x

Tak Masuk Kalender FIFA, 3 Alasan Timnas Indonesia Mati-matian Tatap Piala AFF 2022

Kamis, 15 Desember 2022 10:16 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
Piala AFF 2022 tidak masuk dalam kalender FIFA. Namun ada beberapa alasan yang membuat Timnas Indonesia mati-matian mempersiapkan skuad menyambut turnamen ini. (Foto: PSSI)

INDOSPORT.COM – Piala AFF 2022 memang tidak masuk dalam kalender FIFA. Namun ada beberapa alasan yang membuat Timnas Indonesia mati-matian mempersiapkan skuad menyambut turnamen ini.

Sepekan setelah Piala Dunia 2022 tuntas, fans Timnas Indonesia akan menyaksikan tim kesayangannya beraksi di Piala AFF 2022 yang akan bergulir pada 23 Desember 2023 hingga 16 Januari 2023 mendatang.

Timnas Indonesia menjadi salah satu negara yang berpartisipasi di dalamnya, dan akan bersaing dengan sembilan negara ASEAN lainnya untuk merengkuh trofi.

Pada Piala AFF 2022 ini, skuad Garuda tergabung di grup A bersama Thailand, Filipina, Kamboja, dan tim debutan yang baru comeback, yakni Brunei Darussalam.

Dalam Piala AFF 2022 ini, Timnas Indonesia menurunkan skuad terbaik. Sebanyak 28 pemain dipanggil oleh Shin Tae-yong menjalani training center (TC) di Bali sejak November.

Baca Juga

Pemain naturalisasi anyar seperti Sandy Walsh dan Jordi Amat turut dipanggil pelatih Shin Tae-yong. Mereka menggenapi dua wajah naturalisasai lama yakni Marc Klok dan Ilija Spasojevic.

Selain itu juga ada pemain abroad yakni Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Pratama Arhan, hingga Asnawi Mangkualam.

Baca Juga

Bahkan, Shin Tae-yong rela terbang ke Inggris demi meminta ijin klub Elkan Baggott di Ipswich Town dan Gillingham FC untuk mengunakan jasa bek keturunan.

Untuk diketahui, Piala AFF bukanlah turnamen yang masuk dalam kalender induk sepak bola dunia FIFA. Lantas mengapa turnamen AFF ini diselenggarakan.

Dirangkum oleh INDOSPORT, terdapat tiga alasan mengapa Piala AFF 2022 dianggap penting oleh tim Asia Tenggara, khususnya oleh Indonesia.

Baca Juga

1. 1. Panggung Besar Pemain Asia Tenggara

TC Timnas Indonesia Senior sebagai persiapan Piala AFF 2022 di Bali.

Kompetisi yang digelar dua tahunan ini sejak 1996 ini bisa dikatakan menjadi panggung bagi pemain Asia Tenggara untuk unjuk gigi.

Selama ini, talenta dari Asia Tenggara kurang diperhitungkan baik di kancah Asia maupun internasional. Mereka bahkan masih kalah unggul dari pemain Iran, Jepang, Korea Selatan dan Australia.

Dengan mentas di Piala AFF 2022, para pemain ini punya kesempatan menampikan kualitas terbaiknya sehingga bisa dilirik dunia internasional.

Sejumlah pemain Indonesia sudah mampu membuktikannya. Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman kian nyaman merumput di Eropa sejak mereka tampil di Piala AFF 2020 tahun lalu.

Selain itu ada Pratama Arhan yang merumput di Jepang bersama Tokyo Verdy dan Asnawi Mangkualam yang berseragam klub Korea, Ansan Greeners.

Baca Juga

Kabarnya, Asnawi sendiri tengah diincar lima klub Negeri Gingseng dengan Piala AFF bisa menjadi ajang dirinya memperlihatkan kualitasnya bersama Timnas Indonesia.

2. Adu Gengsi Negara-Negara Asia Tenggara

Bisa dibilang, Piala AFF merupakan turnamen paling kompetitif bagi negara-negara di Asia Tenggara. Turnamen ini juga menjadi ajang gengsi untuk jadi yang terbaik di kawasan tersebut.

Thailand dan Vietnam sejauh ini masih menjadi dua negara terkuat di Asia Tenggara, baik secara peringkat maupun catatan apik mereka di sepanjang sejarah Piala AFF.

Baca Juga

Vietnam merupakan tim terbaik Asia Tenggara dengan peringkat 96 dunia, sedangkan Thailand ada di urutan kedua dengan peringkat dunia 111.

Kendati tak mampu bicara banyak di level AFC, namun Vietnam dan Thailand membuktikan pamornya di level AFF.

Thailand masih sangat superior karena mereka berhasil meraih 6 kali juara. Singapura sudah 4 kali memenangkan ajang AFF, sedangkan Vietnam baru 2 kali.

Bagaimana dengan Timnas Indonesia? Tercatat, dalam enam kali lolos ke final Piala AFF sejak 1996, Timnas Garuda hanya puas selalu menjadi runner-up alias gagal meraih gelar juara AFF Cup.

Baca Juga

2. 3. Pembuktian Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dalam uji coba antara Timnas Indonesia U-20 vs Prancis U-20. (Foto: PSSI)

Timnas Indonesia sejak berada di bawah asuhan Shin Tae-yong nyatanya belum pernah merasakan menjadi juara.

Pada edisi terakhir, atau Piala AFF 2020 yang berlangsung di Singapura, Timnas Indonesia bahkan kembali gagal meraih gelar juara.

Saat itu, tim besutan Shin Tae-yong tersebut harus takluk dari juara lima kali turnamen, Thailand, dalam dua leg pada final dengan skor agregat 2-6.

Timnas Indonesia kelompok umur U-23 yang ditangani Shin Tae-yong juga hanya mampu meraih medali perunggu pada ajang SEA Games 2021. Mereka gagal ke final usai takluk dari Thailand.

Dengan skuad terbaiknya saat ini Shin Tae-yong pun berharap bisa membuktikan bahwa dirinya mampu mengantarkan Timnas Indonesia pecah telur di ajang Piala AFF 2022.

Baca Juga

4. Poin Ranking FIFA

Piala AFF bukan cuma penting untuk adu gengsi Timnas Indonesia di level ASEAN. Kendati digelar di luar FIFA matchday, kemenangan di Piala AFF tetap mempengaruhi perhitungan peringkat dunia.

Baca Juga

Piala AFF masuk dalam perhitungan poin ranking FIFA sejak 2016 silam. Status Piala AFF dinaikkan dan masuk dalam kategori A atau turnamen kecil di luar konfederasi Asia, AFC.

Dengan demikian, status itu setara akan memiliki perhitungan yang sama dengan pertandingan persahabatan biasa.

Timnas Indonesia yang dalam ranking FIFA terbaru edisi Oktober 2022 menempati peringkat 152, berpeluang naik peringkat jika tampil apik di Piala AFF.

Baca Juga
Timnas IndonesiaPiala AFFBerita Timnas IndonesiaShin Tae-yongPiala AFF 2022

Berita Terkini