x

Chelsea dalam Bayang-Bayang Sanksi FFP: Terancam Dicoret dari Liga Champions

Selasa, 28 Maret 2023 11:03 WIB
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Isman Fadil
Todd Boehly, pemilik baru Chelsea. Foto: REUTERS-Tony Obrien

INDOSPORT.COM - Chelsea kini mulai melakukan perombakan dari sisi manajemen keuangan. Pasalnya, The Blues dilaporkan tengah dalam bayang-bayang aturan Financial Fair Play (FFP).

Chelsea memang menjadi salah satu klub dengan gaya hidup mewah atau hedon sejak di tangan Todd Boehly.

Tak ragu mereka berani menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk bisa memboyong pemain-pemain mahal di bursa transfer.

Hal ini dibuktikan saat klub asal London Barat berhasil menghabiskan dana lebih dari 300 juta euro (sekitar Rp4,8 triliun) demi mendapatkan pemain anyar di bursa transfer.

Selain itu, bos Chelsea Todd Boehly juga menganggarkan dana 1,5 miliar pound (Rp27 triliun) guna bisa membangun ulang Stamford Bridge menjadi sebuah markas terbaik di dunia.

Baca Juga

Nahasnya kini mereka harus menghadapi kerugian besar dari gaya hedon yang ditampilkan selama ini. Klub London Barat dilaporkan mencatatkan kerugian sebesar 121 juta pound (Rp2,25 triliun).

Alhasil, sejumlah pemain nantinya akan menjadi korban penyeimbang anggaran klub. Demi mengurangi beban gaji, Chelsea kemungkinan besar akan menjual sejumlah pemain.

Baca Juga

Kondisi ini merujuk pada peraturan Financial Fair Play (FFP) yang mana setiap klub harus memiliki keseimbangan keuangan dalam internal.

Adapun sanksi yang membayangi Chelsea saat ini adalah terancam dicoret dari keikutsertaan kompetisi Liga Champions musim 2022-2023.

Dilansir dari Talksport, Selasa (28/03/23), pengeluaran transfer dan gaji pemain baru dapat dibagi dalam jangka waktu yang lama melalui proses amortisasi.

Baca Juga

1. Keluar Jeratan

Ekspresi kecewa Graham Potter di laga Manchester City vs Chelsea (10/11/22). (Foto: REUTERS/Craig Brough)

Uang yang dihabiskan Chelsea selama di bawah asuhan Todd Boehly memang sangat signifikan.

Dan membuat klub mendekati angka batas maksimum dari aturan FFP yakni 105 juta pound (sekitar Rp1,95 triliun) selama tiga tahun berturut-turut.

Pakar keuangan Kieran Maguire menyarankan agar Boehly dan jajarannya dapat segera menjual pemain dalam upaya mematuhi aturan tersebut.

“Satu hal yang menguntungkan Chelsea adalah mereka memiliki skuad yang sangat besar, sehingga mereka berada dalam posisi untuk mengumpulkan uang dengan menjual pemain di musim panas,” jelas Maguire.

 “Kami telah melihat spekulasi tentang penjualan Mason Mount dan Connor Gallagher.”

Baca Juga

Namun perlu dipahami, jika The Blues menggunakan uang dari hasil penjualan pemain pada musim panas ini, mereka baru bisa melepasnya pada 30 Juni mendatang.

Kondisi ini sejatinya sudah menerpa sejumlah klub-klub besar di Liga Inggris, seperti Man City dan terbaru Everton.

Baca Juga

Bisa dipastikan pihak The Blues akan melakukan langkah banding guna menghindari tuduhan serupa dan lolos dari bayang-bayang sanksi FFP.

Kehadiran sosok Boehly sendiri menjadi angin segar, setelah sebelumnya di rezim Roman Abramovich Chelsea sempat mengalami pemboikotan dan seret penghasilan.

Pasalnya, Roman sendiri merupakan orang Rusia, di mana negara tersebut tengah konflik dengan Ukraina dan dunia mengecam keras atas aksi tersebut dengan boikot orang Rusia. 

Baca Juga
ChelseaFinancial Fair PlayLiga InggrisTodd Boehly

Berita Terkini