akademi pelatihan sepak bola yang dimiliki oleh Vietnam. Saking bagusnya, akademi ini masuk dalam kategori terbaik oleh AFC.

Sejajar dengan beberapa akademi pelatihan sepak bola negara-negara Asia lain seperti Jeonbuk Hyundai Motors FC (Korea Selatan), dan Aspire Academy (Qatar).

Baca Juga

Didirikan pada Desember 2008, PVF saat ini merupakan model pelatihan paling profesional untuk pemain muda di Vietnam. 
PVF dibangun dengan investasi hampir 30 juta USD atau sekitar Rp435 miliar, PVF dibangun sesuai dengan standar internasional.

Fasilitas di dalamnya ada 7 lapangan sepak bola, yang terdiri dari 1 lapangan utama dan 6 lapangan latihan.

Ada juga 360 lebih alat simulator dan peralatan canggih lainnya, untuk membantu kinerja pemain dan staf pelatih paling modern di Asia.

Thailand

Sementara Thailand, juga sudah memiliki pusat latihan untuk sepak bola yang bermuara untuk kebaikan tim nasional mereka.

Hasilnya? Thailand saat ini menjadi salah satu negara terbaik di Asia Tenggar dengan sederet prestasi yang sudah mereka torehkan di dunia sepak bola. 

Baca Juga

Mulai dari jadi raja ASEAN, hingga sistem kompetisi lokal yang sangat rapi. Hal itu tentu lagi-lagi tidak lepas dari peran federasi sepak bola mereka, FA Thailand.

Kinerja para anggota FA Thailand sangat bagus untuk memajukan sepak bola mereka, salah satunya dengan membangun pusat latihan. Tempat itu bernama National Football Center di Nong Chok, Min Buri, dibangun sejak 2004. 

Didirikan di atas lahan 20 hektar, ada 5 lapangan sepak bola berstandar FIFA, serta ada kolam renang dan pusat kebugaran.

Selain itu juga terdapat bangunan mess pemain dengan lima lantai yang memiliki 120 kamar. Fasilitas training center ini memakan biaya hampir 1 juta dollar AS. 

Tidak puas hanya satu, Thailand berencana untuk membangun lagi pusat latihan sepak bola yang canggih dan modern bernama King Power National Football Training Center.

Dari nama saja kita sudah tahu, kalau pembangunan itu didukung dan didanai oleh perusahaan King Power Grup, pemilik Leicester City. 

Training Center Timnas Thailand yang baru seluas 24 hektar berada di Muak Lek, Provinsi Saraburi, dan menelan biaya hampir 500 juta baht atau setara Rp231,3 Miliar.


2. Myanmar

Timnas Indonesia sukses meraih kemenangan 3-1 atas Myanmar di fase penyisihan grup A SEA Games 2021. Foto: PSSI

Terakhir ada Myanmar. Negara yang selalu menjadi bulan-bulan negara-negara kuat di Asia Tenggara, rupanya sangat serius dalam memajukan sepak bola negaranya.

Myanmar memang bukan negara dengan APBN melimpah seperti Indonesia. Hal itu membuat federasi sepak bola mereka (MFF), berpikir keras mencari dana untuk membangun pusat latihan sepak bola untuk tim nasional mereka.

Salah satunya adalah dengan jemput bola meminta dana bantuan kepada FIFA. FIFA memiliki beragam program yang bertujuan meningkatkan kualitas sepak bola di seluruh dunia. 

FIFA mengucurkan dana kepada federasi sepak bola yang membutuhkan dan mengajukan proposal kepada mereka. Kepada federasi yang membutuhkan pelatihan, FIFA mengirim ahli. Myanmar menikmati hasil dari kemauan MFF memaksimalkan fasilitas ini.

MFF sudah mendapat bantuan dana sebesar 738.800 dolar AS dari FIFA untuk pembangunan gedung kantor pusat mereka. Tiga tahun setelahnya MFF kembali mendapat bantuan dana untuk pembangunan akademi sepakbola di Mandalay. 

Uang saku 60 pemain U-15 yang menimba ilmu di akademi sepakbola Mandalay sepenuhnya didapat dari FIFA lewat proposal yang disetujui pada Maret 2010.

Renovasi stadion nasional juga memanfaatkan dana dari FIFA. Yang terbaru, 25 September 2012, MFF mendapat bantuan dana untuk pembangunan gedung akademi (termasuk asrama, kantor, ruang kelas, kantin, dan gymnasium) di Pusat Latihan Nasional.

Hasilnya, Myanmar mulai unjuk gigi di kancah sepak bola internasional khususnya level Asia Tenggara dahulu.

PSSIVietnamThailandMyanmarTimnas IndonesiaShin Tae-yong

Berita Terkini