x

Football Family dan Kebebasan Berpuasa bagi Siswa Papua Football Academy

Senin, 27 Maret 2023 03:06 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Siswa Papua Football Academy atau akademi sepakbola buatan PT Freeport Indonesia yang berpusat di Mimika Sport Complex, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah

INDOSPORT.COM - Siswa Papua Football Academy atau akademi sepakbola buatan PT Freeport Indonesia yang berpusat di Mimika Sport Complex, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, tak hanya digembleng untuk menjadi atlet sepak bola handal di masa mendatang.

Mereka juga ditempa menjadi individu yang kuat, disiplin, berkarakter, dan cerdas.

Para pelatih dan staf di Papua Football Academy (PFA) melakukan pendekatan dengan metode kekeluargaan yang erat agar para siswa bisa mendapatkan kenyamanan, yang dalam bahasa inggrisnya diistilahkan Football Family.

Kenyamanan dibentuk untuk mengatasi masalah yang rentan bagi para siswa yang rata-rata berusia 13 - 14 tahun seperti kejenuhan, hingga homesick, mengingat akademi ini berbasis asrama.

Aktivitas siswa selama sepekan terus berlatih dan belajar. Apalagi, para siswa juga memiliki latar belakang yang beragam.

Baca Juga

"Latar belakang siswa-siswa ini bervariatif. Misalnya ada yang orang tuanya lengkap, ada yang sudah tidak ada, dan banyak latar belakang mereka yang membuat kita harus tahu sehingga bagaimana kami bersikap kepada mereka, karena pasti semua anak butuh sentuhan berbeda agar mereka bisa cocok atau merasakan nyaman dengan kondisi yang ada di PFA ini," kata Program Officer PFA, Rifky Aidi, saat dihubungi INDOSPORT.com, Senin (27/3/2023).

Para siswa PFA diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi ataupun unek-unek mereka. Dengan harapan semua yang mereka keluhkan dan yang diinginkan bisa dicarikan solusinya.

Baca Juga

"Secara umum kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan ide ataupun unek-unek, apapun aspirasinya,"

Kami membentuk organisasi kecil dengan ketua angkatan yang akan mengakomodir teman-temannya untuk berbicara kepada manajemen, pelatih atau staf sehingga apa yang mereka ingin kita bisa akomodir dan mana yang tidak,"

"Karena balik lagi, kadang-kadang mereka hanya mau bicara komunal, tidak individual, tapi dengan adanya kesempatan ini mereka bisa menyampaikan aspirasi mereka sehingga bisa nyaman berada di akademi ini," tambah Aidi.

Baca Juga

1. Tetap Berlatih di Bulan Puasa

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, saat mengunjungi Papua Football Academy.

Di tengah bulan ramadan, siswa PFA juga diberikan kebebasan menjalankan ibadah puasa. Yazid Hidayat Horota dan Romero Aprilian adalah dua dari 30 siswa PFA yang menjalankan kewajiban umat muslim itu.

Keduanya diberikan kebebasan untuk beribadah, namun tetap dibimbing untuk memenuhi kewajiban mereka sebagai siswa.

"Itu menjadi kebebasan mereka untuk berpuasa, tapi kembali lagi bahwa mereka masih anak-anak kita tetap bimbing, kita tetap berikan kesempatan agar mereka bisa beribadah dengan kekhusyukan," beber Aidi.

"Artinya segala kebutuhan mereka beribadah kita fasilitasi, baik itu sifatnya wajib. Seperti berpuasa 30 hari, sahur bersama dengan staf yang juga berpuasa, begitu juga dengan ibadah sunah lainnya seperti shalat tarawih," sambungnya.

Aidi menuturkan, meski mendapatkan kelonggaran, namun dua siswa tersebut tetap dibiasakan untuk berlatih di tengah ibadah puasa, karena mereka dididik sejak dini untuk menjadi seorang profesional.

Baca Juga

"Itu sudah menjadi sebuah nilai yang kita tanamkan sejak dini bahwa mereka adalah calon profesional atlet di mana kita contohkan beberapa atlet yang berada di level dunia yang tetap berpuasa penuh dalam kompetisi. Sehingga itu bukan jadi alasan tapi menjadi tantangan untuk mereka," ungkapnya.

"Kelonggaran pasti ada, misalnya mereka dapat jadwal latihan malam mereka bisa memilih, tapi untuk porsi latihan mereka tetap dapat yang sama,"

Baca Juga

"Artinya mereka yang harus mengatur dan akan kami bimbing soal asupan yang harus mereka konsumsi pada saat sahur," pungkasnya kemudian.

Papua Football Academy sudah menjalani program pelatihan dan pendidikan selama 7 bulan sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2022 silam di Stadio Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura.

Akademi bentukan PT Freeport Indonesia membuka lebar harapan anak-anak Papua untuk menjadi pesepakbola handal dan individu mumpuni di masa mendatang. (Sudjarwo)

Baca Juga

Baca berita sepakbola dan olahraga lainnya di Google News
 

PapuaLiga IndonesiaFreeportPapua Football Academy

Berita Terkini