Lagi dan Lagi, Penyerang Asing Persebaya Sebut Sepak Bola Indonesia Kebanyakan Lari

INDOSPORT.COM - Untuk kesekian kalinya, pemain asing yang merumput di Liga 1, mengakui bahwa sepak bola Indonesia terlalu banyak lari. Kali ini datang dari pemain Persebaya, Silvio Junior.

Sílvio Rodrigues Pereira Júnior merupakan pemain rekrutan anyar Persebaya Surabaya untuk Liga 1 2022/23. Ini adalah kali pertama bagi striker Brasil itu bermain di Indonesia.

Sebelumnya, Silvio Junior lebih banyak bermain di Eropa, mulai dari Brasil, Austria, Ukraina, Albania, Slovaki, hingga di negara bagian Asia seperti Azerbaijan dan UEA.

Silvio Junior menegaskan setiap negara memiliki karakteristik atau gaya bermain sepak bola yang unik dan berbeda-beda.

"Saya pernah bermain di berbagai negara, seperti Austria, Ukraina, Albania, Slovakia, Azerbaijan, Uni Emirat Arab," jelas Junior.

"Setiap negara punya gaya sepak bolanya sendiri, selalu berbeda satu sama lain," ungkapnya via Youtube Tiento Indonesia.

Namun, ketika datang ke Indonesia dan mencicipi Liga 1 2022/23, Silvio Junior terkejut karena gaya main sepak bola di Persebaya Surabaya sangat cepat dan banyak lari.

"Di sini gaya sepak bolanya sangat cepat, pemainnya juga lebih cepat, mereka punya kualitas dan bolanya bisa bergulir dengan sangat cepat," blak-blakan Silvio Junior.

"Jadi kita juga harus berlari kesana kemari dengan sangat cepat, sehingga kita harus berada dalam kondisi yang fit," ujarnya.

Persebaya sendiri saat ini masih mencari formula terbaik untuk meraih kemenangan demi kemenangan, dan beranjak ke papan atas. Tim tertahan di peringkat 11 klasemen Liga 1.

1. Pengakuan Taisei Marukawa dan Alie Sesay

Setelah bermain sepak bola di banyak negara, Silvio Junior menegaskan bahwa Liga Indonesia (Liga 1) adalah negara yang menerapkan gaya bermain paling cepat.

"Jadi saya bisa mengatakan bahwa sepak bola Indonesia itu sangat cepat, sepak bola tercepat yang pernah saya mainkan," kata Silvio Junior di Youtube Tiento Indonesia.

"Saya pernah main di Ukraina, di sana lebih taktikal dan mengandalkan kekuatan fisik. Albania juga sama, lebih banyak kontak fisik," tutur striker berusia 28 tahun itu.

Silvio Junior bukanlah satu-satunya pemain yang menyebut Liga Indonesia bermain sangat cepat. Penggawa Persebaya musim lalu, Taisei Marukawa juga mengakuinya.

"Kalau sepak bolanya di sini (Indonesia), mereka selalu berlari-lari. Kalau di Eropa, kadang beberapa pemain itu tidak harus berlari, main santai saja," jelas Marukawa.

"Mereka bermain tiki-taka, mereka hanya passing, kemudian finishing. Sedangkan di Indonesia, semuanya berlari, itu hal yang berbeda, capek juga," lanjut Marukawa lagi.

Hal itu rupanya juga dirasakan oleh Alie Sesay, bek asing Persebaya Surabaya yang pernah bermain di akademi Arsenal hingga Leicester City selama sepuluh tahun.

"Saya kira semua pemain di Indonesia punya fisik yang kuat, mereka bisa terus berlari. Mereka juga sangat cepat, saya pikir inilah yang membedakan," tegas Alie Sesay.

2. Beto Goncalves Buka Suara

Tak hanya pemain asing yang baru datang ke Indonesia, yang mengakui bahwa Liga 1 dihuni oleh para pemain cepat dan banyak lari. Beto Goncalves juga membenarkan.

Padahal, Beto adalah wajah lama di sepak bola Indonesia. Bahkan, pemain berusia 41 tahun itu sudah naturalisasi menjadi WNI.

Pada awal kariernya di Liga Indonesia, Beto juga mengaku cukup sulit beradaptasi dengan gaya main di Tanah Air, karena ada banyak perbedaan dengan Brasil maupun di Eropa.

"Permainannya juga beda, di Brasil lebih pelan, kalau di sini wus wus wus (bergerak cepat), jadi saya harus adaptasi, tapi tidak masalah," tukas Beto beberapa waktu lalu.