x

Mantan Pengurus FIFA Bantah Pernyataan Jokowi: Tidak Ada Jaminan Indonesia Bebas Sanksi

Kamis, 13 Oktober 2022 19:23 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
Presiden Joko Widodo menerima Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia di Istana Negara, Rabu (21/09/22). Foto: BPMI Setpres/Kris

INDOSPORT.COM - Mantan pengurus FIFA, Dali Tahir membantah pernyataan Jokowi. Ia menegaskan tidak ada jaminan Indonesia bebas sanksi setelah Tragedi Kanjuruhan.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo menyampaikan kabar bahagia, bahwa Indonesia bebas sanksi FIFA, paska Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga

Sebelumnya, Jokowi juga memerintahkan Menteri BUMN sekaligus anggota IOC, Erick Thohir untuk berjumpa langsung dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Qatar.

"Berdasarkan surat (dari FIFA) tersebut, alhamdulillah, sepak bola Indonesia tidak dikenai sanksi oleh FIFA," kata Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers.

Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa FIFA bersama pemerintah Indonesia akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia, dan berkantor di Tanah Air.

Baca Juga

"FIFA bersama-sama dengan Pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia," lanjut Presiden Jokowi.

Namun, mantan pejabat Komite Etik FIFA dan anggota eksekutif (Exco) AFC dari Indonesia, Dali Tahir mengaku heran saat melihat surat FIFA yang dilampirkan Jokowi.

Menurutnya, selama ini FIFA tidak pernah berurusan dengan pemerintahan, karena telah tercantum dalam statuta mereka.

Baca Juga

Dalam mengambil keputusan, FIFA harus melibatkan 36 Exco dan 1 Presiden, dalam hal ini adalah Gianni Infantino, apalagi soal Tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban jiwa.

"Saya agak takjub melihat video tadi, ada pembicaraan antara kepala negara dengan Presiden FIFA, Infantino," ungkap Dali Tahir saat berbincang dengan Hotman Paris.


1. Dali Tahir: PSSI Kok Sembunyi?

Pertemuan FIFA, AFC dan PSSI membahas soal kejadian di Kanjuruhan. (Foto: PSSI)

Sebagai mantan pengurus FIFA, Dali Tahir maklum jika Presiden Joko Widodo memilih untuk mengutus Erick Thohir yang memiliki pengalaman sepak bolaz untuk berdiskusi dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Namun, keputusan untuk tidak memberi sanksi pada Indonesia usai terjadi Tragedi Kanjuruhan, tidak bisa dibuat oleh Infantino seorang diri, harus melalui rapat Exco dulu.

Baca Juga

"Mungkin Pak Erick Thohir itu sahabat Pak Infantino, silahkan, tak ada yang melarang, tetapi aturan diatur dalam statuta FIFA," jelas Dali Tahir dalam program Hotroom.

"Pertama, FIFA menolak campur tangan pemerintah dalam bentuk apapun."

"Keputusan FIFA bukan diputuskan oleh seorang presiden, dulu namanya Exco, sekarang council 36 orang, plus satu Presiden (Gianni Infantino)," jelasnya.

Baca Juga

"Keputusan Council itu tidak boleh ada setting opinion, harus bulat," lanjut Dali.

Menariknya, Dali Tahir mengaku tidak melihat adanya pernyataan Presiden FIFA, yang memutuskan Indonesia bebas sanksi usai Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

"Saya sudah baca surat itu, apa yang Bapak Kepala Negara sampaikan (tentang FIFA tidak memberi sanksi), tidak ada di situ."

"Nggak disebut kalau kita nggak akan dijatuhkan sanksi," tegas Dali Tahir lagi.

Baca Juga

Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa saat ini FIFA tengah investigasi, akan tetapi PSSI coba menghindari dan tutup mulut, sehingga belum ada keputusan resmi.

"FIFA punya suatu filosofi, zero tolerance, mereka menunggu laporan PSSI, tapi ini PSSI kok sembunyi terus ya," blak-blakan Dali Tahir kepada Hotman Paris Hutapea.


2. Polri Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Kompetisi Liga 1 2022/2023 pekan ke-11 berubah menjadi tragedi. Hal ini berawal dari kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di Kanjuruhan, Sabtu (1/10/22).

Setidaknya ada 132 orang meninggal dunia setelah pertandingan, ada yang karena kehabisan nafas usai terpapar gas air mata, hingga terhimpit dan terjepit di pintu keluar.

Setelah melakukan penyelidikan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lewat tim pencari fakta independen merilis enam tersangka, pada Kamis (6/10/22) malam.

Enam tersangka itu adalah Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, juga Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris.

Lalu Security Officer Suko Sutrisno, Komandan Kompi III Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman, Kabag Ops Polres Malang Wahyu SS, Kasat Samapta Polres Malang Ajun Kompol Bambang Sidik Achmadi.

FIFAKanjuruhanPSSIErick ThohirJoko WidodoJokowiGianni InfantinoIndonesia - FIFABola InternasionalStadion KanjuruhanTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini