x

Sebelum Gabung Persija, Gelandang Muda Ini Nyaris jadi Pemadam Kebakaran

Rabu, 23 November 2022 02:37 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Subhan Wirawan
Pemain Persija Jakarta, Resky Fandi saat jumpa pers jelang lawan Madura United di Piala Presiden 2022. Foto: Khairul Imam/Persija

INDOSPORT.COM - Gelandang klub Liga 1 Indonesia, Persija Jakarta yakni Resky Fandi nyaris jadi petugas pemadam kebakaran di Mamuju, Sulawesi Barat lima tahun lalu atau 2017 lalu. Itu terjadi karena dia merasa karier sepak bolanya mandek.

Usai lulus sekolah pada 2016, dirinya tidak memiliki kegiatan yang produktif. Aktivitas berlatih sepak bola di SSB Mitra Manakarra sejak kelas 3 SD hingga SMA pun sudah tidak ia jalani. 

Pemain 23 tahun itu juga sempat menganggur setahun hingga memutuskan untuk melamar pekerjaan jadi pemadam kebakaran di kampung halamannya.

"Waktu itu tidak ada kerjaan. Saya jadi pengangguran satu tahun setelah lulus sekolah. Saya pun merasa tidak enak kalau selalu minta (kebutuhan) ke orang tua di rumah,"

"Hingga akhirnya saya sempat mendaftar pemadam di kampung, Mamuju. Saya bahkan sudah mengumpul berkas pendaftaran," katanya dilansir dalam laman resmi klub.

Baca Juga

Sambil menunggu kelanjutan proses lamaran pekerjaan, ada momen di mana pelatih Timnas Indonesia U-19 kala itu, Indra Sjafri, menggelar seleksi pemain di Mamuju. Resky pun terpanggil untuk ambil bagian dalam seleksi tersebut.

"Setelah setahun lulus SMA ada seleksi Timnas U-19 di bawah pelatih Indra Sjafri. Dia pergi ke kampung untuk menggelar seleksi,

"Alhamdulillah saya terpilih ke Jakarta (pemusatan latihan). Momen itu bagi saya menjadi momen keberuntungan," tutur Resky.

Baca Juga

Setelah terpilih dalam seleksi Timnas U-19, Resky terbang ke Cijantung, Jakarta Timur, untuk bergabung dengan para pemain muda dari berbagai daerah.

Tapi, ada tantangan tersendiri yang dihadapi. Meski sudah bergabung dalam pemusatan latihan Garuda Nusantara, Resky justru merasa tak percaya diri. 

"Awal-awal saya datang ke Cijantung, lokasi TC, saya sangat minder. Sebab, postur anak-anak yang lain besar. Wah ini kayaknya sulit. Banyak hal-hal detail yang saya baru tahu di TC. Kondisi tersebut membuat saya minder," ujar Resky.

Baca Juga

1. Perjalanan Karier Resky Fandi

Saddil Ramdani bersama Resky Fandi (Kiri) menundukkan kepala usai Timnas Indonesia U-19 kalah dari Jepang U-19.

Ketika itu, ia merasa tak memiliki modal yang ideal jika dibandingkan dengan pemain lain. Sebab, Resky datang ke pemusatan latihan Timnas U-19 tanpa memiliki banyak pengalaman ikut turnamen.

"Saya kecewa saat masih kecil kurang kompetisi. Sementara di sini (Jakarta) kompetisinya bagus. Jadi para pemainnya memiliki mental bertanding yang bagus"

"Saya mental bertandingnya mungkin kurang karena waktu di kampung yang penting bermain happy saja," ucapnya.

Resky bercerita saat masih di SSB, dari kelas 3 SD hingga SMA, hanya beberapa kali ia mengikuti sebuah turnamen besar, yaitu tiga kali Danone Cup dan tiga kali juga di turnamen yang diselenggarakan oleh Yamaha.

Beruntung baginya memiliki wadah lain untuk mengembangkan diri, yaitu masuk tim sekolah untuk tampil di Liga Pendidikan Indonesia (LPI) saat di SMP dan SMA.

Baca Juga

Perlahan, mental Resky muda pun terbentuk. Rasa minder di awal-awal TC Timnas U-19 dijadikan motivasi untuk bersaing dengan pemain lain.

Resky pun menjadi langganan Timnas dan masuk dalam tim yang dibawa ke Turnamen Toulon 2017, Piala AFF U-19 2017, Kualifikasi Piala AFC U-19 2018, Piala AFF U-19 2018, dan Piala AFC U-19 2018.

Setelah dari Timnas U-19, Resky Fandi kemudian bergabung dengan Persija pada 2019. Tapi, dia tak langsung masuk skuad utama dan dipinjamkan ke klub Liga 2, Dewa United pada 2021 dan PSIS Semarang (putaran kedua Liga 1 2021).

Persija JakartaLiga IndonesiaLiga 1Liga 1 2022-2023

Berita Terkini