x

Piala Dunia 2022: Keluarga Timnas Iran Diancam Pemerintah, Mirip Italia Era 1938?

Selasa, 29 November 2022 20:53 WIB
Penulis: Lukman Hadi Subroto | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Pemerintah Iran dikabarkan telah mengancam tim dan keluarga timnasnya yang berlaga di Piala Dunia 2022. Foto: REUTERS/Majid Asgaripour/WANA.

INDOSPORT.COM - Pemerintah Iran dikabarkan telah mengancam tim dan keluarga timnasnya yang berlaga di Piala Dunia 2022 - yang bisa mengingatkan publik kepada Italia pada tahun 1938.

Pada tahun 1938, Piala Dunia diselenggarakan di Prancis. Pada saat itu, Gli Azzurri berhasil menjadi juara dunia untuk kedua kalinya secara beruntun.

Namun, siapa sangka dibalik cerita Italia menjadi juara dunia ada sosok Benito Mussolini yang mengancam akan membunuh seluruh pemain dan staf timnas saat itu.

Seperti pada pepatah bahwa 'Sejarah Akan Selalu Terulang Kembali', peristiwa semacam itu bisa terjadi lagi. Kali ini yang menjadi pelaku sejarahnya adalah Iran.

Pemain Timnas Iran 'Ngambek' di Piala Dunia 2022

Ancaman yang terjadi adalah penjara dan siksaan bagi pemain dan keluarganya. Hal ini disebabkan sebagian besar pemain dan staf Timnas Iran tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan mereka.

Baca Juga

Para pemain Timnas Iran melalukan hal tersebut karena di dalam negeri mereka terjadi sebuah gejolak, yakni meninggalnya seorang perempuan di penjara setelah diamankan polisi moral. 

Kasus meninggalnya wanita tersebut sontak membuat seluruh negeri Iran gaduh, banyak terjadi demonstrasi dan kerusuhan akibat peristiwa tersebut.

Baca Juga

Kerusuhan ini kemudian menarik simpati para pemain Timnas Iran. Mereka yang bertanding di Piala Dunia 2022 melakukan protes dengan cara tidak menyanyikan lagu kebangsaan.

Hal itulah yang menyebabkan mengapa sejarah yang terjadi pada tahun 1938 di Italia bisa kembali terulang di Iran. Para pemain sama-sama menerima ancaman dari pemerintahan.

Benito Mussolini di Italia

Pada tahun 1938, Italia saat itu dipimpin oleh seorang pemimpin diktator yang juga seorang fasis, yakni Benito Mussolini. Kala itu, sang diktator sangat menginginkan negaranya menjadi juara dunia.

Baca Juga

1. Ancaman bagi Timnas Italia

Trofi Piala Dunia. Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS.

Pada edisi sebelumnya, Benito Mussolini juga sangat bangga karena Italia terpilih menjadi tuan rumah dan menjadi juaranya. Meski bukan pelatih atau pemain, ia menjadi sangat berambisi memenangkan Piala Dunia.

Sang diktator kemudian memberikan pesan kepada seluruh pemain Timnas Italia dan juga para stafnya. Adapun pesan tersebut seperti sebuah ancaman.

'Kemenangan dan mempertahankan trofi Pial Dunia menjadi harga mati untuk Gli Azzurri (julukan timnas Italia). Pesan tersebut disampaikan kepada tim besutan allenatore Vittorio Pozzo.

Ancaman tersebut digunakan oleh Benito Mussolini sebagai alat propaganda doktrin fasisme untuk menyatukan rakyat Italia. Bahkan, ia menggunakannya untuk menyatukan dunia.

Saat Piala Dunia 1938 berlangsung, Italia mampu mengalahkan lawan-lawanya, mulai Norwegia, tuan rumah Prancis, hingga Brasil di partai semifinal.

Baca Juga

Pada partai final, anak asuh Vittorio Pozzo harus berhadapan dengan kekuatan sepak bola terbesar dan sedang dalam tren menanjak, yakni Timnas Hungaria.

Mengetahui bahwa lawan yang dihadapi Italia sangat berat, Benito Mussolini kemudian mengirim pesan ancaman bagi Giuseppe Meazza dan kawan-kawan.

Baca Juga

Saat itu, sang pemimpin fasis mengirim pesan ancaman dalam bahasa Italia, yakni 'Vincere o morire!' atau 'Menang atau mati!'. Pesan tersebut sontak membuat seluruh pemain dan staf kepelatihan takut.

Berangkat dari pesan ancaman tersebut, Timnas Italia akhirnya menang dengan skor 4-2. Kemenangan tersebut tentu menjadi kebanggaan dan juga menyelamatkan nyawa.

Di sisi lain ada pengakuan dari kiper Hungaria yang menyatakan bahwa ia membiarkan Italia menjebol gawangnya demi menyelamatkan nyawa para pemain dan staf.

Baca Juga

Sumber: nypost.com

ItaliaIranPiala Dunia 2022Benito MussoliniUpdate Piala Dunia 2022

Berita Terkini