x

Pasrah Jadi Tersangka, Ketua Panpel Arema FC Sayangkan Penembakan Gas Air Mata

Jumat, 7 Oktober 2022 19:43 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Prio Hari Kristanto
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

INDOSPORT.COM - Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, sudah mengakui semua kesalahan sekaligus siap menerima segala sanksi yang timbul imbas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (01/10/22) lalu.

Namun, dia merasa ada yang masih mengganjal terhadap insiden yang menewaskan 131 orang dalam Derby Jatim Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya itu.

Baca Juga

Pertanyaan terbesar dia adalah mengapa gas air mata sampai dilepaskan. Terlebih, dia juga sudah berpengalaman merasakan dampak gas air mata sebelumnya.

"Karena gas air mata yang saat itu digunakan (ketika pasca laga Arema versus Persebaya) berbeda dengan yang saya rasakan pada tahun 2018," ujar Abdul Haris.

Pengalaman itu adalah ketika suporter yang merangsek masuk ke lapangan, lantaran kecewa dengan hasil imbang yang dituai Arema FC ketika menjamu Persib Bandung, Minggu (15/04/18) yang lalu.

Baca Juga

Ketika Derby Jatim Sabtu lalu, tembakan gas air mata dari pihak keamanan langsung memicu kepanikan. Banyak korban yang disebut meninggal dunia karena berdesakan saat berebut akses keluar stadion.

"Saya tidak menunjuk kesalahan (dari pihak) siapa pun. Atas rasa kemanusiaan, saya minta gas air mata yang digunakan itu diperiksa seperti apa," ungkap Abdul Haris.

Baca Juga

Pertanyaan ini muncul setelah dia memantau sendiri bagaimana kondisi jenazah para korban tragedi di Kanjuruhan.

"Korbannya saya lihat mukanya biru-biru (seperti bengkak) semua. Saya minta saudara-saudara ini dilakukan autopsi," beber dia.

"Apakah meninggal dunia karena berhimpitan atau gas air mata. Saya mohon yang berkompeten memeriksa ini," tambah figur yang juga ASN di Kabupaten Malang tersebut.


1. Kehilangan Keponakan

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Di sisi lain, Abdul Haris juga mendapat musibah yang luar biasa dalam Tragedi Kanjuruhan seusai Derby Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Ketua Panpel Arema FC itu juga kehilangan salah seorang keponakan tercintanya, di antara 131 korban yang terdata meninggal dunia pasca insiden terjadi.

Baca Juga

"Kami turut berduka cita kepada Pak Abdul Haris, karena keponakannya turut menjadi korban," bilang manajer tim, Muchammad Ali Rifki pada press conferrence di Kantor Arema FC, Jumat (07/10/22).

Sebelumnya, Abdul Haris juga dinyatakan menjadi yang paling bertanggung jawab atas tragedi itu. Statusnya kemudian diumumkan menjadi tersangka oleh Kapolri, Kamis (06/10/22).

Baca Juga

"Kami mendoakan kepada Pak Haris tetap tabah dan kuat dalam menjalani ini. Bagaimana pun, beban beliau sangatlah berat," tambah Ali Rifki.


2. Jadi Tersangka, Ini 3 Dosa Ketua Panpel Arema FC

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC akhirnya menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas terjadinya insiden di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (01/10/22) lalu.

Sebagaimana diketahui, insiden itu berlangsung setelah gelaran Derby Jatim antara Arema FC versus Persebaya Surabaya. Tercatat 131 korban meninggal dunia dan ratusan lain luka-luka.

Dua personel panpel sebelumnya juga sudah dijatuhi hukuman larangan beraktivitas di sepak bola seumur hidup, melalui Keputusan Komite Disiplin PSSI pada Rabu (04/10/22) lalu.

Abdul Haris selaku Ketua Panpel Arema FC, menjadi salah satu nama pertama yang bersalah atas tragedi yang merenggut ratusan korban jiwa malam itu. 

Hukuman dari Komdis PSSI pun merembet ke ranah pidana. Abdul Haris ditetapkan menjadi tersangka dengan sangkaan Pasal 359 dan 360 KUHP yang berkaitan atas kelalaian yang menyebabkan orang terluka dan meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan di Liga 1. 

Liga IndonesiaStadion KanjuruhanArema FCLiga 1Berita Liga 1Tragedi Kanjuruhan

Berita Terkini