x

Termasuk Arteta yang Miskin Taktik, 3 Faktor yang Buat Arsenal Mulai Kehabisan Bensin

Jumat, 28 Oktober 2022 09:56 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Para pemain Arsenal merayakan gol Granit Xhaka di laga kontra Southampton (23/10/22). (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)

INDOSPORT.COM – Berikut tiga faktor yang membuat Arsenal tampak mulai kehabisan bensin usai tampil garang di awal-awal musim 2022/23 di segala ajang.

Arsenal kembali menelan pil pahit dengan mendapat raihan negatif dalam lanjutan Liga Europa 2022/23 kala bertandang ke markas PSV Eindhoven, Kamis (27/10/22) malam WIB.

Baca Juga

Dalam duel tersebut, Arsenal yang berusaha memperpanjang rekor kemenangan di fase grup Liga Europa, justru harus takluk dengan skor 0-2 dari tuan rumah PSV.

Arsenal yang tampil Full Team di laga ini dengan kombinasi pemain utama dan pelapis, harus menyerah lewat dua gol lawan di babak kedua.

Adapun dua gol dari kubu PSV itu dicetak oleh Joey Veerman di menit ke-55 dan Luuk de Jong di menit ke-63, kendati Arsenal menguasai pertandingan secara penuh.

Baca Juga

Hasil buruk yang didapat Arsenal ini pun meneruskan raihan negatif di laga sebelumnya. Sebelum tumbang 0-2 dari PSV, The Gunners sempat terjungkal di kancah Liga Inggris 2022/23.

Skuad arahan Mikel Arteta itu sempat terjungkal di kancah Liga Inggris 2022/23 kala ditahan imbang oleh tim papan bawah, Southampton, Minggu (23/10/22).

Hasil imbang melawan Southampton itu pun mengakhiri empat kemenangan beruntung The Gunners, sehingga posisinya di puncak klasemen pun kini terancam.

Baca Juga

Dengan rentetan hasil minor ini, memang terlalu dini menyebut Arsenal sudah kehabisan bensin dalam perjalanan cemerlangnya di musim 2022/23.

Namun, raihan ini pun menunjukkan ada beberapa faktor yang membuat Arsenal justru mengendur dan menunjukkan tanda-tanda kehabisan bensin. Apa saja faktor itu?


1. Miskin Taktik?

PSV vs Arsenal di Liga Europa.

1. Arteta Miskin Taktik?

Dalam dua laga terakhir di mana Arsenal meraih hasil minor, The Gunners menunjukkan identitas permainannya sesuai keinginan Mikel Arteta, yakni menyerang dan tampil dominan.

Meski menyerang dan tampil dominan, Arsenal sendiri masih kurang dalam kemampuan membongkar pertahanan lawan yang menerapkan gaya bermain Low Block.

Di laga kontra Southampton, Arsenal mampu menguasai permainan, jumlah operan, dan semua statistik dalam menyerang.

Baca Juga

Pun di laga kontra PSV, Arsenal juga menguasai semua statistik dalam menyerang serta menguasai bola. Nahasnya, penguasaan ini tak dibarengi dengan kemampuan membongkar pertahanan lawan yang solid.

Hal inilah yang menunjukkan Arteta masih kekurangan taktik untuk mengalahkan lawan yang memainkan gaya permainan Low Block dan mengandalkan Fast Break.

2. Kedalaman Skuad

Arsenal saat ini berada dalam masa transisi. Masa transisi ini membuat The Gunners pun rajin bongkar pasang pemain di tubuh skuadnya.

Lantaran kerap bongkar pasang pemain di skuadnya, Arsenal masih memiliki lubang-lubang di beberapa sektor vital dalam formasinya.

Baca Juga

Bahkan karena kedalaman skuad yang kurang mumpuni ini, muncul ketimpangan kualitas antara pemain utama dan pemain pelapis di skuad Arsenal saat ini.

Karena kualitas yang berbeda jauh, Arsenal pun dipastikan tak bisa Sustain dalam mengimplementasikan permainan sesuai keinginan Arteta.

Alhasil, permainan Arsenal pun akan terasa berbeda jauh, sehingga membuat The Gunners mendapat hasil yang tak dinginkan, seperti di dua pertandingan terakhir.


2. Faktor Kelelahan?

Pemain Arsenal, William Saliba saat ingin merebut bola dari pemain Aston Villa.

3. Faktor Fisik

Sama seperti klub lainnya, Arsenal saat ini tengah dihadapkan pada jadwal padat dan banyak pertandingan jelang Piala Dunia 2022 digelar.

Sepanjang bulan Oktober ini saja, The Gunners telah menjalani 9 pertandingan dan akan melakoni pertandingan ke-10 nya di akhir pekan ini.

Baca Juga

Berkaitan dengan kedalaman skuad yang dimilikinya, faktor kelelahan pun perlahan mulai menimpa para pemain utama Arsenal.

Apalagi dengan adanya tuntutan bahwa The Gunners harus mempertahankan tren positif di kancah domestik dan Eropa agar bisa merengkuh trofi di akhir musim.

Baca Juga

Tak pelak, tuntutan itu membuat Arteta kerap memainkan para pemain utama yang berujung pada kelelahan pemain yang akan berujung pada cedera dan menghancurkan musim terbaik Arsenal di bawah arahan pelatihnya itu.

ArsenalPSV EindhovenMikel ArtetaIn Depth SportsOne Football

Berita Terkini