x

3 Kelemahan Liverpool yang Bisa Dimanfaatkan Real Madrid di Leg Kedua 16 Besar Liga Champions

Selasa, 14 Maret 2023 16:24 WIB
Editor: Juni Adi
Pertandingan Liga Champions antara Liverpool vs Real Madrid. (Foto: REUTERS/Phil Noble)

INDOSPORT.COM - Liverpool datang ke markas Real Madrid di leg kedua 16 besar Liga Champions dengan hati terluka dan mempunyai sejumlah kelemahan yang bisa dimanfaatkan.

Duel seru tersaji di pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (16/03/23) dinihari WIB.

Pada pertemuan leg pertama, Real Madrid sukses membungkam tuan rumah Liverpool di Stadion Anfield dengan skor akhir 5-2. Padahal saat itu The Reds sempat unggul lebih dahulu melalui dua gol Darwin Nunez dan Mohamed Salah.

Tetapi secara mengejutkan Real Madrid mampu bangkit dan berbalik unggul lima gol lewat aksi Vinicius Junior (2 gol), Eder Militao, dan Karim Benzema (2 gol).

Hasil itu membuat satu kaki Real Madrid sudah menapak ke babak perempatfinal Liga Champions. Kendati demikian, El Real tetap harus waspada karena Liverpool bakal tampil habis-habisan dan membuat kejutan.

Baca Juga

Hal itu tercermin di pertandingan leg pertama dimana mereka mampu unggul lebih dahulu sebanyak dua gol, meski sebenarnya berawal dari blunder kiper Thibaut Courtois.

Jelang pertandingan ini, kedua tim sama-sama sedang dalam performa yang kurang bagus. Dari tiga pertandingan terakhir, Real Madrid hanya mampu merah satu kemenangan.

Baca Juga

Sisanya berakhir imbang dan kekalahan. Kalah dari Barcelona 0-1, imbang melawan Real Betis 0-0 dan menang 3-1 atas Espanyol.

Sementara Liverpool mampu meraih dua kemenangan dan satu kali menelan kekalahan di Liga Inggris.Menang 2-0 atas Wolves, menang 7-0 atas Manchester United dan kalah 0-1 dari Bournemouth.

Kekalahan di pertandingan terakhir itu tentu menjadi harapan bagi Real Madrid untuk bisa membekuk Liverpool. Apalagi The Reds juga masih mempunyai sejumlah kelemahan yang bisa dimanfaatkan, apa saja itu?

Baca Juga

1. Inkonsistensi Lini Depan

Philip Billing di laga Bournemouth vs Liverpool, Sabtu (11/03/23). Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs.

Performa Liverpool cukup mengejutkan saat melawan Manchester United di Liga Inggris. Padahal tim tamu datang dengan catatan mentereng, tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan.

Namun rekor baik itu harus tercoreng di markas Liverpool di Stadion Anfield. The Reds menghancurkan Manchester United dengan skor telak 7-0.

Menariknya, semua gol diborong dari mayoritas pemain berposisi menyerang seperti Darwin Nunez, Cody Gakpo dan Mohamed Salah.

Namun seketika performa Liverpool justru berbanding terbalik saat menghadapi tim papan bawah AFC Bournemouth. Mereka kalah 1-0.

Sebenarnya Liverpool punya kesempatan untuk menyamakan kedudukan 1-1, tetapi penalti Mohamed Salah gagal dieksekusi dengan baik.

Baca Juga

Trio Liverpool yanng turut mengalahkan Manchester United, Nunez, Gakpo dan Salah, mampu dijinakan oleh Bournemouth. Dari total lima kali percobaan tembakan ke araha gawang, tak ada satupun yang berbuah gol.

Lebih parah lagi, hanya dua di antaranya yang mengarah ke gawang Bournemouth. Masalah ini tentu harus segera dibenahi oleh Jurgen Klopp jika tidak ingin dihukum oleh Real Madrid.

Baca Juga

Terbayang-bayang Kemenangan 7-0

Kekalahan Liverpool dari Bournemouth jelas menjadi bukti kalau The Reds masih terbayang-bayang dengan keberhasilan mereka membungkam Manchester United tujuh gol tanpa balas.

Mungkin, Liverpool terlalu sibuk berpesta selama sepekan terakhir sehingga minim melakukan persiapan untuk laga kontra Bournemouth.

Wajar jika publik The Kop dan pendukungnya sangat gembira menyambut kemenangan 7-0 itu, mengingat Manchester United adalah rival utama mereka yang abadi di Liga Inggris, sehingga kemenangan itu menjadi gengsi.

Jika tidak segera melupakan euforia kemenangan itu, bukan tidak mungkin nasib Liverpool saat dikalahkan Bournemouth bisa kembali dialami di Santiago Bernabeu.

Baca Juga

Mental Lemah

Liverpool datang ke Santiago Bernabeu dengan kepercayaan diri yang minim menyusul kekalahan di leg pertama 2-5. 

Sulit bagi The Reds untuk membalikkan keadaan serta beberapa faktor yang tidak mendukung mereka, seperti Real Madrid adalah tim berpengalaman di Eropa sehingga para pemainnya mempunyai mentalitas juara, dan bermain tandang.

Real Madrid sendiri yang berada di atas angin tentu tidak ingin jumawa, karena apapun bisa terjadi di leg kedua.

Tapi berbekal kemenangan di leg pertama, bermain bertahan bisa jadi alternatif strategi yang diterapkan oleh Carlo Ancelotti, dan membuat frustasi mental para pemain Liverpool.

Real MadridLiverpoolLiga ChampionsTRIVIA

Berita Terkini