Niclas Fullkrug: Eks Rekan Duet Bintang Persija yang Jadi 'Juru Selamat' Jerman di Piala Dunia 2022
INDOSPORT.COM – Minimnya penyerang tengah di kubu Timnas Jerman pada Piala Dunia 2022 nanti nampaknya bisa diatasi dengan kehadiran mantan rekan Hanno Behrens, Niclas Fullkrug.
Seperti yang diketahui, Timnas Jerman kekurangan stok penyerang tengah di generasinya saat ini, terlebih jelang bergulirnya Piala Dunia 2022.
Minimnya stok penyerang tengah ini dibarengi dengan absennya striker andalan Der Panzer saat ini, Timo Werner, yang mengalami cedera.
Karena minimnya stok penyerang dan absennya Werner, Hansi Flick selaku pelatih memanggil para penyerang muda seperti Karim Adeyemi dan Youssoufa Moukoko yang masuk kategori pemain U-20.
Mengingat ajang sekelas Piala Dunia membutuhkan pemain senior dan berpengalaman di level teratas, Hansi Flick kemudian memanggil penyerang gaek tak ternama yakni Niclas Fullkrug.
Fullkrug pun menjadi satu-satunya penyerang tengah yang berusia di atas 23 tahun di kubu Timnas Jerman untuk Piala Dunia 2022 ini.
Di ajang empat tahunan itu, ia akan bersanding dengan pemain muda seperti Kai Havertz, Karim Adeyemi, dan Youssoufa Moukoko.
Meski terbilang senior karena berusia 29 tahun, Fullkrug ternyata belumlah berpengalaman. Pemanggilan ke Timnas Jerman ini adalah hal pertama baginya.
Walaupun demikian, Fullkrug mampu membuktikan dirinya cukup berpengalaman untuk menjadi juru gedor Jerman di Piala Dunia 2022 usai mencetak gol ke gawang Oman di laga uji coba, Kamis (17/11/22).
Gol perdananya di laga debutnya itupun memberikan secercah harapan bagi Hansi Flick di Piala Dunia 2022. Tak mengejutkan jika nantinya Niclas Fullkrug juga bisa jadi juru selamat Jerman di ajang ini.
1. Profil Niclas Fullkrug
Sebelum dipanggil oleh Timnas Jerman dan mencetak gol di laga debutnya bersama Der Panzer, tak banyak yang tahu akan sosok Niclas Fullkrug.
Wajar saja jika banyak yang tak mengenal Niclas Fullkrug. Berbeda dengan penggawa Timnas Jerman lainnya saat ini, ia hanya membela tim-tim semenjana di Bundesliga.
Pria yang lahir pada 9 Februari 1993 itu memulai kariernya di tim muda Werder Bremen. Di awal kariernya bersama Die Werderaner, Fullkrug sempat dipinjamkan ke Greuther Furth.
Usai tampil memukau bersama Greuther Furth, Fullkrug sempat kembali ke Werder Bremen. Tak disangka kepulangannya berujung transfer ke FC Nurnberg pada 2014.
Fullkrug kemudian diikat kontrak selama 3 tahun oleh FC Nurnberg. Di klub inilah ia kemudian berduet dengan gelandang asing Persija Jakarta, Hanno Behrens yang datang setahun kemudian.
Pada musim 2015/16, Fullkrug dan Hanno Behrens bermain bersama sebanyak 33 pertandingan. Sayangnya duet keduanya gagal membawa FC Nurnberg promosi ke kasta teratas usai kalah di babak Playoff dari Eintracht Frankfurt.
Kegagalan itu membuat Fullkrug hijrah ke Hannover 96. Sedangkan Hanno Behrens bertahan di FC Nurnberg hingga 2021, sebelum akhirnya bergabung Hansa Rostock dan kemudian mendarat di Persija.
Selepas meninggalkan FC Nurnberg, Fullkrug pun mulai mendapati kariernya melonjak drastis. Bersama Hannover 96, ia mampu mencetak 24 gol dalam 80 laga selama tiga tahun.
Hal tersebut membuat Werder Bremen memulangkannya. Kepulangan ini pun ditandai dengan moncernya penampilan Fullkrug.
Dalam 84 laga bersama Werder Bremen sejak 2019, Fullkrug mampu mencetak 39 gol dan membawa timnya kembali ke papan atas.
2. Duplikat Miroslav Klose dan Juru Selamat Jerman
Ketajaman Niclas Fullkrug membuat Hansi Flick mendapat angin segar di tengah minimnya penyerang tengah di Timnas Jerman jelang Piala Dunia 2022.
Bahkan, muncul anggapan bahwa Fullkrug akan menjadi juru selamat Jerman di Piala Dunia 2022 nanti, layaknya Miroslav Klose di edisi sebelum-sebelumnya.
Adanya anggapan ini tak lepas dari sepak terjang keduanya. Baik Klose dan Fullkrug sama-sama membela Werder Bremen dan menancapkan namanya di klub ini.
Selain itu Fullkrug dianggap duplikat top skor sepanjang masa Piala Dunia 2022 itu karena kemiripan gaya bermain keduanya sebagai seorang penyerang.
Sebagai penyerang murni, Fullkrug dan Klose tak punya keistimewaan untuk terlibat dalam Build Up permainan timnya.
Namun keduanya punya insting mencetak gol yang tinggi saat berada di kotak penalti. Hal ini terbukti dari catatan Fullkrug dalam setahun terakhir.
Dalam urusan mencetak gol tanpa penalti, Fullkrug tergolong tajam dengan rataan 0,52 Non-Penalty Goals per 90 menit. Catatan ini dibarengi dengan rataan tembakan yang ia lepaskan, yakni 3,18 tembakan per 90 menit.
Kemiripan dengan Klose lainnya terlihat dari catatan Fullkrug dalam melakoni duel udara. Sama seperti seniornya, ia terbilang andal dalam duel udara.
Tercatat, Fullkrug mampu memenangkan 5,18 duel udara per 90 menit atas lawan-lawannya. Hal ini pun bisa memberikan keuntungan bagi Timnas Jerman untuk bermain dengan umpan silang.
Tak pelak, catatan ini pun membuat Fullkrug diharapkan bisa meniru Klose dan membawa Jerman menggondol gelar pada Piala Dunia 2022, sama seperti Piala Dunia 2014 silam.