x

Perihal Pintu Tertutup, Ketua Panpel Arema FC Minta CCTV Dirilis ke Publik

Minggu, 9 Oktober 2022 07:45 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
Ketua panpel Arema FC, Abdul Haris. Foto: Ian Setiawan/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, meminta semua tim investigasi yang bertugas berlaku transparan dalam mengungkap Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/22) lalu.

Abdul Haris sendiri sudah mendapat dua sanksi berat. Sanksi pertama dijatuhkan Komite Disiplin PSSI berupa larangan beraktivitas di sepak bola nasional seumur hidup.

Baca Juga

Sementara itu, sanksi lain adalah ancaman pidana atas dugaan melanggar Pasal 359 dan 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang terluka maupun mati.

"Saya ikhlas dan siap menerima semua hukuman. Atas nama kemanusiaan, saya meminta semua fakta dibuka tanpa ditutupi," tutur Abdul Haris di Kantor Arema FC, Jumat (7/10/22).

Hanya saja, ada sejumlah hal yang masih mengganjal di pikirannya. Salah satunya perihal kondisi pintu keluar yang sebagian terbuka dan sebagian lain dilaporkan tertutup.

Baca Juga

Stadion Kanjuruhan sendiri memiliki 14 pintu sebagai akses keluar dan masuk bagi penonton yang tersebar sepanjang tribun terbuka untuk tiket ekonomi.

Kealpaan inilah yang menurut pihak kepolisian menjadi tanggung jawab Abdul Haris selaku Ketua Panpel Arema FC dan Suko Sutrisno sebagai Security Officer.

Pintu tertutup itulah menjadi penyebab penonton saling berdesakan untuk keluar menghindari gas air mata, hingga menimbulkan banyak korban jiwa.

Baca Juga

Membantah keterangan polisi, Abdul Haris memastikan panpel sudah menjalankan tugas sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) selaku penyelenggara pertandingan.

"Saya terima laporan Pak Suko (Sutrisno) bahwa semua pintu sudah dibuka. Seusai SOP memang demikian," beber figur yang juga ASN di Kabupaten Malang tersebut.


1. Bukti Tragedi Kanjuruhan

Pengunjung sedang melihat sepatu dan poster.

Sehingga, Abdul Haris meminta pihak berwenang untuk turut memaparkan fakta yang sebenarnya terjadi melalui kamera CCTV sebagai alat bukti.

Alasannya, semua pintu di Stadion Kanjuruhan yang berjumlah total 17 untuk akses ke tribun, dipasang kamera CCTV di depan setiap pintunya.

Baca Juga

Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, memang ada satu pintu masih tertutup dan membuat banyak penonton saling berdesakan.

"Kalau memang ada (pintu yang masih tertutup), mohon maaf, kalau (kemungkinan) itu ada oknum yang menutup. Silakan dilihat lagi di CCTV," beber Abdul Haris.

Baca Juga

"Karena semua pintu ada CCTV, jadi silakan diperiksa lagi. Dari sebelum kick-off sampai pertandingan selesai, semua ada di CCTV," imbuh dia.


2. Sindir Keras PSSI

Ketua panpel Arema FC, Abdul Haris. Foto: Ian Setiawan/Indosport.com

Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, mulai melontarkan sindiran kepada para pemangku kebijakan di sepak bola Indonesia atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Liga 1 2022-2023.

Sebelumnya, dia sudah menegaskan untuk siap menerima semua risiko atau sanksi menyusul insiden yang merenggut ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/22).

"Saya ikhlas dan bertanggung jawab atas nama kemanusiaan. Saya lebih takut siksa Tuhan daripada siksa dunia," ujar Abdul Haris di Kantor Arema FC, Jumat (7/10/22).

Baca Juga

Di sisi lain, Abdul Haris tak lupa menyindir para pejabat-pejabat yang berada di PSSI, bahwa seharusnya Tragedi Kanjuruhan bukan hanya menjadi tanggung jawab klub saja.

Pasalnya, berbagai pernyataan resmi pihak federasi selalu memojokkan klub, dalam hal ini Arema FC, berikut panpel selaku penyelenggara pertandingan.

Baca Selengkapnya

Abdul HarisPolisiLiga IndonesiaStadion KanjuruhanArema FCLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1Liga 1 2022-2023One FootballTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini