x

Liga 2: Cristian Gonzales Jadi Role Model Skuat PSIM Yogyakarta, Apa Dasarnya?

Rabu, 19 Oktober 2022 15:25 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
Aksi striker PSIM Yogyakarta, Cristian Gonzales saat berhadapan dengan Persekat pada lanjutan Liga 2 di Stadion Maguwoharjo, Jumat (23/09/22).

INDOSPORT.COM - Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto, tak sekadar berharap sumbangsih gol dari Cristian Gonzales. Bomber berusia 46 tahun itu bisa menjadi role model bagi skuat Laskar Mataram.

Gonzales merupakan salah satu penyerang fenomenal di Indonesia. Ia sudah hadir pada awal dekade 2000-an, tepatnya Divisi Utama 2003.

Baca Juga

Duetnya bersama Oscar Aravena memborong hampir semua gol PSM Makassar pada musim itu. Aravena menjadi top skor liga dengan 31 gol. Cristian Gonzales menguntit tak jauh di bawahnya (27 gol).

Musim demi musim kemudian dilewati Gonzales dengan prestasi luar biasa. Bahkan di usia 45 tahun, ia sukses mencetak sembilan gol musim lalu dan membawa Rans Nusantara FC promosi ke Liga 1 2022-2023.

Musim ini, Gonzales kembali berseragam PSIM Yogyakarta, setelah sempat menjadi bomber andalan edisi 2019. Dia bergabung saat usianya sudah 46 tahun atau setahun lebih tua dari sang pelatih, Erwan Hendarwanto.

Baca Juga

Satu gol sudah dicetak Gonzales untuk PSIM di Liga 2 2022-2023. Gol tunggalnya mengantarkan Laskar Mataram menang atas Persela Lamongan pada 27 September lalu.

Banyak yang menanti apakah Gonzales kembali bisa membawa tim promosi ke Liga 1, setelah PSS Sleman dan Rans Nusantara FC. Sebagai pemain tertua yang masih bermain di Liga Indonesia, dia akan menjadi role model bagi para pemain muda Tanah Air.

Baca Juga

Hal ini turut diinginkan Erwan Hendarwanto. Dengan apa yang telah diraih Gonzales, sulit bagi para pemain lain untuk beralasan "usia" ketika prestasi mulai menurun.

"Gonzales selalu bilang bahwa usia hanyalah sebuah angka, dan dia bisa membuktikan hal itu. Jadi, Gonzales merupakan role model bagi pemain di PSIM Yogyakarta," kata Erwan Hendarwanto.


1. Agenda Uji Coba

Latihan tim Liga 2, PSIM Yogyakarta di Lapangan Kenari, Yogyakarta. (Foto: PSIM Yogyakarta)

Meski seorang striker dilihat dari berapa gol yang ia cetak, Erwan punya pandangan lain. Dia tidak mau membebankan gol dari kaki dan kepala Gonzales.

Di sepak bola modern, pemain belakang dan tengah juga punya tugas untuk menjadi penentu kemenangan. Sejauh ini sudah dibuktikan PSIM era Erwan.

Saat menang atas Persekat Tegal 3-1, gol PSIM disumbangkan Aditya Putra Dewa yang berposisi bek sayap, serta Yudha Alkanza dan Sheva Maresca (gelandang).

Baca Juga

"Dalam sepak bola modern, semua posisi harus bisa mencetak gol. Jadi beban mencetak gol bukan hanya pada seorang striker saja," tutur Erwan Hendarwanto.

Selama Liga 2 2022-2023 masih vakum imbas Tragedi Kanjuruhan, PSIM terus berbenah. Salah satu yang menjadi fokus utama mereka adalah bagaimana cara menyerang.

Dalam tujuh partai yang sudah dijalani, PSIM mampu membangun serangan dengan bagus, namun kreasi para pemain terlihat kurang ketika sudah memasuki pertahanan lawan.

Baca Juga

"Materi menyerang kan belum saya berikan saat kompetisi karena jadwalnya sangat padat. Pada saat ini kita harus memaksimalkan untuk berbenah," papar Erwan.

Pembenahan yang dilakukan dalam sesi latihan diuji melalui agenda uji coba pada akhir pekan. Erwan mengatakan ada banyak opsi tim DIY yang bisa menjadi penguji PSIM Yogyakarta.

"Kita buat program sepekan. Jadi setelah latihan-latihan, nanti pada akhir pekan kita lakukan uji coba," tandas Erwan Hendawanto.

Cristian GonzalesPSIM YogyakartaRans Nusantara FCPiala Dunia 2022Liga 2Bola IndonesiaBerita Liga 2One Football

Berita Terkini