Jelang KLB PSSI, Rudy Inginkan Perombakan Total, Askot Solo Sampaikan Harapan Khusus
INDOSPORT.COM - Mantan anggota komite normalisasi PSSI, FX Hadi Rudyatmo, menginginkan perombakan total pada kepengurusan PSSI.
Pentingnya perombakan ini diharapkan bisa disadari para voters saat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Kamis (16/02/23).
Rudy masih ingat ketika dia menarik PSSI untuk menggelar KLB di Solo pada tahun 2011 lalu. Kala itu, terjadi "bentrok" internal yang memaksa PSSI harus memiliki kepengurusan yang baru.
FIFA menetapkan komite normalisasi PSSI yang diketuai Agung Gumelar untuk menggelar pemilihan ketua umum serta jajaran kepengurusan secara lengkap. Saat itu, terpilihlah Djohar Arifin Husein sebagai ketua umum.
Seiring berjalannya waktu, harapan agar PSSI "berubah" tak berjalan mulus. Nyatanya pada tahun 2023 ini PSSI kembali harus menggelar KLB.
Mantan Walikota Solo ini angkat bicara terkait kondisi PSSI jelang pelaksanaan KLB di Hotel Sultan. Rudy ingin dilakukannya perombakan total di tubuh federasi sepak bola Tanah Air ini.
"Ini kongres luar biasa, mestinya bisa menghasilkan ketua umum yang luar biasa juga, artinya apa? luar biasanya harus berani membersihkan semua yang ada di kepengurusan PSSI yang sekarang ini," ucap Rudy dalam bincang sore di Pendapa Sasana Rahadi Bawana, Pucang Sawit, Solo, Selasa (14/02/23).
Rudy sudah lama berkecimpung di persepakbolaan Tanah Air. Ia pernah menjadi sosok sentral ketika membawa Persis Solo promosi ke Divisi Utama 2007.
Kemudian, Rudy juga sempat menjadi ketua umum Askot PSSI Solo. Bahkan, jauh sebelum itu, dalam bincang sore bertema "Politik Sepak Bola atau Politik di Sepak Bola" itu, Rudy cukup akrab dengan dunia "hitam" di sepak bola.
Makanya, Rudy sudah paham bagaimana dalam sebuah pertandingan "diatur" untuk kepentingan tertentu. Rudy mendesak agar KLB PSSI kali ini bisa menghadirkan keputusan yang 100 persen baru, bahkan hingga tingkat kesekretariatan.
1. PSSI Harus Berubah
"Harus bersih-bersih total kalau mau sepak bola ini maju. Dengan begitu, ketua umum yang baru nanti tidak terkontaminasi dengan pola-pola lama. Buat pola-pola baru yang menjadi masa depan sepak bola Indonesia," imbuh Rudy.
Dalam bincang sore ini, turut hadir pula ketua umum PSSI Solo, Rio Arya Surendra. Pria yang juga rektor Universitas Surakarta ini memiliki harapan besar pada PSSI.
Rio, sapaan akrabnya, berharap sosok-sosok yang nantinya terpilih dalam kepengurusan PSSI periode 2023-2027 bisa membuat sepak bola Tanah Air menjadi lebih baik.
"Saya berharap PSSI betul-betul menjadi organisasi yang terhormat, organisasi yang menjunjung tinggi integritas dan menjadi pilar kebangsaan, dimana sepak bola bisa menjadi kebanggaan bangsa Indonesia," tutur Rio.
Askot PSSI Solo sebagai kepanjangan tangan PSSI pusat memiliki niatan besar dalam mengembangkan sepak bola kota Bengawan.
Setelah pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 nanti, PSSI Solo punya rencana menggelar kompetisi usia muda hingga liga antarklub anggota PSSI Solo.
"Mudah-mudahan setelah Piala Dunia nanti bisa terlaksana kompetisi usai 13 tahun, 15 tahun, 17 tahun dan liga internal dengan format usia 23 tahun," papar Rio.
Rio meyakini gairah sepak bola kota Solo semakin meningkat setelah Piala Dunia U-20 2023 nanti. Pasalnya, Stadion Manahan Solo terpilih sebagai venue babak final.
"Menjadi sebuah kebanggaan ketika kota Solo bisa menggelar pertandingan final Piala Dunia U-20 2023," ucap Rio.
Total ada 87 voters yang akan menjadi penentu susunan kepengurusan PSSI periode 2023-2027. Voters itu terdiri atas klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3, asosiasi provinsi dan asosiasi pemain.
Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti menjadi kandidat kuat ketua umum PSSI periode 2023-2027.