x

Ogah Beropini, Pelatih PSM Percayakan Nasib Liga 1 kepada PSSI dan PT LIB

Kamis, 6 Oktober 2022 14:36 WIB
Kontributor: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Prio Hari Kristanto
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, tetap menggelar latihan di Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa, Rabu (05/10/22) meski BRI Liga 1 2022/23 ditunda.

INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, memercayakan nasib BRI Liga 1 2022/23 yang kini sedang tertunda pascatragedi Kanjuruhan kepada PSSI dan PT LIB.

Sebagaimana diketahui, insiden kerusuhan suporter dan aparat keamanan pascalaga Derby Jawa Timur antara Arema FC kontra Persebaya Surbaya menjadi perhatian seluruh dunia.

Baca Juga

Pasalnya, bentrokan tersebut merenggut 131 korban jiwa dan menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah sepak bola dunia setelah Estadio Nacional Peru pada tahun 1964 (328 orang meninggal).

Menyikapi fakta tersebut, Tavares enggan berbicara banyak sebab dirinya sangat terpukul pascamelihat stadion olahraga kini berubah menjadi kuburan bagi ratusan suporter.

Baca Juga

Terlebih, inilah momen pertama yang dialaminya dan tak pernah sekali pun dibayangkan tatkala mendapat tawaran dari PSM Makassar untuk mengarungi peta persaingan BRI Liga 1 2022/23.

“Saya pikir, lebih baik untuk tak berkomentar dalam situasi sekarang. Banyak orang wafat sejak tanggal 1 Oktober hingga hari ini, tanggal 5 Oktober,” kata Bernardo Tavares, Rabu (05/10/22) sore.

Baca Juga

Dampak dari Tragedi Kanjuruhan tersebut membuat PSSI dan PT LIB menghentikan pelaksanaan BRI Liga 1 2022/2023 hingga dalam jangka waktu yang belum ditentukan.


1. Menolak Beri Saran

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares (Kanan), saat menghadiri sesi pre-match pres conference vs Persib Bandung pada pekan ketujuh BRI Liga 1 2022/23. Foto: Adriyan Adirizky/INDOSPORT

Adapun Bernardo Tavares pribadi menolak memberi saran kepada PSSI maupun PT LIB dalam menyikapi Tragedi Kanjuruhan ataupun agar pelaksanaan BRI Liga 1 ke depannya semakin lebih baik.

Pemilik lisensi kepelatihan UEFA Pro ini mengatakan bahwa dirinya tak layak memberi komentar lantaran statusnya yang sebatas pelatih alias pelaku di dunia bal-balan Tanah Air.

Baca Juga

“Saya pikir, tak layak untuk menyampaikan ke publik terkait opini. Saya percayakan sepenuhnya kepada orang-orang yang akan mengambil keputusan,” ujar Tavares kepada awak media olahraga Makassar.

“Saya juga berharap keputusan dari para otoritas di Indonesia akan membawa perubahan dan kemajuan untuk sepak boa Indonesia,” tandasnya saat ditemui di Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa.

Baca Juga

Oleh karena itu, Bernardo Tavares dan setiap elemen PSM Makassar tengah menantikan akan seperti apa keputusan PSSI dan PT LIB menyoal nasib BRI Liga 1 2022/23 yang tertangguhkan pada pekan ke-11.

Tetap Latihan

Kendati demikian, Bernardo Tavares tetap mengajak skuad PSM Makassar untuk tetap berlatih walaupun belum ada kejelasan terkait masa depan BRI Liga 1 2022/23.

Baca Juga

Willem Jan Pluim dkk., pun menggelar latihan dalam tengah guyuran hujan deras yang sempat menerjang Stadion Kalegowa Kabupaten Gowa, Rabu (05/10/22) sore.

Dalam latihan tersebut, seluruh pemain utama PSM Malassar hadir terkecuali dua bek lokal, yakni Abdul Rahman yang masih dalam tahap pemulihan cedera dan Ibnul Mubaraq akibat demam.


2. Telan Kerugian Gara-gara Liga 1 Distop, Bos Baru PSM Makassar Pasrah

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa, memilih pasrah kendati harus menelan kerugian yang teramat besar menyusul penghentian sementara Liga 1 Indonesia 2022-2023.

Distopnya kompetisi sepak bola level teratas Tanah Air merupakan imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban jiwa dan luka-luka.

Bahkan, bencana pasca-laga Arema FC vs Persebaya Surabaya bertajuk Derby Jawa Timur tersebut menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah sepak bola di dunia.

Kembali ke Sadikin Aksa, bos baru PSM Makassar ini tak ingin menyesali apa yang telah terjadi sekali pun secara finansial membuat klub paling tua di Liga Indonesia sangat merugi.

“Kalau ditanya rugi ya pasti. Sudah keluar uang ke sana (kandang Barito Putera) untuk bayar hotel dan pesawat tapi batal. Nanti akan diulang,” ungkap Sadikin Aksa.

Baca selengkapnya: Telan Kerugian Gara-gara Liga 1 Distop, Bos Baru PSM Makassar Pasrah

KanjuruhanPSM MakassarLiga IndonesiaLiga 1Berita Liga 1Bernardo TavaresTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini