x

Tunjukkan Belasungkawa dan Lakukan Langkah Nyata, Persis Solo Ancam Kirim Mosi Tidak Percaya ke PSSI

Sabtu, 8 Oktober 2022 04:02 WIB
Penulis: Yudha Riefwan Najib | Editor: Isman Fadil
Salah satu klub Liga 1 Indonesia, Persis melakukan langkah nyata untuk menunjukkan rasa belasungkawa mereka terhadap tragedi Kanjuruhan.

INDOSPORT.COM – Salah satu klub Liga 1 Indonesia, Persis Solo melakukan langkah nyata untuk menunjukkan rasa belasungkawa mereka terhadap tragedi Kanjuruhan.

Mengingat ada 131 korban yang tewas dari pihak supporter, dalam penembakan gas air mata yang dilakukan oleh kepolisian setelah laga Arema vs Persebaya selesai.

Baca Juga

Selain itu, Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (01/10/22) lalu diperparah dengan keadaan bahwa ada pintu keluar yang terkunci ketika laga ‘Derby Jatim’ telah berakhir.

Melansir dari laman resmi Persis Solo, management klub secara resmi mengambil tindakan dengan menuntut pertanggung jawaban dari pihak terkait, yang dituangkan dalam 5 poin berikut ini.

  1. Adanya forum lintas klub, panpel, dan aparat berwenang yang diinisiasi oleh operator liga dan federasi, untuk membahas reformasi standar operasional keamanan di dalam dan di luar stadion.
  2. Adanya pihak yang harus bertanggungjawab atas insiden di Kanjuruhan, serta diproses hukum secara transparan dan seadil-adilnya.
  3. Peniadaan jam kick-off yang terlalu malam, agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Federasi, operator, dan official broadcast harus mempertimbangkan rekomendasi dari klub yang berkoordinasi dengan panitia pelaksana dan aparat setempat.
  4. Adanya reformasi sistematik di dalam kepengurusan ekosistem sepakbola Indonesia sebagai bentuk respons atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, sekaligus bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh demi masa depan sepakbola Indonesia yang lebih baik.
  5. Jika tuntutan tersebut urung bisa dipenuhi, PERSIS mengajukan mosi tidak percaya sebagai pernyataan sikap klub.

Selain itu, ditengah beredarnya petisi yang menuntut Mochamad Iriawan untuk mundur. Persis Solo tidak lupa membuka pernyataan resmi terkait sikap klub, dengan menyampaikan bela sungkawa.


1. Persis Solo Tuntut Pertanggung Jawaban dari Pihak Terkait

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Akibat beberapa kesalahan yang dilakukan pada pertandingan lanjutan Liga 1 antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, tragedi tersebut berbuntut panjang.

Mulai dari menolaknya Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita untuk melakukan pemindahan jadwal pertandingan ke sore hari.

Baca Juga

Kemudian, penembakan gas air mata dari pihak kepolisian yang disebabkan oleh perintah dari oknum. Dimana FIFA sendiri sudah melarang penggunaan gas air mata dalam setiap pertandingan yang digelar.

Hingga terkuncinya beberapa pintu di Stadion, khususnya gate 13, yang notabene salah satu menjadi jalan keluar bagi para supporter untuk keluar.

Sehingga, muncul petisi yang ditandatangani oleh ribuan orang. Guna menuntut ketua PSSI, Mochamad Iriawan, untuk mundur dari jabatannya.

Baca Juga

Hal tersebut merupakan reaksi, atau respon dari seluruh orang yang turut prihatin atas kelalaian yang merugikan banyak orang, karena banyak korban tewas, dan luka-luka.

Di sisi lain, Persis Solo juga turut berduka cita atas Tragedi Kanjuruhan. Serta, memberikan semangat kepada keluarga korban yang ditinggilkan, agar tetap kuat dan tabah.

“PERSIS turut berbelasungkawa atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu,” tulis pernyataan resmi klub yang berjuluk Laskar Sambernyawa.

Baca Juga

“Kami juga memanjatkan doa untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan, agar diberi kekuatan dan ketabahan untuk melewati peristiwa duka ini,” tambah bunyi pernyataan Persis Solo.

“Selain itu, PERSIS juga menuntut untuk segera ada pertanggung jawaban dari pihak yang terlibat, dan menuntut adanya reformasi sistematik sebagai upaya perubahan agar hal serupa tidak terulang di kemudian hari.”


2. Kiper Timnas Indonesia Was-was dengan Sanksi FIFA

Kiper Timnas U-23, Nadeo Argawinata, dalam pertandingan melawan Singapura di SEA Games 2019.

Buntut dari Tragedi Kanjuruhan, sebanyak ribuan orang menandatangani petisi untuk menuntut Ketua PSSI dan PT LIB agar mundur dari jabatannya.

Seperti yang diketahui, sepak bola Indonesia kini tengah berduka karena tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (01/10/22).

Tragedi tersebut memakan ratusan korban jiwa dan menjadi salah satu tragedi terbesar sepak bola di dunia.

Berbagai pihak pun dituntut untuk bertanggung jawab menyusul kejadian yang memilukan bagi seluruh masyarakat Indonesia tersebut.

Hal ini mengundang reaksi dari masyarakat untuk melakukan aksi dengan membuat petisi untuk menuntut Ketua PSSI, Mochamad Iriawan dan Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, mundur dari jabatannya.

Baca selengkapnya: Muncul Petisi Tuntut Ketua PSSI dan PT LIB Mundur, Ribuan Sudah Tanda Tangani

PSSIPersis SoloLiga IndonesiaLiga 1Arema FC vs Persebaya SurabayaLiga 1 2022-2023Tragedi Kanjuruhan

Berita Terkini