x

3 Kritik Keras untuk Format Baru Liga 1 2023/2024

Kamis, 1 Juni 2023 16:35 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Ilustrasi: trofi juara kompetisi Liga 1 Indonesia.

INDOSPORT.COM - Format baru Liga 1 2023/2024 siap diterapkan musim depan, dengan beberapa terobosan yang diharapkan membawa kemajuan bagi sepak bola Indonesia.

Musim baru Liga 1 sendiri akan dimulai pada 1 Juli 2023 memakai format reguler dan championship series.

Regular series sendiri dijadwalkan digelar pada 1 Juli 2023 hingga 28 April 2024. Sebanyak 18 tim akan bertanding di 34 pekan baik tandang maupun kandang.

Sistemnya sendiri akan memakai double round robin dan home-away, sedangkan totalnya ada 306 pertandingan.

Nantinya, empat tim teratas lolos ke Championship Series, yang akan memperebutkan gelar juara Liga 1. Jadwalnya 4 hingga 26 Mei 2024.

Baca Juga

Lalu juga ada ketentuan batas maksimal pendaftaran pemain per klub, batas usia, dan kuota pemain asing.

Format baru Liga 1 2023/2024 ini pun sudah dikomentari oleh Menpora Zainudin Amali beberapa waktu lalu.

Baca Juga

"Ya saya kira ini sudah didiskusikan ya dan temen-teman (klub) oke kok. Ya intinya bagaimana memberikan kesempatan yang sebaik-baiknya dan mengatur supaya itu," ujarnya.

Selain itu, format dan ketetapan baru Liga 1 2023/2024 ini sudah didiskusikan oleh klub-klub peserta kompetisi.

Meski begitu, yang namanya kebijakan, terkadang juga menimbulkan pro dan kontra bagi sejumlah kalangan. Akan tetapi, tentunya tidak tertutup untuk kritik yang sifatnya membangun.

Baca Juga

1. Kritik untuk Format Liga 1 2023/2024

Ilustrasi: trofi juara kompetisi Liga 1 Indonesia.

Format Championship Series

Berbeda dari biasanya, format baru Liga 1 2023/2024 salah satunya berupa Championship Series yang dibuat untuk ‘mengadu’ empat tim terbaik demi mencari satu juara.

Dengan model seperti ini, tim yang berada di puncak klasemen belum tentu menjadi juara kompetisi, padahal mereka mengantongi poin terbanyak.

Poin-poin tersebut, tentu saja diperoleh melalui perjuangan tampil maksimal di tiap laga demi meraih angka sebanyak-banyaknya.

Jika memang akan menggelar Championship Series pun, nampaknya akan lebih baik dan tentu praktis apabila pertandingan-pertandingannya digelar di satu kota alih-alih berformat kandang dan tandang.

Mengganti format liga yang awalnya standar-standar saja menjadi lebih menarik dengan kompetisi final four juga berpotensi meningkatkan anggaran klub.

Pemain Asing

Selain itu, kuota enam pemain asing (lima federasi bebas ditambah satu Asia Tenggara), meski di sisi lain bisa meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia, bisa berdampak juga pada anggaran.

Jumlah kuota pemain asing yang sudah ada saat ini sudah cukup baik, namun mungkin bisa diimbangi dengan penambahan kompetisi selain Liga 1.

Kehawatiran terhadap Cedera Pemain

Dengan jadwal yang lebih padat dan kompleks dari biasanya, klub pun patut ketar-ketir kalau-kalau ada pemain mereka yang mengalami cedera.

Apalagi bagi tim-tim yang berhasil lolos ke Championship Series, ada kekhawatiran semisal mereka tiak mampu memainkan pemain andalannya karena masalah kebugaran, misalnya.

Tentu saja, situasi ini bisa dicari solusinya dengan mengizinkan para tim kontestan bebas melakukan pergantian pemain di Championship Series.


2. Komentar Tokoh Sepak Bola Indonesia

Ilustrasi: trofi juara kompetisi Liga 1 Indonesia.

Sementara itu, sejumlah tokoh sepak bola Indonesia selain Menpora Zainudin Amali juga sudah ikut buka suara soal format baru Liga 1 2023/2024 ini.

Salah satunya bos PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, yang melihat ada sisi positif dari sistem championship, yang akan membuat kompetisi makin menarik.

Akan tetapi, ia tidak menampik format baru ini tetap menimbulkan pro kontra di kalangan penggiat sepak bola nasional.

"Pasti, kalau melihat dari sisi kelebihan dan kekurangan pasti ada, karena kan ini berbeda dengan sistem full kompetisi sebelumnya. Pasti ada plus minusnya," ucap Teddy.

Meski begitu, ia juga menegaskan bahwa manajemen Persib bersama mayoritas peserta kompetisi mendukung penerapan format baru Liga 1 2023/2024.

"Karena mayoritas pemilik klub Liga 1 mendukung. Kita pasti dukung dengan suara mayoritas," ucap Teddy Tjahjono lagi.

Sementara itu, Presiden Madura United yakni Achsanul Qosasi mengaku mendukung langkah PSSI dan PT LIB, yang menurutnya membawa harapan baru bagi klub-klub peserta.

Hal tersebut ia sampaikan saat hadir di acara “Liga Indonesia 2023/2024 Untung Rugi Format Baru Kompetisi” di Jakarta kemarin.

Ia juga mendukung liburnya kompetisi saat timnas bermain dan pemerataan hak siar untuk klub kecil maupun besar.

Akan tetapi untuk format, menurutnya sebaiknya liga digelar seperti biasa (kompetisi penuh), dengan format kandang-tandang dan pemilik poin terbanyak dinobatkan sebagai pemenang.

Liga 1Berita Liga 1

Berita Terkini