x

Relaks Jelang Final SEA Games, Pemain Timnas Indonesia U-22 Stop Medsos dan Pilih Main Gaple

Selasa, 16 Mei 2023 12:59 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Prio Hari Kristanto
Selebrasi Muhammad Ferarri di laga Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam pada partai semifinal SEA Games 2023.

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia U-22 akan melawan Thailand di final SEA Games 2023, Selasa (16/05/23) di Stadion Olimpic Phnom Penh, Kamboja pukul 19.30 malam WIB. Skuad Garuda Muda melepaskan ketegangan dengan bermain kartu.

Manajer Timnas U-22, Sumardji mengatakan, para pemain sejatinya sudah siap bertanding. Mental Marselino Ferdinan dan kawan-kawan disebut sangat baik karena selama ini didampingi psikolog.

Peran psikolog ini sangat berguna bagi para pemain dan tim pelatih. Hal itu membuat pemain memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta tak mudah menyerah. Itu terlihat saat kalahkan Vietnam di semifinal meski Indonesia bermain dengan 10 pemain.

"Jadi memang di event SEA Games ini kami mendapatkan tambahan kekuatan di dalam tim yaitu psikolog. Yang memang itu (adalah) saran dari Pak Ketum dan Waketum PSSI supaya melekat kepada tim," buka Sumardji.

Baca Juga

"Hasilnya cukup baik. Paling tidak yang bisa kami rasakan adalah menguatkan mental anak-anak. Di samping mental itu (memang) bagian evaluasi selama saya membawa timnas sama Shin Tae-yong dan sekarang," katanya.

"Adanya penguatan mental dari psikolog, saya (jadi) bisa kolaborasi dan yakinkan ke pemain. Intinya kalau mental itu benar-benar digembleng dan dirasakan nyaman, mereka bisa berjuang untuk bangsa dan sudah dibuktikan lawan Vietnam dengan 10 lawan 11," tambah pria yang juga seorang polisi aktif.

Baca Juga

Dikatakan Sumardji, peran psikolog dalam keseharian Timnas U-22 adalah pendekatan secara personal, berbicara dari hati ke hati mengenai apa keinginan maupun keluhan pemain. 


1. Membatasi Penggunaan Medsos

Laga antara Timnas Indonesia vs Vietnam pada babak semifinal SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Sabtu (13/05/23).

Misalnya pemain A atau B merasa tidak nyaman, maka di situlah peran psikolog dibutuhkan. Hasilnya pun menguatkan karakter pemain Indonesia.

Agar pemain bisa fokus menghadapi laga final SEA Games 2023, Sumardji memyampaikan jika tim pelatih membatasi pemain dalam menggunakan media sosial. Mereka juga sempat bermain gaple atau kartu bersama untuk mencairkan suasana.

"Kalau berkaitan dengan jelang final, mulai dari kemarin (dua hari lalu-red) kita sudah betul-betul steril agar anak-anak tidak bermain medsos berlebihan," tutur Sumardji.

"Kedua, tidak boleh buang buang waktu. Jadi waktu yang ada itu saya minta kepada anak-anak untuk fokus menghadapi final besok. Saya sudah sampaikan ke anak anak bahwa evaluasi kita selalu ada problem yaitu euforia," lanjutnya.

"Sekarang tidak ada euforia dan anak anak fokus. Saya berikan kesempatan pemain untuk bercanda, bersenda gurau sama teman-temannya dan tetap didampingi psikolog. Mereka main kartu sampai jam 9 (dua hari lalu), itu guyon guyon. Jadi dibuat se-happy mungkin dan jika happy pasti hasilnya akan baik," jelas pria 51 tahun itu.

Baca Juga

Lebih lanjut, Sumardji tak mempermasalahkan psywar yang dilontarkan bek Thailand U-22, Songchai Thongcham yang meminta suporter Indonesia tidak datang ke stadion karena Thailand yang akan juara SEA Games 2023.

"Kalau bagi kita, kan itu psywar ya,  supaya kita takut. Tapi kita bukan bangsa penakut. Kalau perlu kita maju maju maju," tegasnya.

Baca Juga

Indonesia lolos ke partai puncak setelah singkirkan Vietnam di semifinal dengan skor 3-2. Sedangkan Thailand melaju usai bantai Myanmar dengan skor menyolok, 3-0.

Pada SEA Games kali ini, PSSI menargetkan medali emas. Sudah 32 tahun Timnas Indonesia puasa gelar setelah terakhir kali didapat pada 1991 di Filipina.

Baca Juga
ThailandTimnas IndonesiaBola InternasionalKombes Pol SumardjiBerita Timnas IndonesiaSEA Games 2023

Berita Terkini