Liga Italia: Putranya Tolak Panggilan Main Jose Mourinho, AS Roma Malah yang Didamprat Ibu Zaniolo
INDOSPORT.COM - Perpisahan Nicolo Zaniolo dengan raksasa Liga Italia (Serie A), AS Roma, rupanya memang tidak terjadi dengan baik-baik.
Meski kini sang pemain sudah pindah ke Turki untuk membela Galatasaray namun ibundanya yakni Francesca Costa masih mencoba menyalakan bara api dengan I Giallorossi.
Costa mengklaim jika AS Roma sudah berbuat zalim pada putranya dengan memfitnah jika Zaniolo berbuat tidak profesional karena menolak bermain sebelum meninggalkan Olimpico pada 8 Februari 2023 lalu.
Kali terakhir Nicolo Zaniolo membela tim Serigala Ibu Kota pada 12 Januari 2023 di laga melawan Genoa dalam ajang Coppa Italia.
Setelahnya nama jebolan akademi Inter Milan tidak lagi pernah terpampang dalam skuad AS Roma untuk laga resmi. Jangankan menjadi starter, didudukkan di bangku cadangan pun tidak.
Ramai dilaporkan jika Zaniolo menolak bermain karena sudah merencanakan untuk pindah ke dua klub yang paling menginginkannya pada bursa transfer musim dingin lalu yakni AC Milan dan Tottenham Hotspur.
Demi menghindari panggilan dari pelatih Jose Mourinho, pemain muda terbaik Liga Italia 2018/2019 itu menggunakan alasan sakit hingga terkena gangguan mental.
Dengan menyebut jika keluhan buah hatinya didukung oleh dokter, Francesca menganggap jika AS Roma yang telah semena-mena pada Zaniolo. Bahkan sebenarnya si pemain sempat merumput dengan kondisi cedera bahu yang belum pulih di penghujung masa baktinya untuk I Lupi.
"Orang-orang bilang jika (Nicolo Zaniolo) adalah pengkhianat padahal dia sudah rela bermain dengan bahu yang patah. AS Roma sama sekali tidak menganggap itu," beber Francesca Costa pada Corriere dello Sport.
"Di Januari lalu Nico sudah merasa tidak sehat. Semua dokter juga bilang demikian. Saya tidak tahu apakah itu karena flu atau stres namun yang jelas anak saya memang tidak dalam kondisi fit," tambahnya lagi.
1. Tidak Termotivasi Uang
Francesca Costa juga menampik anggapan jika Nicolo Zaniolo ingin meninggalkan AS Roma karena mengincar materi.
Andai jadi pindah ke AC Milan atau Tottenham Hotspur, maka gelandang serang dengan koleksi 11 caps untuk timnas Italia itu rela mengurangi gajinya.
Sama halnya dengan Bournemouth. The Cherries adalah salah satu klub yang berpeluang mendapatkan jasa Zaniolo bulan lalu meski sempat mendapat penolakan dari bintang jangkung tersebut dan isunya menawarkan bayaran menggiurkan.
Di AS Roma, Zaniolo menerima sekitar 4,5 juta Euro per tahun dan Bournemouth siap memberikan tambahan setengah juta lebih banyak bila mau hijrah ke Vitality Stadium namun Francesca membantah itu semua.
"Satu hal lagi yang ingin saya klarifikasi. Nico mau saja mengurangi gajinya atau dibayar dengan nominal yang sama oleh Milan atau Tottenham," sambung Francesca.
"Hanya saja mereka tidak bisa menjalin kesepakatan dengan Roma. Tidak benar juga jika Bournemouth berniat membayar 5 juta Euro," pungkasnya kemudian.
Pada akhirnya Nicolo Zaniolo memutuskan untuk hengkang ke Galatasaray begitu semua rencana awalnya meninggalkan AS Roma gagal total.
Meski demikian playmaker lincah 23 tahun itu masih punya rencana untuk kembali ke liga top Eropa dengan adanya klausul rilis dalam kontraknya bersama sang raksasa Turki.
Siapapun yang menginginkan Zaniolo di masa depan bisa menebusnya dengan mahar 35 juta Euro dan itu bukan nilai yang terlalu mahal. Terutama jika ia bisa mengembalikan performa terbaiknya di Nef Stadyumu.
Sangat disayangkan sebenarnya bagaimana hubungan AS Roma dan Nicolo Zaniolo berakhir dengan pahit. Awalnya ia diprediksi bisa menjadi wajah baru Liga Italia layaknya Francesco Totti namun pada akhirnya dianggap menjadi prospek yang gagal memenuhi potensinya.
Sumber: Football Italia