3 Pemain Egois di Timnas Indonesia yang Layak Dicadangkan Lawan Vietnam, No 1 Katanya Mirip Messi

INDOSPORT.COM - Performa tiga pemain andalan timnas Indonesia di Piala AFF 2022 banyak menuai kritikan karena dianggap terlalu egois ketimbang mementingkan kerja sama tim.

Duel seru tersaji di babak semifinal leg pertama Piala AFF 2022 antara Indonesia vs Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (06/01/23) mendatang.

Timnas Indonesia lolos ke semifinal usai menang di laga penentuan melawan Filipina 2-1. Tambahan tiga poin mengantarkan Skuad Garuda finis di peringkat ke-2.

Indonesia pun berhak lolos semifinal dengan status runner-up Grup A. Sedangkan Vietnam, melaju mulus ke semifinal usai menang atas Myanmar 3-0.

Hasil itu membuat Vietnam kokoh di puncak klasemen Grup B dan lolos ke babak selanjutnya sebagai juara grup.

Keduanya pun akan bertemu di babak semifinal demi memperebutkan satu tiket ke final Piala AFF 2022 ini.

Format semifinal dan final Piala AFF 2022 sendiri kembali ke seperti edisi sebelumnya yakni memainkan laga home-away, setelah sempat dihapus karena pandemi Covid-19 pada edisi 2020 lalu.

Jelang pertemuan Indonesia vs Vietnam, tim tamu jelas diunggulkan jika berkaca dari kualitas permainan dan ranking FIFA.

Saat ini tim besutan Park Hang-Seo itu bertengger di peringkat ke-95 sementara Indonesia berada di urutan ke-151.

Akan tetapi perbedaan itu bukan berarti menghilangkan peluang timnas Indonesia mengalahkan Vietnam.

Hanya saja ada beberapa pemain andalan pelatih Shin Tae-yong di timnas Indonesia yang wajib dicadangkan, karena dianggap tidak mementingkan kerja sama tim. Siapa saja pemain tersebut?

1. Egy Maulana Vikri

Pemain pertama ada Egy Maulana Vikri. Mantan penggawa Lechia Gdansk itu telah diberi kesempatan oleh pelatih Shin Tae-yong selalu starter di Piala AFF 2022.

Dari empat pertandingan timnas Indonesia yang sudah dilakoni di babak penyisihan grup A, Egy Maulana Vikri tampil sebanyak tiga kali sejak menit awal.

Dari tiga penampilan itu, Egy Maulana Vikri telah membuat 4 gol ke gawang Kamboja dan Brunei Darussalam.

Meski statistiknya cukup bagus, tetapi performa Egy Maulana Vikri mengundang kritikan dari publik.

Pasalnya, Egy lama mendelay bola dengan cara mengotak-atik dan lambat dalam mengambil keputusan untuk dioper atau ditendang langsung, alhasil ia kerap kehilangan bola dengan mudah.

Contohnya, Egy Maulana Vikri juga sempat berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Akan tetapi, bola yang dilepasnya terlalu kencang dan disebut umpan meski tidak bisa dijangkau pemain lainnya.

Tidak hanya publik yang geram, pelatih Shin Tae-yong pun ikut gregetan dengan kebiasan Egy yang terlalu lama mendelay bola.

"Tadi bukannya saya marahin Egy, tapi saya minta Egy mempercepat keputusan, mau nendang apa dribel, harus cepat dan berani," ujar Shin Tae-yong dalam konferesni pers usai pertandingan melawan Brunei Darussalam.
 

Tidak lama kemudian, Shin Tae-yong mengambil sikap untuk memarkir Egy Maulana Vikri saat melawan Filipina di laga terakhir Grup A.

Saat ini, pemain yang pernah dijuluki sebagai Lionel Messi-nya Indonesia ini belum mempunyai klub usai meninggalkan klub Slovakia, FC ViOn Zlate Moravce.

2. Saddil Ramdani

Selanjutnya ada Saddil Ramdani. Pemain berposisi sebagai penyerang sayap ini menjadi andalan di timnas Indonesia, setelah performanya di Liga Malaysia cukup baik.

Sayangnya, performa Saddil Ramdani di beberapa laga untuk timnas Indonesia pada Piala AFF 2022 mendapat cibiran publik.

Sebab ia dinilai sebagai salah satu pemain yang juga egois, karena banyak menggoreng bola.

Salah satu aksi egoisnya itu terlihat di pertandingan melawan Filipina, ketiak Saddil Ramdani lebih memilih menendang langsung ke gawang,

Padahal disaat yang bersamaan ada dua rekannya yang lebih baik posisinya untuk mengeksekusi tanpa pengawalan.

Ricky Kambuaya

Ricky Kambuaya performarnya sempat menjadi sorotan dan netizen pun menyebutnya pemain itu egois.

Pasalnya, dia terlalu berambisi mencetak gol dalam laga itu.

Tepatnya, saat Kambuaya lebih memilih menggiring bola ketimbang mengumpan kepada Ilija Spasojevic.

Padahal, Spaso saat itu tinggal berhadap dengan kiper Timnas Filipina.