x

Man United Dilego Taipan Qatar, Kisah Newcastle Dicaplok Kerajaan Arab Jadi Inspirasi

Rabu, 8 Februari 2023 13:06 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
Sekelompok taipan Qatar berniat mengakuisisi Manchester United. Mereka juga terinspirasi dari Sultan Arab yang berhasil mencaplok Newcastle United.

INDOSPORT.COM – Sekelompok taipan Qatar berencana mengajukan tawaran untuk mengakuisisi Manchester United. Mereka juga terinspirasi dari Sultan Arab yang berhasil mencaplok klub Liga Inggris lain, yakni Newcastle United.

Persaingan investor-investor dunia dalam upaya membeli kepemilikan Manchester United semakin sengit setelah keluarga Glazer mematok deadline tawaran hingga pertengahan Februari.

Dengan keluarga Glazer membanderol klub senilai lebih dari 6 miliar pound (Rp109 triliun), para peminat bakal terlibat perang harga saat mereka mengajukan tawaran pekan ini.

Sebelumnya, The Red Devils, julukan Man United, sudah ditawar oleh Sir Jim Ratclife yang merupakan orang terkaya di Inggris sekaligus penggemar berat raksasa Old Trafford tersebut.

Terbaru, sekelompok investor asal Qatar muncul sebagai pesaing berat Ratflice. Alih-alih membeli sebagian saham, mereka berniat mengambil alih total Man United.

Baca Juga

Melansir Metro, grup taipan asal Timur Tengah tersebut berencana mengajukan tawaran dalam beberapa hari mendatang kepada keluarga Glazer.

Jika tawaran dari sekelompok Qatar tersebut disetujui oleh keluarga Glazer, maka ini akan menjadikan Manchester United sebagai salah satu terkaya di Eropa.

Baca Juga

Keinginan grup investor Qatar untuk memiliki Manchester United ini agaknya terinspirasi dengan kisah pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengakuisi Newcastle United pada 2021.

Melalui perusahaannya, Public Investment Fund (PIF), pangeran Arab itu berhasil mendapatkan kepemilikan Newcastle United, senilai 305 juta pound (Rp5,9 triliun).

Namun, kesepakatan itu sempat menimbulkan kontroversi karena Arab Saudi dituduh berusaha mengalihkan perhatian dari catatan buruk hak asasi manusia di negerinya.

Baca Juga

1. Sultan Arab Hadapi Isu HAM

Mohammad bin Salman, pemilik klub Liga Inggris, Newcastle United sempat menghadapi isu hak asasi manusia

Bahkan, Amnesty International menuduh negara kerajaan itu menerapkan suatu stragegi yang disebut ‘pensucian diri’ lewat olahraga.

Situasi ini membuat Liga Inggris sempat tidak mengizinkan The Magpies dibeli Kerajaan Arab Saudi. Namun pada akhirnya perjuangan Arab akhirnya membuahkan hasil.

Resmi mengakuisisi Newcastle, investor itu melakukan perombakan skuad. Mulai dari menunjuk Eddie Howe sebagai pelatih baru hingga mendatangkan sembilan pemain di musim panas.

Hasilnya, Newcastle bangkit dan bercokol di peringkat ke-4 pada klasemen sementara Liga Inggris 2022-2023 hingga pekan ke-21 berkat 10 kemenangan, 10 kali imbang dan 1 kali kalah.

Berkaca dari kisah Kerajaan Arab Saudi membeli Newcastle United, investor Qatar itu tampaknya juga bakal berhadapan dengan isu hak asasi manusia.

Baca Juga

Hal ini dikarenakan Qatar sempat menghadapi isu HAM selama periode persiapan negara tersebut memantaskan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Qatar mendapat kecaman dari beberapa pihak,  setelah banyaknya pekerja migran yang kehilangan nyawa, sejak negara tersebut ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2010.

Jika investor Qatar ini lepas dari jeratan isu HAM dan mendapat izin dari Liga Inggris untuk membeli Manchester United, maka mereka bakal mendapat tantangan lain.

Baca Juga

Di antaranya, investor Qatar ini harus bisa menyediakan sejumlah dana setiap setengah musim untuk memenuhi tuntutan belanja pemain baru.

Bukan hanya itu, investor Qatar juga harus mengalokasikan dana untuk pembangunan kembali Stadion Old Trafford yang dihitung-hitung memakan dana cukup besar.

Manchester United asuhan Erik ten Hag saat ini mampu bercokol di posisi ketiga pada klasemen sementara Liga Inggris musim ini. Dengan catatan, 13 kemenangan, 3 imbang dan 5 kali kalah.

Baca Juga
Manchester UnitedMalcolm GlazerQatarNewcastle UnitedArab SaudiLiga InggrisBerita Liga InggrisPangeran Mohammad bin Salman

Berita Terkini