x

Rumor Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Bung Towel: Ada Campur Aduk Politik dan Sepak Bola

Senin, 27 Maret 2023 23:57 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Subhan Wirawan
Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly angkat suara soal rumor Indonesia yang batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

INDOSPORT.COM - Rumor Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 terus bergulir. Itu dampak dari keputusan FIFA membatalkan drawing yang seharusnya dilakukan 31 Maret nanti di Bali.

Pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 disinyalir buntut dari sikap gubernur Bali, I Wayan Koster terkait penolakan tim Israel bertanding di Bali saat Piala Dunia U-20 tahun 2023 pada 20 Mei - 11 Juni mendatang.

Situasi ini dinilai membuat Indonesia dalam posisi terjepit. Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly mengatakan semua keputusan akhir kini berada di tangan FIFA.

"Artinya kepastian status tuan rumah Indonesia jadi ada ketidakpastian dengan kalimat dibatalkan. Tahapan Piala Dunia U-20 salah satunya drawing 31 Maret, itu dibatalkan," kata Tommy Welly.

"Ini beda kalimatnya kalau postponed atau diundur berarti ada kemungkinan, optimisme masih ada, tapi kalau dibatalkan akhirnya ada ketidakpastian, akhirnya posisinya sekarang ada di FIFA," ujar Bung Towel sapaan akrabnya.

Baca Juga

Melihat keadaan yang ada, Bung Towel menilai ada campur aduk antara politik dan sepak bola. Hal itu seharusnya tidak terjadi karena pemerintah sudah tandatangani perjanjian pada 2019 lalu tentang kesiapan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. 

"Jelas ada campur aduk soal politik dan sepak bola. Sejatinya sepak bola baik di FIFA dan PSSI ada asas prinsip netralitas dan non diskriminasi yang artinya tidak dipengaruhi atau bersinggungan dengan politik," tuturnya.

Baca Juga

Menurut Bung Towel, seharusnya pemerintah lebih peka karena Israel sudah lolos ke babak utama Piala Dunia U-20 sejak Juli 2022 lalu. Tapi, riak-riak penolakan justru baru muncul dua bulan jelang kejuaraan.

Indonesia memang tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel, tapi pasti ada jalan tengah yang bisa diambil melalui Kementerian Luar Negeri. Pasalnya, ini bukan kali pertama atlet Israel bertanding di Tanah Air.

Atlet Israel tercatat sudah pernah dan bebas berkompetisi di Tanah Air tanpa ada polemik. Misha Zilberman mengikuti Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015. Yuval Shemla dan Noa Shiran ambil bagian pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022.

Baca Juga

1. Atlet Isreal Pernah Tampil di Indonesia

Acara peluncuran merchandise resmi Piala Dunia U-20 2023 di FX Senayan, Rabu (08/03/23).

Sementara Mikhail Yakovlev, Rotem Tene, dan Vladyslav Loginov juga mengikuti Track Cycling Nations Cup 2023, kejuaraan balap sepeda yang berlangsung Februari lalu.

Sementara Kejuaraan Dunia Esport 2022, yang digelar di Bali, atlet Israel turut berpartisipasi.

"Saya melihat bahwa tarik mundur Israel lolos Piala Dunia U-20 itu Juli 2022, artinya saya lihat panitia lokal, INAFOG yang isinya kementerian, Kemendagri, Kemenlu ini agak kurang peka terhadap isu Israel," ucap Bung Towel.

"Celakanya adalah dua bulan dari sekarang itu jadi meledak jadi bola liar itu yang menjadi membuat respon FIFA dengan keras dengan dibatalkan drawing," tambahnya.

Dengan kondisi saat ini, pemerintah diharapkan segera memberikan keputusan dengan menjamin Israel bisa bermain di Indonesia dengan aman.

Baca Juga

Secara prinsip, pemilik event Piala Dunia U-20 2023 adalah FIFA, Indonesia sebagai tuan rumah tak punya kewenangan menolak tim finalis.

"Saya pikir yang bisa dilakukan adalah memastikan kondisi di dalam negeri lebih kondusif karena kepastian kita dipilih jadi tuan rumah piala dunia U-20 itu juga ada komitmen, ada kesanggupan," jelasnya.

Baca Juga

"Waktu itu surat pernyataannya tak hanya dari PSSI tapi juga dari pemerintah. Ini yang menimbulkan respons keras dari FIFA karena keamanan tim finalis jadi hal yang jadi pertanyaan besar, padahal kurang dari dua bulan itu harusnya isu teknis seperti infrastruktur dan lainnya," lanjutnya.

"Yang bisa dilakukan pemerintah adalah kondusifkan kondisi dalam negeri dengan harapan FIFA bertoleran di sisa waktu yang ada," imbuh Tommy Welly.

"Jadi pertanyaan adalah lobi seperti apa, kecuali yakinkan FIFA bahwa kondisi dalam negeri kondusif, saat batalkan drawing, FIFA juga sudah membaca situasi yang terjadi di Indonesia," tuntasnya.

Baca Juga
FIFAPiala DuniaPiala Dunia U-20Tommy WellyBola InternasionalPiala Dunia U-20 2023

Berita Terkini