Hasil Sidang Komdis PSSI: 4 Klub Disanksi, Pelatih Kiper Persija Di-banned 12 Bulan
INDOSPORT.COM - Komite Disiplin PSSI (Komdis) telah melakukan sidang pada Selasa (17/01/23) terkait berbagai pelanggaran di Liga 1 2022/23. Ada empat klub dan satu official klub harus didenda dan sanksi akibat keteledoran.
Klub pertama yang kena denda adalah PSM Makassar. Pasukan Ramang harus membayar Rp50 juta karena mendapatkan enam kartu kuning dalam satu pertandingan. Itu terjadi saat PSM bertemu Borneo FC pada pekan ke-17 pada 23 Desember 2022.
Berikutnya ada Barito Putera yang juga didenda Rp50 juta. Tim Laskar Antasari mendapatkan lima kartu kuning dalam satu pertandingan. Kejadian itu terjadi saat lawan PSM Makassar pada laga tunda pekan ke-6 pada 10 Januari 2023.
Selanjutnya ada Persib Bandung yang juga kena 'surat cinta' dari Komdis PSSI. Maung Bandung diwajibkan membayar denda yang tak sedikit yakni totalnya Rp120 juta.
Rupanya ada dua pelanggaran yang dilakukan saat menjamu Persija Jakarta di laga tunda pekan ke-6 yang dimainkan pada 11 Januari 2023. Jenis pelanggaran pertama adalah terdapat beberapa spanduk dari suporter Persib Bandung yang bersifat provokatif dan diskriminatif (denda Rp20 juta).
Kedua, Komdis menyatakan terjadi pelemparan botol dan plastik berisi air, penyalaan dua buah flare dan smoke bomb yang dilakukan oleh suporter Persib Bandung. Itu membuat klub total didenda Rp100 juta.
Persija Jakarta juga tak bisa lolos dari denda. Tim Macan Kemayoran harus membayar denda Rp50 juta karena terjadi pelemparan dalam jumlah banyak yang dilakukan oleh suporter Persija saat lawan Persik Kediri pada pekan ke-18.
Tak hanya itu, ofisial Persija Jakarta, Jan Klima didenda Rp50 juta karena meludah pada perangkat pertandingan dan mengucapkan kata-kasar serta mendapatkan kartu merah langsung. Itu terjadi pada saat lawan Persib Bandung yang merupakan laga tunda pekan ke-6 pada 11 Januari 2023.
Selain itu, Jan Klima juga dapat tambahan sanksi berupa larangan mendampingi tim selama 12 bulan sejak keputusan diterbitkan.
1. Bos Persib Kutuk Oknum Bobotoh
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, menyesalkan masih ada oknum Bobotoh yang merugikan skuat Maung Bandung saat pertandingan tunda pekan ke-11 kompetisi Liga 1 2022-2023 menghadapi Persija, Rabu (11/01/23).
Pada pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, masih ada segelintir orang yang melakukan pelanggaran di antaranya melakukan pelemparan botol, plastik berisi air, dan menyalakan dua buah flare.
Kemudian, pelanggaran selanjutnya membentangkan spanduk bersifat provokatif dan diskriminatif oleh suporter. Hal itu, menurut Teddy sangat merugikan tim.
Pasalnya, akibat ulah dari oknum Bobotoh tersebut membuat Komite Disiplin (Komdis) PSSI, menjatuhkan sanksi berupa denda sebesar Rp 120 juta bagi Persib.
"Terkait denda/sanksi yang dijatuhkan oleh PSSI sebesar 120 juta kepada Persib belum lama ini akibat pelanggaran kode disiplin oleh suporter pada saat kontra Persija, tentunya kami sangat sesalkan," kata Teddy dalam rilis yang diterima INDOSPORT, Kamis (19/01/23).
Teddy menyatakan, pelanggaran yang dilakukan oleh oknum Bobotoh tersebut diharapkan tidak terulang kembali. Untuk itu, pada pertandingan kandang selanjutnya di kompetisi Liga 1 2022-2023, Panpel Persib akan melakukan pencegahan lebih maksimal.
"Pelanggaran kode disiplin PSSI akibat adanya pelemparan botol, plastik berisi air dan menyalakan dua buah flare, serta membentangkan spanduk yang bersifat provokatif dan diskriminatif oleh suporter tersebut tentunya sangat merugikan klub dan kami berharap bisa mencegah hal serupa dapat terjadi kembali," ungkapnya.
Pada pertandingan Persib menghadapi Persija, mayoritas Bobotoh yang ada di Stadion GBLA, sudah bersikap dewasa dan mengikuti aturan yang diterapkan oleh pihak keamanan dan Panpel.
Namun menurut Teddy, akibat ulah dari segelintir orang membuat nama Bobotoh dan Persib Bandung menjadi terkena dampaknya hingga dihukum Komdis PSSI.
"Sekali lagi pelanggaran kode disiplin ini sangat kami sesali, karena ulah segelintir suporter yang tidak bertanggungjawab tersebut, telah mengakibatkan nama baik suporter yang lain menjadi ternoda," ujar bos Persib Bandung, Teddy Tjahjono.